Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasi

Benarkah bisa menurunkan risiko berbagai penyakit?

Banyaknya populasi kucing liar (stray cats) yang hidup di jalanan turut membawa ancaman bagi mereka. Tidak sedikit kucing liar yang tertabrak kendaraan, diracun, disiksa, bahkan dibunuh oleh manusia. Baru-baru ini bahkan viral berita tentang beberapa orang yang menyiksa kucing dengan alasan "iseng" aja. Selain itu, mereka rentan kelaparan, kedinginan, dan terkena penyakit. 

Salah satu cara untuk mencegah adanya korban kucing selanjutnya adalah dengan steril atau dikebiri. Keuntungan mensteril kucing dan persiapannya akan dijelaskan lebih lanjut oleh drh. Wira Ramayadi. Simak, yuk!

1. Tujuan utamanya adalah mencegah overpopulasi

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi kucing dan anak-anaknya (pexels.com/EVG Kowalievska)

Menurut drh. Wira, steril bertujuan untuk mencegah overpopulasi pada kucing liar. Karena tiga bulan setelah melahirkan, kucing akan birahi lagi.

Seekor kucing biasanya melahirkan sekitar 2-5 ekor anak kucing. Dalam setahun, satu kucing bisa menghasilkan hingga 20 ekor anak kucing. Dan siklus ini akan terus berulang. Bayangkan, betapa banyaknya kucing yang akan terlantar?

"Masalahnya, banyak orang yang gak kuat untuk membiayainya, (lalu) dibuang di pasar dan di jalan. Kalau survival rate-nya cukup tinggi, mereka bakal beranak terus," jelasnya.

That's why, cara paling efektif untuk mengontrol populasi kucing adalah dengan trap-neuter-return (TNR). Cara ini telah lama diterapkan di berbagai negara dan menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi.

2. Selain itu, bisa mencegah berbagai penyakit

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi mengelus kucing (unsplash.com/Yerlin Matu)

Pada kucing betina, manfaat steril adalah untuk menghilangkan infeksi rahim (pyometra), yaitu kumpulan nanah dan darah di uterus. Salah satu penyebabnya adalah gangguan hormonal karena kucing tidak dikawinkan, padahal mereka sedang birahi.

"Keuntungan lainnya adalah menghilangkan kista ovarium dan tumor mammae, yaitu tumor payudara pada kucing," ujar dokter hewan yang berpraktik di Perumahan Pantai Mentari Surabaya ini.

Pada kucing jantan, steril bisa mengurangi risiko tumor testis, pembesaran prostat, dan hernia perianal. Selain itu, juga mengurangi sifat agresif, meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi mobilitas.

3. Mengurangi kebiasaan spraying pada kucing jantan

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi kucing melakukan spraying (pixabay.com/franciscalis)

Kucing jantan dewasa memiliki kebiasaan spraying atau menyemprotkan urine ke permukaan vertikal seperti dinding atau pintu. Tujuannya untuk memperingatkan kucing lain bahwa ini wilayahnya.

Mengutip VCA Animal Hospitals, steril mengurangi kebiasaan spraying pada 85 persen kucing jantan. Kalau kebiasaan spraying masih berlanjut, setidaknya aromanya menjadi lebih ringan.

Selain mengurangi kebiasaan spraying, steril bisa menurunkan risiko infeksi pada saluran kencing (sistitis). Jika kondisi ini berulang, maka bisa menyebabkan gangguan pada perkemihan. Bahkan, bisa menyebabkan gagal ginjal dan terbentuknya batu.

Baca Juga: Penglihatan Kucing versus Manusia, Mana yang Lebih Superior?

4. Steril bisa dimulai sejak usia 5-6 bulan

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi anak kucing (pexels.com/Pixabay)

Dokter Wira mengatakan bahwa di luar negeri, kucing bisa disteril sejak usia dua bulan. Namun, kebanyakan dokter hewan di Indonesia menerapkan usia minimal 5-6 bulan.

"Tapi, tergantung kondisi kucingnya. Kalau umurnya tercukupi tapi poin lainnya tidak, malah akan berisiko. Harus dilihat berat badan dan status vaksinnya juga," terangnya.

Menurutnya, usia terbaik untuk steril adalah ketika kucing sudah dewasa secara kelamin dan hormonal, yaitu antara 1,5 hingga 2 tahun. Tidak ada usia maksimal. Kucing yang tua bisa disteril, tetapi lebih riskan dan pemulihannya lebih lama.

Sebelum disteril, kucing perlu diberi obat cacing dan divaksin. Obat cacing diberikan paling awal, yaitu seminggu hingga tiga hari sebelum vaksin. Lalu, steril bisa dilakukan 3-4 minggu setelah divaksin.

5. Kucing jantan pulih lebih cepat dibanding kucing betina

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi kucing yang sedang dioperasi (pixabay.com/13228026)

Proses recovery kucing jantan memang lebih cepat dibanding kucing betina. Kucing jantan membutuhkan waktu 1-3 hari sampai lukanya kering sempurna. Dengan catatan, area luka tersebut tidak kotor dan dijilat.

"Kalau betina, luka luar pada kulit bisa nutup dalam lima hari. Tapi, recovery luka dalam tergantung dari jenis benang, kualitas regenerasi otot, dan ada alergi atau tidak," ungkap alumnus Universitas Airlangga ini.

Butuh waktu hingga 30 hari agar luka bagian dalam sembuh sempurna. Namun, 7-10 hari pasca operasi biasanya kucing betina bisa beraktivitas seperti sediakala.

6. Benarkah kucing akan menjadi obesitas setelah disteril?

Keuntungan Steril Kucing, Lebih dari Sekadar Menjaga Populasiilustrasi kucing gemuk (unsplash.com/Kat von Wood)

Setelah disteril, kucing biasanya lebih banyak berdiam di rumah dan tidak seaktif dulu. Sebaliknya, nafsu makannya meningkat pesat. Karena energinya tak tersalurkan, apa yang mereka makan disimpan jadi lemak.

"Obesitas nggak mungkin terjadi kalau owner-nya nggak over memberikan makan. Berikan makanan khusus untuk kucing yang sudah disteril, yang tinggi protein dan serat, namun rendah karbohidrat," saran drh. Wira.

Baca Juga: Seperti Apa Poop atau Kotoran Kucing yang Sehat? Ini Ciri-cirinya

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya