Kenapa Dubai bisa Terendam Banjir? Karena Hujan Buatan?

Apakah hanya karena curah hujan tinggi?

Intinya Sih...

  • Dubai tenggelam karena banjir setelah hujan 142 mm dalam 24 jam, padahal rata-rata curah hujan per tahun hanya 93,8 mm.
  • Bandara Internasional Dubai lumpuh karena air taxiway tergenang dan banyak penumpang tertahan.
  • Penyemaian awan atau cloud seeding dituding sebagai penyebab banjir, sementara perubahan iklim juga berperan dalam musibah ini.

Dubai merupakan kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Walau luasnya hanya 4.114 kilometer persegi, per September 2023 Dubai dihuni oleh sekitar 3.625.223 penduduk.

Seperti yang kita ketahui, Dubai beriklim panas dan dikelilingi oleh gurun. Tetapi, baru-baru ini Dubai diberitakan tenggelam oleh banjir. Kira-kira apa penyebabnya? Apakah dubai banjir dikarenakan hujan buatan? Simak penyebab Dubai banjir dibawah ini!

1. Banjir tersebut sangat parah hingga melumpuhkan bandara

Bandar Udara (Bandara) Internasional Dubai adalah salah satu bandara tersibuk di dunia, yang mengumpulkan sekitar 87 juta penumpang pada tahun 2023. Namun, bandara tersebut sempat lumpuh karena banjir.

Hujan mulai turun pada Senin malam (15/4/2024), lalu intensitasnya meningkat pada Selasa pagi dan berlangsung sepanjang hari. Menurut data meteorologi, total curah hujan yang membasahi Dubai selama 24 jam adalah 142 milimeter (5,59 inci).

Padahal, curah hujan Dubai per tahun hanya 93,8 mm (3,7 inci). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hujan yang turun di Dubai dalam semalam setara dengan hujan hampir dua tahun!

Karena taxiway tergenang air, bandara Dubai berhenti menerima kedatangan pesawat. Selain itu, banyak penumpang yang tertahan, sulit mendapatkan transportasi, dan terpaksa tidur di bandara.

2. Penyemaian awan menciptakan hujan buatan

Kenapa Dubai bisa Terendam Banjir? Karena Hujan Buatan?ilustrasi teknologi penyemaian awan (pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Penyemaian awan atau cloud seeding (pesawat kecil yang diterbangkan melintasi awan dan menyebarkan garam khusus di atasnya) menciptakan hujan buata sehingga dituding sebagai penyebab banjir Dubai. Ini dilakukan untuk meningkatkan curah hujan dan pada akhirnya menambah persediaan air.

Menurut para ahli meteorologi di National Center for Meteorology, mereka melakukan penyemaian awan sebanyak 6–7 kali sebelum hujan turun. Mereka juga mengatakan bahwa perubahan iklim memiliki peran dalam musibah ini.

3. Diperparah dengan sistem drainase yang tak siap

Saking jarangnya hujan turun, membuat pemerintah Dubai kurang concern terhadap sistem drainasenya. Mereka tak siap menghadapi hujan yang begitu deras. Padahal, dengan sistem drainase yang baik, air hujan akan cepat surut.

Selain melumpuhkan bandara, banjir Dubai juga membuat sekolah dan sebagian kantor diliburkan. Tidak ada korban jiwa di Dubai, tetapi ada laki-laki berusia 70 tahun yang tewas di Ras al-Khaimah (kota yang jaraknya 112 kilometer dari Dubai) karena kendaraannya tersapu banjir.

Baca Juga: Banjir di Negara Teluk: 19 Tewas di Oman, Bandara Dubai Terendam Air 

Referensi:

The Official Portal of the UAE Government. Diakses pada April 2024. “About Dubai”.

NDTV World. Diakses pada April 2024. “Dubai Airport, World's Busiest, Could Break Passenger Record This Year: CEO”.

AP News. Diakses pada April 2024. “A Storm Dumps Record Rain Across the Desert Nation of UAE and Floods Dubai’s Airport”.

Climate.top. Diakses pada April 2024. “Rainfall/Precipitation in Dubai, United Arab Emirates”.

Al Jazeera. Diakses pada April 2024. “Dubai Submerged in Floods as UAE Gets Over a Year’s Worth of Rain in Hours”.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya