Seperti Apa Efek Gigitan Nyamuk yang Membawa Bakteri Wolbachia?

Apakah bakteri tersebut akan berpindah ke manusia?

Metode Wolbachia menjadi salah satu strategi untuk menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Berdasarkan studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) yang dilakukan di Yogyakarta pada tahun 2011-2023, terbukti bahwa nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia bisa mengurangi 77 persen kasus DBD dan menurunkan rawat inap karena DBD hingga 86 persen.

Namun, apa yang akan terjadi jika nyamuk yang membawa bakteri Wolbachia menggigit kita? Apakah bakteri tersebut akan berpindah ke tubuh kita?

1. Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit

Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit manusia. Mereka membutuhkan protein dari darah untuk perkembangan telurnya. Sementara, nyamuk Aedes aegypti jantan tidak menggigit dan tidak menularkan penyakit, karena mereka hanya mengonsumsi nektar untuk bertahan hidup.

Dilansir Rentokil, nyamuk Aedes aegypti paling aktif di pagi hari (1-2 jam setelah matahari terbit) dan sore hari (2-3 jam sebelum matahari terbenam). Di malam hari, mereka biasanya beristirahat di balik pakaian yang digantung, di bawah tempat tidur, atau di bawah furnitur.

2. Mungkin bisa menyebabkan bentol dan gatal

Seperti Apa Efek Gigitan Nyamuk yang Membawa Bakteri Wolbachia?ilustrasi gatal akibat gigitan nyamuk (flickr.com/NIAID)

Setelah digigit, kita mungkin akan merasakan gatal atau kulit menjadi bentol dan kemerahan. Ini bukan karena bakteri Wolbachia, melainkan reaksi tubuh kita terhadap air liur (saliva) nyamuk.

Setidaknya, meski kita merasa gatal atau kulit menjadi bentol, kemungkinan kita terkena DBD sangat kecil. Ini karena bakteri Wolbachia mampu menghambat replikasi (proses memperbanyak diri) virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

3. Bakteri Wolbachia tidak bisa berpindah ke manusia

Bakteri Wolbachia hanya bisa hidup di dalam sel tubuh serangga, tidak bisa berpindah ke manusia maupun hewan lain. Ketika bakteri Wolbachia keluar dari tubuh inangnya, mereka otomatis akan mati.

Penularan bakteri Wolbachia terbatas, yaitu melalui proses perkawinan saja, di mana induk nyamuk akan mewariskan bakteri Wolbachia kepada keturunannya. Jika serangga yang menjadi inangnya mati dan membusuk, maka bakteri Wolbachia akan terurai secara alami bersama dengan tubuh serangga tersebut.

Baca Juga: Bakteri Wolbachia pada Nyamuk Bisa Mengurangi Replikasi Virus Dengue

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya