Mengintip Sejarah Karaoke, Diciptakan oleh Orang Jepang?

Pertama kali dikomersilkan pada tahun 1967

Intinya Sih...

  • Shigeichi Negishi penemu karaoke pertama kali dikomersilkan pada tahun 1967
  • Sparko box diciptakan oleh Shigeichi setelah diolok-olok saat bernyanyi di kantor
  • Meskipun tidak lagi dijual, budaya karaoke masih bertahan di Jepang dengan ruangan pribadi yang bisa menampung hingga 20 orang

Salah satu aktivitas yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah karaoke. Dengan karaoke, kita bisa sing-along lagu-lagu favorit, unjuk skill menyanyi, melepas penat, sekaligus quality time dengan orang tersayang.

Tahukah kamu siapa penemu karaoke dan bagaimana bisa tersebar luas ke seluruh dunia? Berikut kami rangkumkan untukmu!

1. Penemunya bernama Shigeichi Negishi

Dilansir The Japan Times, salah satu penemu karaoke bernama Shigeichi Negishi, yang baru saja meninggal pada 26 Januari 2024 di usia 100 tahun. Mantan kepala perusahaan elektronik ini menciptakan sparko box, yang dipasarkan pada tahun 1967.

All Japan Karaoke Industrialist Association mengakui sparko box sebagai mesin karaoke paling awal yang pernah ada. Tetapi, Shigeichi tidak pernah mematenkan ciptaannya.

2. Sparko box berhasil dijual sebanyak 8.000 unit ke seantero Jepang

Mengintip Sejarah Karaoke, Diciptakan oleh Orang Jepang?ilustrasi peta Jepang (pexels.com/Lara Jameson)

Asal muasal penemuan sparko box cukup unik. Saat Shigeichi sedang bernyanyi di kantor, salah satu rekan kerjanya mengolok-oloknya. Ia berpikir bahwa suaranya akan terdengar lebih baik dengan backing track.

Lalu, Shigeichi menyambungkan speaker, mikrofon, dan tape deck yang berisi lagu “Mujo no Yume” versi instrumental karya Yoshio Kodama. Singkat cerita, ia menyempurnakannya dan alat tersebut diproduksi massal.

Mengutip CBC, Shigeichi berhasil menjual sekitar 8.000 unit sparko box ke berbagai bar, restoran, dan hotel di Jepang. Namun, ia berhenti menjualnya pada tahun 1975.

3. Kini, karaoke menjadi salah satu budaya Jepang

Walau sparko box tidak lagi dijual, budaya karaoke masih bertahan di Jepang. Karaoke berasal dari kata “kara” yang berarti kosong dan “oke” yang berarti orkestra. Artinya secara literal adalah “orkestra kosong” (tanpa lirik atau vokal).

Karaoke bar di Jepang berupa ruangan pribadi yang bisa menampung hingga 20 orang. Terdapat ratusan atau bahkan ribuan lagu yang bisa dipilih, mulai dari lagu tradisional sampai lagu pop kontemporer. Sembari bernyanyi, kita bisa memesan makanan dan minuman.

Baca Juga: Ninpo! 10 Ninja Paling Berpengaruh dalam Sejarah Jepang

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya