Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusia

Tahukah kamu, kita bisa menerima donor organ dari hewan?

Bukan hal yang aneh ketika kita mendengar adanya donor organ. Mulai dari ginjal, mata, pankreas, sumsum tulang belakang hingga bagian-bagian lain pun bisa didonorkan ke orang lain. Namun, apa jadinya jika organ yang didonorkan adalah organ tubuh dari hewan? What do you think?

Mari berkenalan dengan xenotransplantasi, prosedur medis yang melibatkan transplantasi dari hewan ke manusia. Let's get closer!

1. Apa itu xenotransplantasi?

Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusiaunsplash.com/NCI

Mari berkenalan dengan xenotransplantasi terlebih dahulu. Ini adalah prosedur medis yang melibatkan transplantasi, implantasi dan infus ke penerima manusia baik dalam bentuk sel hidup, jaringan atau organ dari hewan, ungkap Food & Drug Administration (FDA)

Xenotransplantasi dikembangkan karena adanya permintaan organ manusia yang sangat tinggi dan melebihi pasokan yang ada. Di Amerika, 10 pasien meninggal setiap harinya saat berada dalam daftar tunggu untuk menerima transplantasi organ vital yang bisa menyelamatkan nyawa mereka.

2. Bagaimana sejarah awal xenotransplantasi?

Berbicara soal sejarah, rupanya xenotransplantasi bukan hal baru. Buktinya, ada transfusi darah dari hewan ke manusia yang dilakukan di Inggris dan Prancis dari awal abad ke-17. Ini adalah yang pertama di bidang xenotransplantasi. Di abad 20, ada transplantasi organ padat dari hewan ke manusia, jelas Journal of the Royal Society of Medicine.

Adanya catatan pasien yang bertahan hidup hingga sembilan bulan setelah transplantasi ginjal dari simpanse. Sebaliknya, transplantasi organ dari non-primata menunjukkan sedikit keberhasilan. Ini karena primata adalah hewan yang memiliki kedekatan genetik dan DNA yang hampir mirip dengan manusia dibanding dengan hewan lain.

3. Apa plus minus dari xenotransplantasi?

Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusiaunsplash.com/Piron Guillaume

Lantas, apa plus minus dari xenotransplantasi? FDA menyebut bahwa transplantasi sel dan jaringan dari hewan bisa menjadi terapi untuk penyakit tertentu, seperti gangguan neurodegeneratif dan diabetes. Selain itu, xenotransplantasi bisa mencegah kematian manusia akibat menunggu organ yang tersedia.

Meski potensinya besar, xenotransplantasi menimbulkan kekhawatiran terkena infeksi dan kemungkinan menularkan berbagai penyakit. Selain itu, ada potensi infeksi lintas spesies oleh retrovirus dan bisa menyebabkan penyakit bertahun-tahun setelah terinfeksi. Maka dari itu, masih dilakukan penelitian dan riset lebih lanjut tentang xenotransplantasi.

4. Mengapa babi dianggap sebagai hewan yang cocok untuk xenotransplantasi?

Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusiaunsplash.com/Lucia Macedo

Dari sekian banyak spesies hewan, babi dianggap sebagai pendonor paling cocok untuk manusia. Mengapa bukan primata seperti simpanse, yang memiliki kedekatan DNA hingga 98 persen? Rupanya, primata lebih berisiko membawa virus yang dapat menginfeksi manusia daripada hewan lainnya, seperti HIV, virus yang bertanggung jawab untuk penyakit AIDS, ungkap laman The Conversation.

Di sisi lain, babi umumnya dibesarkan di peternakan yang bersih dan kesehatannya terkontrol, sehingga risiko infeksi dari babi lebih rendah dari primata. Selain itu, sebagian besar organ babi bekerja dengan baik pada manusia. Organ-organ babi juga memiliki kemiripan dengan organ pada tubuh manusia.

Baca Juga: 4 Fakta Ngeri Tentang Transplantasi Kepala Desember Mendatang

5. Namun, ada beberapa masalah donor organ dari babi

Xenotransplantasi dari babi bukan berarti mulus-mulus saja tanpa kendala. Ada beberapa masalah yang perlu untuk dikaji. Misal, umur babi paling lama hanya 15 tahun dan organ yang didonorkan akan mengalami penuaan lebih cepat. Begitu pula ukuran organ babi yang tidak sama bila dibandingkan dengan organ manusia.

Masalah lain adalah soal suhu tubuh. Babi memiliki suhu tubuh sekitar 39°C, sementara suhu tubuh manusia adalah 37°C, ungkap Journal of the Royal Society of Medicine. Studi mengenai perbedaan suhu tubuh ini masih dilakukan, apakah nantinya memiliki implikasi bagi manusia sebagai penerima donor atau tidak. Perlu diketahui bahwa studi yang satu ini tidak melibatkan hukum dari kepercayaan tertentu, jadi jika itu termasuk dalam kepercayaanmu, jadikan saja fakta ini sebagai sebatas informasi.

6. Bagaimana cara menghindari penolakan tubuh atas donor organ dari hewan?

Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusiaunsplash.com/Jafar Ahmed

Ada kalanya, organ yang didonorkan dari hewan mengalami ketidakcocokan atau penolakan di tubuh manusia. Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari hal tersebut? Ini bisa dilakukan dengan memodifikasi susunan genetik hewan dan DNA dengan teknologi modern sehingga jaringan atau organ itu tidak dikenali sebagai benda asing oleh penerima transplantasi, saran laman Science Learning Hub.

Selain itu, bisa dilakukan dengan menekan sistem kekebalan penerima dengan obat-obatan, meskipun ini bisa beracun dan memengaruhi kemampuan penerima untuk melawan infeksi. Sistem kekebalan penerima juga bisa dimanipulasi dengan membuang antibodi dan menambahkan sel-sel kekebalan dari hewan donor.

7. Inilah pro kontra seputar xenotransplantasi

Kenali 7 Fakta Xenotransplantasi, Pencangkokan Organ Hewan ke Manusiaunsplash.com/Annie Spratt

Xenotransplantasi sering disebut sebagai salah satu revolusi di dunia medis. Selain itu, terdapat kebutuhan tinggi terhadap organ donor. Di tahun 2017, ada 115.759 pasien dalam daftar tunggu di Amerika Serikat, sebagian di antaranya meninggal saat menunggu organ. Menggunakan organ hewan akan mengurangi waktu tunggu dan mencegah kematian.

Namun, di sisi lain, ada masalah etika seputar penggunaan organ hewan untuk manusia. Sebagian orang mempermasalahkan tentang risiko penyakit dan infeksi yang bisa ditularkan. Maka dari itu, butuh penelitian yang lebih dalam sebelum xenotransplantasi dilakukan secara masif di dunia medis.

Nah, itulah 7 fakta unik seputar xenotransplantasi. Semoga bisa memperkaya wawasanmu, ya!

Baca Juga: Setelah Tikus, Dokter Ini Ingin Transplantasi Kepala Manusia

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya