NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani Bencana

Saat bencana terjadi, perlu sinergi dari semua sektor

Surabaya, IDN Times - Indonesia berpotensi dilanda bencana karena letaknya yang diapit oleh empat lempeng. Selain itu, negeri ini juga memiliki gunung api aktif terbanyak di dunia. Tak heran, Indonesia 'langganan' bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, erupsi gunung berapi hingga tsunami.

Berawal dari sana, yayasan sosial dan kemanusiaan Nurul Hayat mengadakan NH Talks. Acara bincang-bincang ini membahas tentang "Peran Sinergi Pentahelix Bencana" dan berlangsung pada Jum'at (24/1) di Kopisae Margorejo Surabaya. Simak yuk!

1. Menghadirkan pembicara dari 5 sektor pentahelix

NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani BencanaIDN Times/Nena Zakiah

Mungkin, sebagian dari kita belum familiar dan merasa asing dengan kata pentahelix. Menurut Nahwa Nuri Syahidah, moderator diskusi dari Nurul Hayat, ada lima sektor yang harus bersinergi untuk penanganan bencana. Di antaranya adalah sektor pemerintah, masyarakat, dunia usaha, pers/media dan akademisi.

Ada lima pembicara yang dihadirkan dari 5 sektor tersebut. Yaitu Dadang Iqwandi, Kasi Pencegahan Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim untuk sektor pemerintahan; Kholaf Hibatulloh, Direktur Program Nurul Hayat untuk sektor masyarakat; Ardianto Happy, Head People Development Garuda Food untuk sektor dunia usaha; Dr. Amien Widodo, Dosen Teknik Geofisika ITS untuk sektor akademisi dan Isa Anshori, announcer Radio Suara Surabaya yang mewakili sektor pers/media.

2. Langkah preventif lebih diutamakan untuk mengatasi bencana

NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani BencanaIDN Times/Nena Zakiah

Penanganan bencana umumnya dibagi menjadi tiga, yakni sebelum, saat dan sesudah bencana.

  • Yang pertama, mitigasi bencana ialah serangkaian usaha untuk mengurangi risiko bencana.
  • Kedua, saat terjadi bencana (respons).
  • Terakhir, lebih ke arah recovery pasca-bencana, baik dari segi fisik (pembangunan kembali bangunan yang telah hancur) serta psikologis, seperti trauma healing bagi korban bencana.

"Saat ini, lebih dikedepankan upaya preventif daripada penanganan saat bencana terjadi atau setelahnya. Kerugian akibat bencana bisa diminimalisir," ungkap Dadang Iqwandi.

3. Penguatan harus dari sektor masyarakat karena mereka adalah yang terdampak nantinya

NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani BencanaIDN Times/Nena Zakiah

Apa yang harus dilakukan semisal kita tinggal di daerah rawan bencana? Contohnya, kita tinggal di wilayah yang rawan gempa.

Gempa memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, tapi kita bisa melakukan pencegahan. Seperti membuat konstruksi bangunan yang kuat, kokoh dan tahan gempa.

"Penguatan harus dilakukan dari sektor masyarakat, sebab mereka adalah yang terdampak nantinya. Upaya mitigasi dilakukan dengan membuat bangunan yang lebih kokoh dan kuat serta mengikuti kaidah pembangunan yang aman," jelas Kholaf Hibatulloh.

4. Semua punya peran saat terjadi bencana

NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani BencanaIDN Times/Nena Zakiah

Saat bencana terjadi, masing-masing dari kita punya peran untuk membantu meringankan beban sesama. Misalnya, jika kita bisa memasak, kita bisa membantu di bagian dapur umum. Dari segi psikososial, kita bisa melakukan trauma healing dengan menghibur anak-anak yang terdampak bencana. 

"Dari bidang dunia usaha, kita juga punya kontribusi ketika bencana terjadi. Misalnya, menyalurkan logistik, air dan kebutuhan masyarakat lainnya," tutur Ardianto Happy, Head People Development Garuda Food.

5. Masyarakat harus berpartisipasi aktif untuk melaporkan

NH Talks: Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Menangani BencanaIDN Times/Nena Zakiah

Dari sisi media, pers tidak boleh membuat masyarakat takut. Menurut Isa Anshori, announcer dari Radio Suara Surabaya, pemilihan diksi harus sangat hati-hati agar tidak membuat masyarakat semakin panik. Ia juga menegaskan bahwa tidak semua hal harus diberitakan secara apa adanya. Contoh, tidak menampilkan suasana yang mencekam dan korban yang berdarah-darah saat teror bom terjadi.

Selain itu, masyarakat juga harus berpartisipasi aktif untuk melaporkan jika ada bencana. Misalnya, ketika debit sungai dekat rumah yang meninggi atau pohon yang rawan tumbang saat musim hujan.

Kita perlu melaporkan ke instansi terkait agar segera ditindaklanjuti. Perlu ada partisipasi aktif karena menyangkut keselamatan masyarakat sendiri.

Baca Juga: Bulan Pertama di 2020, 74 Orang Meninggal karena Bencana

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya