7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!

Kodok tebu ternyata memiliki racun yang merusak

Kodok tebu juga dikenal sebagai kodok laut dan giant neotropical toad. Sebagai kodok sejati yang hidup di tanah, mereka dinobatkan sebagai salah satu kodok terbesar di dunia! Betina biasanya berukuran lebih panjang dari jantan sekitar 10-15 sentimeter dengan panjang maksimal 24 sentimeter. Sementara itu, beratnya bisa mencapai 106 gram.

Mereka berada dalam famili Bufonidae dengan nama ilmiah Rhinella marina. Ada banyak informasi tentangnya yang harus dibenarkan, salah satunya mengenai legenda urban mengatakan bahwa menjilat kodok tebu bisa membuatmu mabuk, faktanya itu adalah mitos. Temukan penjelasan lebih detailnya di bawah ini!

1. Wilayah penyebaran kodok tebu

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (commons.m.wikimedia.org/Benjamint444)

Penyebaran kodok tebu berada di Amerika, jangkauannya meliputi Lembah Rio Grande di Texas Selatan hingga bagian tengah Amazon dan bagian tenggara Peru. Mereka juga bisa kamu temui di beberapa pulau kontinental dekat Venezuela. Daerah tersebut mencakup lingkungan tropis dan semi kering.

Animalia menginformasikan bahwa kepadatan kodok tebu jauh lebih rendah di wilayah persebaran aslinya daripada di tempat barunya. Di Amerika Selatan, kepadatannya mencapai sebesar 20 kodok dewasa setiap 100 meter garis pantai.

Baca Juga: Apa yang Terjadi jika Kamu Digigit Semut Api?

2. Kodok tebu sangat pandai beradaptasi

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Diperkirakan bahwa kodok tebu memiliki suhu kritis maksimum 40-42 derajat celcius dan suhu minimum sekitar 10-15 derajat celcius. Akan tetapi, perkirakan itu bisa berubah karena adaptasi terhadap lingkungan yang dihuninya. Kodok tebu akan menyesuaikan toleransi panasnya selama beberapa jam setelah berada di suhu rendah.

Mereka juga bisa dengan cepat menyesuaikan diri terhadap suhu dingin. Karena kemampuan adaptasinya yang luar biasa, mereka bisa menjadi invasif di seluruh dunia. Tidak hanya itu, kodok tebu juga mempunyai toleransi tinggi terhadap kehilangan air bahkan bisa menahan kehilangan 52,6 persen air di dalam tubuhnya. Itu memungkinkanya hidup di luar lingkungan tropis.

3. Menjilat kodok tebu tidak bisa membuatmu mabuk!

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (commons.m.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Berdasarkan informasi dari WWF Australia, terdapat legenda urban yang populer mengatakan bahwa menjilat kodok tebu bisa membuatmu mabuk. Itu hanyalah mitos! Akan tetapi, kamu mungkin saja bisa sakit jika racunyan tertelan atau kamu terkena semprotannya. Itu bisa menyebabkan rasa sakit, kebutaan sementara dan peradangan.

Jika kerusakan seperti itu bisa ditimbulkan pada manusia, maka kodok tebu bisa saja menyebabkan kerusakan parah bagi anjing. Jauhkan mereka dari hewan peliharaanmu, ya. Racunnya berwarna putih susu yang dikenal sebagai bufotoksin, kulit dan kelenjar lain di punggungnya juga beracun.

4. Akan tetapi, racun kodok tebu juga banyak dimanfaatkan, lho

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (pixabay.com/picman2)

Tidak hanya sebagai pengendali alami hama, kodok tebu juga memiliki banyak kegunaan. Melansir Fact Animal, mereka diperah oleh suku-suku di Amerika Selatan untuk diambil racunnya dan kemudian digunakan di ujung panah agar bisa meracuni buruannya. Di beberapa bagian di Peru, mereka dijadikan sebagai makanan. Walaupun beracun, mereka bisa diolah dengan baik dan bisa jadi sumber makanam sehat karena kaya asam lemak omega-3.

Di Jepang, kodok tebu digunakan sebagai afrodisiak dan pemulih rambut. Sementara di China, mereka telah digunakan dalam bedah jantung untuk menurunkan detak jantung pasien yang kritis. Kodok tebu ternyata memiliki segudang manfaat tapi mematikan di saat yang bersamaan.

5. Kodok tebu bisa menghasilkan hingga 30,000 telur dua kali dalam setahun

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (pixabay.com/G John)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa saat musim kawin, kodok tebu betina bisa menghasilkan 8,000 hingga 30,000 telur dua kali dalam setahun. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu satu hingga tiga hari, lalu muncullah berudu kecil yang panjangnya kurang dari 3,5 sentimeter. Mereka berada dalam fase tersebut selama 20 minggu, tergantung pada asupan makannya.

6. Kodok tebu tidak bisa melompat dengan baik

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (pixabay.com/Kathy Detweiler)

Tubuh besar kodok tebu juga memiliki batasan atas kemampuannya. Ukurannya yang besar membuat mereka tampak ceroboh saat memanjat dan tidak bisa melompat dengan baik. Katak biasa bisa menjangkau kumbang dewasa yang berada di atas daun tebu, tapi kodok tebu mungkin sangat kesusahan jika melakukannya.

7. Kodok tebu sangat invasif!

7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!Kodok tebu (pixabay.com/sandid)

Dalam waktu kurang dari 85 tahun, populasi kodok tebu di Australia telah berlipat ganda hingga mencapai tingkat epidemi. Saat ini, beberapa ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 200 juta kodok tebu yang berkeliaran di benua tersebut dan bisa saja menimbulkan kerusakan pada ekosistemnya. Mereka menyebar di seluruh bagian utara Australia dengan kecepatan 50 kilometer setiap tahunnya.

Sekarang kamu tahu bahwa kodok tebu sangat invasif, ini mungkin saja berkaitan dengan keproduktifan perkembangbiakannya. Betina bisa menghasilkan ribuan hingga puluhan ribu telur dua kali dalam setahun! Tidak heran mengapa populasinya meningkat dengan cepat. Ingat, mereka beracun dan tidak untuk dijilat, ya!

Baca Juga: 7 Fakta Unik Ayam Kodok, Sajian Istimewa untuk Merayaan Natal

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya