Cara Mengakali Otak agar Siap Menghadapi Hari Senin, Ampuh!

Coba dulu, barangkali ampuh!

Ungkapan "I hate Mondays" muncul bukan tanpa alasan. Menurut riset yang dilakukan oleh platform Zety, sekitar 81 persen karyawan sepakat bahwa hari Senin adalah hari yang paling menegangkan dalam sepekan. Salah satunya karena kita belum siap kembali bekerja setelah menjalani akhir pekan yang menyenangkan.

Tapi, ada cara yang bisa kita lakukan agar siap menghadapi hari Senin, yaitu dengan mengakali otak. Ikuti saran dari para dosen RCSI University of Medicine and Health Sciences, Irlandia, yakni Cristina R. Reschke dan Jolanta Burke. Here we go!

1. Pastikan tidak ada perubahan rutinitas yang tiba-tiba

Setelah menjalani weekdays yang padat dan melelahkan, maka wajar untuk bersantai di akhir pekan. Tidak sedikit orang yang menghabiskan hari hanya dengan rebahan atau scrolling media sosial.

Namun, akhir pekan yang terlalu longgar dan tanpa aktivitas yang bermakna membuat kita kesulitan menyesuaikan diri di hari Senin. Ini karena otak kita sebenarnya menyukai rutinitas dan prediktabilitas, mengutip ScienceAlert.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal American Sociological Review pada tahun 2019, kurangnya rutinitas dikaitkan dengan penurunan kesejahteraan dan tekanan psikologis.

2. Miliki waktu tidur yang konsisten

Cara Mengakali Otak agar Siap Menghadapi Hari Senin, Ampuh!ilustrasi tidur (unsplash.com/Gregory Pappas)

Hayo ngaku, siapa yang jam tidurnya berantakan selama akhir pekan? Banyak orang yang memanfaatkan weekend untuk menuntaskan watch list yang tertunda. Karena keasyikan, kita baru tidur pada pukul 2 atau 3 pagi, dan bangun pada pukul 12 siang.

Padahal, perubahan pola tidur saat akhir pekan memicu jetlag sosial. Dilansir The Guardian, istilah ini diciptakan oleh Till Roenneberg, profesor kronobiologi di Ludwig-Maximilian University, Munich, Jerman.

Selain membuat kita lebih stres di hari Senin, jetlag sosial juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. Tak mau mengalami itu semua? Pastikan waktu tidur kita selalu konsisten setiap harinya.

3. Mempraktikkan mindfulness untuk menurunkan hormon kortisol

Menurut laman Cleveland Clinic, kortisol adalah hormon steroid yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini membantu tubuh mengontrol metabolisme, mengatur siklus tidur-bangun, dan respons kita terhadap stres.

Kadar kortisol itu sendiri bersifat fluktuatif. Menurut riset yang dipublikasikan dalam Yonsei Medical Journal pada tahun 2010, kadar kortisol pada sampel air liur pekerja penuh waktu cenderung lebih tinggi pada hari Senin dan Selasa, dengan kadar paling rendah pada hari Minggu.

Namun, kadar kortisol yang terlalu tinggi bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Disarankan untuk mempraktikkan mindfulness, seperti latihan pernapasan, merasakan sekitar dengan seluruh indra kita, menerima diri sendiri, dan bersyukur atas apa yang kita miliki.

Baca Juga: Konsep Mindfulness, Cuma Hype atau Memang Bermanfaat?

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya