6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu Tubuhnya

Anak kadal berjumbai mandiri setelah menetas

Kadal berjumbai dinamai karena penampilannya, mereka juga dikenal dengan naga berjumbai dan frilled agama. Mereka tersebar di bagian utara Australia dan Papua Nugini. Walaupun nampak mengerikan, kadal berjumbai tidak berbahaya sama sekali. Jadi, kamu tidak perlu khawatir saat menemuinya.

Nama ilmiahnya adalah Chlamydosaurus kingii dan berada dalam famili Agamidae. Kadal berjumbai dipercaya adalah reptil paling awal yang berevolusi dari nenek moyang Sauropsida sekitar 315 juta tahun yang lalu selama periode Carboiferous. Berikut beberapa fakta yang bisa kamu ketahui tentang kadal berjumbai!

1. Wilayah penyebaran kadal berjumbai

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/Max Tibby)

Kadal berjumbai bisa kamu temui di sepanjang bagian utara Australia dan selatan Papua Nugini. Mereka menghuni hutan berumput semi kering dan hutan sklerofil kering. Animalia menginformasikan bahwa kadal berjumbai menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon.

Kamuflase mereka sangat baik, lho. Kadal berjumbai mungkin hanya bisa kamu temui saat turun ke tanah setelah hujan atau untuk mencari makanan.

2. Kadal berjumbai banyak memakan serangga

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/Mark Bolnik)

Serangga menjadi menu terbanyak dalam menu makanan kadal berjumbai. Mereka mengonsumsi jangkrik, laba-laba, kumbang, semut, rayap, ngengat dan kupu-kupu. Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, kadal berjumbai juga memakan mamalia kecil, lho. Menariknya, saat berburu makanan, mereka akan menunggu di dekat lubang tikus atau pohon mati di mana rayap hidup.

Kemudian, saat mangsanya muncul, kadal berjumbai akan menyergap dan tak membiarkan mereka lolos. Mereka diketahui bisa mengonsumsi ratusan ribu sayap dalam sekali makan, tapi tidak makan lagi selama berbulan-bulan. Satu koloni rayap biasanya berisi satu juta rayap dan beratnya mencapai 1.000 pon.

3. Apa manfaat dari jumbai dari kadal berjumbai?

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/tjeales)

Spesies kadal satu ini mendapatkan namanya dari jumbai kulit yang melingkari lehernya. Lipatan tersebut terlihat seperti jubah. Akan tetapi, kadal berjumbai menggunakannya saat terancam oleh pemangsa. Mereka akan mengangkat jumbai leher, membuka mulutnya dan mendesis.

Hal tersebut membuatnya terlihat lebih besar dan mengancam. Itu dilakukan untuk menakuti pemangsa. Diameter jumbai lehernya bisa mencapai 30 sentimeter, lho.

4. Kadal berjumbai tidak bermigrasi

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/Tim Vickers)

Kadal berumbai tidak bermigrasi, tapi mereka lebih aktif di musim hujan pada bulan Oktober hingga April daripada musim kemarau. Mereka tidak memasuki periode hibernasi tradisional. Akan tetapi, kadal berjumbai mengurangi jangka waktu berlarinya dan aktivitas lainnya seperti makan selama musim kemarau.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Tuatara, Reptil yang Punya Mata Tersembunyi

5. Kadal berjumbai tidak terlalu khawatir tentang pengaturan panas tubuhnya

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/Amada44)

Suhu di Australia sangat panas dan hal ini menjadi kekhawatiran banyak orang karena ingin menjaga suhu internal tubuhnya hingga mencapai 37 derajat celsius. Akan tetapi, kadal berjumbai tidak mempermasalahkan itu. Mereka mengikuti arus, karenanya suhu internalnya mencapai sekitar 40 derajat celcius.

Kadal berjumbai menghemat banyak sumber daya karena mereka tidak perlu bergerak atau berkeringat. Karenanya, tidak perlu makan atau minum banyak untuk mengimbanginya.

6. Bayi kadal berjumbai mandiri setelah lahir

6 Fakta Kadal Berjumbai, Gak Perlu Mendinginkan Suhu TubuhnyaKadal berjumbai (commons.m.wikimedia.org/Matt)

Musim kawin kadal berjumbai berlangsung dari bulan September hingga Oktober. Mereka akan bersaing memperebutkan betina dengan cara berkelahi dan memamerkan jumbai lehernya. Kadal betina bertelur di bulan November hingga Februari dan diletakkan 1 hingga 8 inchi di bawah tanah.

Kadal berjumbai biasanya memilih menggali lubang di tempat yang terkena sinar matahari agar bisa memberikan kehangatan pada telurnya. Betina biasanya bertelur 8-14 telur bercangkang lunak dalam satu sarang. Menariknya, bayi kadal berjumbai bisa bertahan tanpa perawatan dari orang tuanya setelah menetas.

Hewan yang menarik, bukan? Mereka ternyata tidak masalah dengan cuaca panas, bahkan tidak perlu bersusah payah untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Jika kamu tertarik melihatnya, kamu bisa mengunjungi dua wilayah penyebaran kadal berjumbai.

Baca Juga: Kenapa Buaya Diklasifikasikan Sebagai Reptil dan Bukan Amfibi?

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya