5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!

Meski ukuran serangga kecil, tapi sangat merugikan petani!

Salah satu kelompok serangga yang menjadi masalah di bidang pertanian komoditas sayuran adalah kutu-kutuan. Jenis kutu hama pertanian yang paling banyak dikenal ada tiga, yaitu kutu daun, kutu putih dan kutu kebul. Ketiganya mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kesehatan tanaman, khususnya si kutu kebul atau whitefly (Bemisia tabaci). 

Kutu kebul biasanya sering ditemukan pada bagian bawah daun tanaman. Ukurannya bisa dibilang sangat kecil yaitu 0,8 - 1 mm. Namun, dibalik ukurannya yang mungil ternyata ada fakta mengerikan yang menjadi perhatian global, lho! Apa saja faktanya? Yuk simak penjelasan berikut ini!

1. Kutu kebul dikategorikan sebagai cryptic species atau spesies serangga yang ambigu

5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!ilustrasi kutu kebul di bawah daun (commons.wikimedia.org/US Department of Agriculture)

Kutu kebul (Bemisia tabaci) merupakan serangga yang berasal dari ordo homoptera. Ciri khas mereka yaitu memiliki sayap depan dan belakang yang sama-sama bermembran. Kutu kebul mempunyai sifat yang sangat unik dibandingkan dengan jenis kutu lainnya, yaitu dikategorikan sebagai cryptic species. 

Artinya walaupun setiap kutu kebul memiliki morfologi yang sama, namun genetiknya berbeda-beda, lho! Hal itu akan berbeda dengan wereng cokelat atau spesies lain yang bukan cryptic species, di mana ketika diidentifikasi secara molekuler karakter genetiknya juga akan sama.

Dilansir University of florida, kutu kebul dapat menyerang lebih dari 600 tanaman dan memiliki lebih dari 36 biotipe dan 26 spesies berbeda yang hanya bisa dibedakan dengan identifikasi genetiknya. Hal mengerikan lainnya adalah spesies ini memiliki perilaku yang berbeda-beda pada setiap biotipe, sehingga untuk dikendalikan bisa sangat menyulitkan.

2. Kutu kebul secara global menyebabkan kerugian mencapai triliunan per musimnya

5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!Ilustrasi harta (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kutu kebul awal mulanya ditemukan di India. Serangga ini dikategorikan sebagai spesies yang invasif atau spesies yang mudah berkembang di suatu ekosistem dan bersifat merusak. Ada dua kelompok kutu kebul yang paling invasif dan mengancam petani yaitu jenis Middle East –Asia Minor 1 (MEAM1) dan Mediterranean (MED).

Dilansir University of Florida, kerugian yang diakibatkan kutu kebul pada tanaman tomat saja dapat mencapai 25 juta dolar. Bahkan secara global whitefly diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai miliaran dolar atau triliunan rupiah per musim tanam. Hal tersebut dikarenakan serangannya sangat merusak, menyebabkan hasil panen menurun drastis bahkan sampai puso atau gagal panen.

3. Kutu kebul menularkan ratusan virus penyebab tanaman sakit

5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!ilustrasi tanaman terkena virus (flickr.com/Scot Nelson)

Tidak mengherankan mengenai fakta bahwa kutu kebul menyebabkan kerugian sangat hebat di sektor pertanian, khususnya pada tanaman sayuran. Pasalnya bukan hanya kutu kebul dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, namun juga dapat menularkan lebih dari 111 virus penyebab penyakit tanaman. Jadi sembari kutu kebul menghisap cairan daun tanaman, virus yang telah dibawa dalam tubuhnya akan mulai menyabar pada jaringan tanaman.

Dilansir University of Florida, salah satu contoh virus yang dapat ditularkan yaitu begomovirus. Virus ini dapat menyebabkan tanaman sayuran seperti tomat, cabai dan kentang daunnya menjadi keriting dan menguning. Contohnya penyakit kuning dan keriting pada cabai yang sering kita jumpai, di mana kedua penyakit tersebut sangat mudah untuk menyebar.

4. Kutu kebul sangat tahan terhadap insektisida

5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!ilustrasi penyemprotan pestisida (pexels.com/Gilmer Diaz Estela)

TIdak cukup sebagai pembawa vektor penyakit, kutu kebul juga dikenal serangga yang sudah sangat kebal pada berbagai jenis insektisida. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya pengendalian kutu kebul yang susah, sehingga penggunaan pestisida menjadi masif dan tidak bisa dihindarkan. Penggunaan insektisida secara terus menerus mengharuskan serangga ini beradaptasi sampai berevolusi dengan membuat suatu sistem di tubuhnya agar bisa kebal terhadap berbagai jenis insektisida.

Dilansir IRAC, secara global kutu kebul sudah diketahui kebal atau resistan pada bahan aktif pyretroids, carbamates dan organophosphates dengan mode of action (MoA) acetylcholinesterase inhibitor dan sodium channel modulator. Oleh sebab itu salah satu cara untuk mengatasi kutu kebul yang sudah kebal adalah menggunakan bahan aktif dan MoA yang berbeda.

5. Populasinya diperkirakan meningkat karena dampak climate change

5 Fakta Mengerikan Kutu Kebul, Hama Sayuran Paling Merusak!Ilustrasi industri besar beroperasi lancar (pexels.com/Pixabay)

Salah satu dampak climate change adalah suhu Bumi yang semakin panas. Artinya kenaikan suhu akan terjadi dimana-mana meskipun hanya 0,5-1 derajat celsius, dan hal tersebut ternyata sangat berpengaruh dengan kehidupan serangga, seperti kutu kebul yang merupakan hewan berdarah dingin. Perubahan suhu dan CO2 akan berpengaruh pada siklus hidup, pola reproduksi dan distribusi dari serangga.

Berdasarkan penelitian Levi B Curnutte dan timnya, kutu kebul dapat bereproduksi optimal pada suhu antara 28-33 derajat celsius dan suhu yang semakin tinggi akan menyebabkan ukuran kutu kebul semakin kecil. Merujuk pada fakta tersebut, bisa diperkirakan bahwa populasi kutu kebul akan meningkat di masa depan, karena suhu di masa mendatang akan ada pada kisaran suhu optimalnya kutu kebul untuk memperbanyak keturunannya.

Nah kesimpulannya, kutu kebul merupakan hama tanaman yang sangat berbahaya. Kelima Informasi penting di atas, seperti populasinya yang semakin meningkat dan statusnya yang resistan terhadap insektisida, diharapkan menjadi perhatian khusus agar dapat mengandalikan hama ini dengan tepat, sekarang maupun di masa yang akan datang. 

Baca Juga: 5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!

Norman Wijaya Photo Verified Writer Norman Wijaya

I like Write about insect at aĺl, enjoy my artikel!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya