7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan Melompat

Kucing batu dijuluki sebagai versi mini macan tutul awan

Kucing batu dikenal sebagai marbled cat dan merupakan spesies kucing liat yang berasal dari beberapa wilayah di Asia. Mereka berada dalam famili Felidae dan memiliki nama ilmiah Pardofelis marmorata. Panjang tubuhnya kisaran 45-62 cm dengan berat 2-5 kg. Mereka juga dianggap sebagai versi mini dari macan tutul awan, lho.

Bulunya tebal dan lembut, warnanya bervariasi dari abu-abu kecokelatan hingga kuning dan cokelat kemerahan. Kucing batu mempunyai kepala pendek dan lebih bulat dari kucing lainnya, keningnya lebar dan matanya juga besar. Walaupun tidak banyak informasi tentangnya, fakta berikut masih bisa membantumu berkenalan dengan spesies satu ini.

1. Wilayah penyebaran kucing batu

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu tersebar di Nepal dan bagian utara India, Asia Tenggara seperti Kalimantan dan Sumatera. Mereka menghuni hutan campuran, pembukaan lahan dan hutan sekunder. Animalia menginformasikan bahwa kucing batu juga bisa kamu temui di semak berbatu dan hutan bekas tebangan berumur enam tahun.

2. Waktu aktif kucing batu masih belum diketahui dengan pasti

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Ekologi dan perilaku dari kucing batu masih belum banyak diketahui. Awalnya mereka dianggap lebih aktif saat fajar dan petang, juga nokturnal. Tapi, di Thailand sebagian besar aktif pada malam hari. Sementara itu, beberapa pengamatan di Kalimantan dilakukan pada larut malam.

Berdasarkan informasi dari International Society for Endangered Cats Canada, pengamatan dari kamera jebakan baru-baru ini menunjukkan bahwa spesies di Sumatera, Kalimantan, Thailand dan Laos cenderung lebih aktif saat siang hari, mereka diurnal.

3. Kucing batu pandai memanjat

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu dikenal sebagai pemanjat yang sangat baik, mereka bisa melakukannya dengan mudah. Spesies kucing batu satu ini diperkirakan menghabiskan sebagain besar waktunya di pepohonan. Ada satu kucing batu yang diamati berada di malam hari beristirahat di dahan pohon setinggi 25 meter di atas tanah di Kalimantan.

Akan tetapi, sekarang ini sudah banyak kamera jebakan di lapangan untuk mengamatinya. Di tahun 2008, seorang peneliti primata mengamati seekor kucing batu yang beristirahat di tanah, di bahwa pohon yang menghasilkan buah. Jadi kucing batu diperkirakan tidak sepenuhnya arboreal.

4. Kucing batu sebenarnya hidup menyendiri

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu sebenarnya hidup menyendiri, tapi dua individu pernah diamati menjelajah bersama di area penjilatan garam di Thailand. Dua individu juga terlihat bersama dan didokumentasikan menjelajah di Sumatera dan Laos. Walaupun begitu, tidak diketahui apakah dua individu tersebut pasangan atau saudara.

5. Kucing batu itu teritorial

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu merupakan hewan yang teritorial, jangkauan wilayahnya bisa mencapai 5,7 km, jelas Restorasi Ekosistem Riau. Mereka sangat aktif, kaki depannya berselaput dan fleksibel dengan bantalan tumit yang lebarnya dua kali lipat dari panjangnya. Cakarnya juga bisa ditarik dan berselubung ganda, itu sangat cocok untuk memanjat.

6. Kucing batu adalah karnivora

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu banyak memangsa burung dan mamalia kecil yang hidup di pepohonan. Biasanya memangsa tupai pohon, tikus pohon, kelelawar buah dan bahkan primata kecil. Diperkirakan bahwa mangsa utamanya adalah pegar, walaupun kucing batu juga memakan kadal, katak dan serangga.

7. Sistem perkawinan kucing batu

7 Fakta Kucing Batu, si Misterius yang Pandai Memanjat dan MelompatKucing batu (sintas.or.id/SINTAS)

Kucing batu adalah poligini, jantan bisa kawin dengan beberapa betina. Musim kawinnya masih belum diketahui dengan pasti, tapi itu diperkirakan bervariasi tergantung pada wilayahnya. Setelah masa kehamilan selama 181 hari, betina melahirkan 1-4 anak kucing.

Anak kucing tersebut bisa membuka mata sepenuhnya saat berusia 16 hari dan bisa berjalan sekitar 22 hari. Di pengkaran, mereka bisa mengonsumsi makanan keras di umur 59 hari. Kucing batu mencapai usia dewasa pada 21 bulan.

Kucing batu sebenarnya merupakan spesies kucing yang cukup misterius, tak banyak informasi pasti tentangnya yang diketahui. Walaupun begitu, kamu sudah tahu bahwa kucing batu menghabiskan banyak waktu di atas pohon dan cenderung penyendiri. Mereka juga pandai memanjat dan melompat.

Baca Juga: 7 Fakta Kucing Iriomote, Spesies Paling Rentan dan Langka di Dunia!

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya