Greenland Kehilangan 5.000 Gigaton Es dalam Dua Dekade Terakhir

Penyebab utamanya adalah pemanasan global

National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengonfirmasi bahwa 2023 adalah tahun terpanas dalam catatan sejarah. Dampaknya bisa kita rasakan sendiri, seperti panas ekstrem yang berlangsung cukup lama, kebakaran hutan, kekeringan, hingga melelehnya lapisan es.

Tak tanggung-tanggung, sekitar 5.000 gigaton es telah hilang dari lapisan es (ice sheet) Greenland dalam dua dekade terakhir. Oh no!

1. Mengenal lapisan es dan perannya bagi bumi

Lapisan es atau gletser kontinental merupakan kumpulan es berskala besar yang berada di daratan. Luasnya lebih dari 50.000 kilometer persegi. Fungsinya adalah sebagai reservoir (tempat menyimpan cadangan air tawar).

Lapisan es terbesar di dunia saat ini adalah lapisan es Greenland di belahan bumi utara dan lapisan es Antartika di Kutub Selatan. Jika seluruh lapisan es Antartika mencair, maka permukaan laut global akan naik setinggi 58 meter!

Dengan kata lain, bisa membuat kota-kota pesisir tenggelam! Termasuk Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Denpasar. Can you imagine?

2. Greenland kehilangan lapisan es lebih banyak daripada yang diperkirakan

Greenland Kehilangan 5.000 Gigaton Es dalam Dua Dekade Terakhirilustrasi lapisan es Greenland, dilihat dari udara (commons.wikimedia.org/Bernt Rostad)

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2024, perubahan iklim membuat Greenland kehilangan lapisan es 20 persen lebih banyak daripada yang diperkirakan oleh ilmuwan.

Kesimpulan ini diambil setelah meneliti hampir 240.000 citra satelit dari ujung lapisan es yang berbatasan dengan lautan, antara tahun 1985 hingga 2022.

Sementara, studi lain menyebutkan bahwa sekitar 5.000 gigaton es telah hilang dari Greenland dalam dua dekade terakhir. Angka ini sangat besar, mengingat 1 gigaton setara dengan 1 miliar ton, dilansir Science Alert.

3. Ancaman kenaikan permukaan laut ada di depan mata

Tanpa adanya pemanasan global, suhu bumi sudah cukup tinggi untuk membuat lapisan es Greenland menyusut 3,3 persen dan menyebabkan kenaikan permukaan laut sebesar 27,4 sentimeter pada tahun 2100 (Nature Climate Change, 2022).

Bahkan, jika pemanasan global disertakan sebagai variabel, permukaan laut akan naik 78 sentimeter di tahun yang sama!

Selain itu, kenaikan permukaan laut juga bisa memengaruhi Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC). Ini adalah sistem arus laut yang membawa air hangat dari daerah tropis ke Atlantik Utara yang dingin.

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Pemanasan Global yang Sederhana tapi Berdampak

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya