7 Fakta Unik Bekantan, Hewan Endemik Kalimantan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekantan adalah salah satu monyet terbesar yang berasal dari Asia, khususnya Kalimantan. Mereka memiliki karakteristik unik dengan hidung panjang yang membedakannya dari monyet lainnya. Panjang hidung bekantan jantan bisa mencapai 18 cm, lho! Nama ilmiah bekantan ialah Nasalis larvatus.
Rentang hidup mereka sekitar 13-23 tahun. Warna bulu mereka beragam, mulai dari oranye cerah, cokelat kemerah-merahan, cokelat kekuning-kuningan dan merah bata. Yuk, kenalan dengan hewan endemik Kalimantan satu ini!
1. Wilayah penyebaran bekantan
Bekantan adalah hewan endemik pulau Kalimantan. Mereka menghuni daerah pesisir, area yang ditutupi dengan hutan bakau dan rawa. Animalia menginformasikan bahwa bekantan juga bisa hidup di daerah dataran rendah di sepanjang sungai, hutan riparian dan hutan hujan. Mereka biasanya hidup di dekat badan air di habitatnya.
2. Bekantan adalah salah satu monyet terbesar di Asia
A-Z Animals menjelaskan bahwa bekantan juga termasuk sebagai salah satu monyet terbesar di Asia. Ukuran jantan bisa mencapai 26-30 inci panjangnya dengan berat sekitar 35-48 pon. Sementara itu, betina sedikit lebih kecil, panjang tubuhnya 21-24 inci dengan berat 15-26 pon.
3. Hidung bekantan betina dan jantan berbeda
Bekantan adalah dimorfik dan bisa dibedakan dengan mudah antara jantan dan betina. Bekantan jantan memiliki hidung yang lebih panjang dan tebal. Sementara itu, hidung betina lebih kecil dan tirus. Bentuk hidungnya terlihat sangat unik, bukan?
4. Bekantan hidup dalam kelompok sosial yang stabil
Editor’s picks
Beberapa bekantan memilih untuk hidup sendiri, tetapi biasanya bekantan hidup dalam kelompok sosial yang stabil dan jumlahnya beragam. Biasanya berjumlah 3 hingga 26 bekantan dan terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dan anak-anaknya. Kelompok berdekatan satu sama lain atau bahkan bergabung bersama. Komposisi dari kelompok berubah seiring berjalannya waktu, dilansir New England Primate Conservancy.
5. Cara berkomunikasi bekantan
Sumber yang sama menjelaskan bahwa bekantan berkomunikasi menggunakan vokalisasi, terdengar seperti suara klakson, panggilan peringatan, panggilan saat ada ancaman, vokalisasi bayi dan betina. Pejantan akan mengeluarkan suara geraman yang biasa mereka gunakan untuk menenangkan anggota kelompoknya. Penggunaan suara seperti klakson untuk memperingati predator, juga digunakan untuk mengirimkan informasi teritorial.
Bekantan betina dan remaja biasanya menjerit untuk menunjukkan kegembiraan atau kegelisahan. Mereka juga melakukan beberapa komunikasi non-vokal lainnya.
6. Bekantan menyukai buah tidak matang dan daun tua
Seperti kebanyakan primata lainnya, bekantan adalah herbivora dan utamanya memakan buah-buahan dan dedaunan. Akan tetapi, bekantan juga terkadang memakan biji-bijian dan serangga. Melansir A-Z Animals, bekantan lebih memilih memakan buah yang tidak matang dan daun tua.
Makanannya tergantung pada musim, paruh pertama mereka memakan buah-buahan dan paruh kedua memakan dedaunan. Bekantan memiliki perut yang besar dan menonjol yang membantunya mencerna makanan, terutama buah mentah.
7. Bekantan adalah perenang yang kuat
Dijelaskan juga bahwa bekantan adalah salah satu perenang terbaik dari semua primata. Ketika dibutuhkan, mereka bisa berenang hingga 66 kaki di bawah air. Bekantan sering menyeberangi sungai, khususnya saat mereka menjelajah dan mencari makan. Terkadang, bekantan bahkan melompat dari cabang pohon ke bawah air.
Karena bekantan berasal dari Indonesia, khususnya kalimantan, kamu bisa mengunjungi habitat mereka jika tertarik melihatnya secara langsung. Akan mudah bagimu untuk mengidentifikasi bekantan betina dan jantan karena kamu tahu perbedaannya dari hidung mereka. Bagaimana pendapatmu tentang bekantan?
Baca Juga: 9 Fakta Unik Serigala Etiopia, Punya Hubungan Unik dengan Monyet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.