Mengapa Malam Terkadang Terasa Panas? Ini Jawabannya

Suhunya terus naik dalam beberapa dekade terakhir

Belakangan ini, suhu panas tidak hanya dirasakan di siang hari, tetapi juga di malam hari. Saking panasnya, kipas angin pun tidak banyak membantu mengusir gerah. Ini membuat keringat mengucur deras saat kita terlelap dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Apakah ini pengaruh musim kemarau atau perubahan iklim? Ataukah ada penyebab lainnya? Mari kita cari tahu!

1. Kenaikan suhu di malam hari terjadi secara global

Dilansir The Conversation, suhu malam hari terpanas antara tahun 1911 hingga 1920 di Oxford, Inggris, adalah 16,6 derajat. Di tempat yang sama, rata-rata suhu malam hari selama 10 tahun terakhir adalah 18,8 derajat celsius atau naik 2,2 derajat celsius dibandingkan satu abad yang lalu.

Hal yang serupa juga terjadi di Durham, Inggris. Suhu malam hari terpanas meningkat dari 14,6 derajat celsius (satu abad yang lalu) menjadi 16,9 derajat celsius (satu dekade terakhir).

Tak hanya Inggris, Amerika Serikat (AS) juga mengalami peningkatan suhu malam hari. Sejak tahun 1895, terjadi kenaikan suhu 1,4 derajat fahrenheit per abad, mengutip The New York Times.

2. Salah satu penyebab malam hari terasa panas adalah urban heat island effect

Mengapa Malam Terkadang Terasa Panas? Ini Jawabannyailustrasi jalan aspal (pixabay.com/Leopictures)

Mengapa malam hari di perkotaan lebih panas dibandingkan pedesaan? Ini karena urban heat island effect, di mana tutupan lahan alami (vegetasi) tergantikan oleh trotoar, bangunan, dan material (seperti beton, baja, atau aspal).

Saat siang, material tersebut menyerap panas matahari. Dan di malam hari, panas dilepaskan lebih lambat di wilayah perkotaan dibandingkan pedesaan. Ini karena di pedesaan masih banyak ruang hijau yang bisa menurunkan suhu permukaan dan udara.

Belum terlambat untuk mencegah. U.S. Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan menanam lebih banyak tanaman untuk membantu mendinginkan lingkungan dan mengurangi urban heat island effect. Selain itu, pepohonan yang menaungi bangunan bisa mengurangi ketergantungan kita pada pendingin ruangan (AC).

3. Diperkirakan, suhu di malam hari akan semakin panas pada tahun 2100

Menurut Yuqiang Zhang, PhD, ilmuwan iklim di Department of Environmental Sciences and Engineering di Gillings School, malam panas akan terjadi lebih sering di masa depan. Diperkirakan, frekuensinya akan meningkat sebesar 30 persen pada tahun 2100-an.

Apa dampaknya bagi manusia? Malam yang sangat panas akibat perubahan iklim akan meningkatkan angka kematian hingga 60 persen pada akhir abad ini.

Suhu yang panas di malam hari bisa mengganggu fisiologi tidur yang normal. Ini bisa menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit kronis, dan peradangan, serta memperburuk kondisi mental.

Baca Juga: Era Global Warming Telah Berakhir, Berganti dengan Global Boiling

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya