Perbedaan Cyclone, Typhoon, dan Hurricane, Ternyata Gak Sama!

Pasti sering dengar, tapi tahu bedanya, gak?

Kamu pasti cukup familier dengan istilah cyclone, thyphoon, dan hurricane, kan? Apalagi kalau sering mendengar berita seputar bencana yang terjadi di luar negeri. Istilah tersebut akan sering disebut dan ketiganya menyebabkan dampak yang fatal.

Kamu mungkin bingung mengapa bencana yang mirip angin topan ini bisa berbeda penyebutannya. Apakah memang sama seperti badai atau angin topan yang terjadi di Indonesia?

Ternyata, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara cyclone, thyphoon, dan hurricane. Itulah mengapa penyebutannya juga berbeda, karena sumber bencananya tak sama. Biar gak bingung atau salah penyebutan, perbedaan cyclone, thyphoon, dan hurricane ini wajib kamu ketahui!

Baca Juga: 5 Fakta Mengerikan Mengenai Angin Topan, Kecepatannya Luar Biasa!

1. Cyclone

Perbedaan Cyclone, Typhoon, dan Hurricane, Ternyata Gak Sama!ilustrasi angin topan (pexels.com/jplenio)

Dilansir Lumen Learning, cyclon atau siklon adalah angin yang berputar berlawanan arah jarum jam di belahan Bumi Utara, Samudera Pasifik bagian selatan dan juga Samudera Hindia. Terdapat dua jenis siklon yang berbeda, siklon lintang tengah (ektratropis) dan siklon tropis. Siklon bisa menjadi satu badai besar yang paling kuat dan mematikan.

Saat udara hangat dan lembap naik dari permukaan laut, maka area yang ditinggalkan akan bertekanan rendah. Udara yang memenuhi ruangan juga akan menjadi hangat dan perlahan membentuk awan. Seiring siklus berlanjut, maka awan ini akan berputar membentuk spiral besar, karena dipicu air hangat di bawahnya, lalu terbentuklah siklon.

Dilansir Britannica, siklon yang terbentuk di dekat khatulistiwa memiliki karakter berbeda. Tak seperti siklon ekstratropis dengan diameter antara 1.000—4.000 km, siklon tropis hanya berdiameter sekitar 100—1.000 km.

Siklon bisa menyebabkan banjir besar, erosi pantai, kerusakan berat, hingga korban jiwa. Siklon paling dahsyat biasanya terjadi di negara bagian Atlantik Tengah dan New England yang dikenal dengan istilah Nor’easters. Kecepatan anginnya bisa mencapai 125 km/jam!

2. Typhoon

Perbedaan Cyclone, Typhoon, dan Hurricane, Ternyata Gak Sama!ilustrasi angin topan (pexels.com/Ralph W. lambrecht)

Dilansir  Mental Floss, topan adalah bencana alam yang terbentuk di daerah Samudra Pasifik Barat Laut. Topan berpotensi lebih kuat dibandingkan hurricane (badai), karena terbentuk di perairan lebih hangat. Topan berdampak pada negara-negara Asia Timur, seperti Taiwan, Jepang, Tiongkok, Korea, dan Filipina.

Lebih lanjut, topan juga dapat diukur menggunakan skala Saffir-Simpson. Umumnya, topan terbagi dalam dua kategori, yakni topan dengan kecepatan angin antara 74—149 km/jam, dan topan super dengan kecepatan angin melebihi 150 km/jam.

Dilansir National Geographic, salah satu bencana topan terbesar dan terkuat pernah tercatat terjadi pada November 2013 di Filipina. Topan ini disebut dengan topan Yolanda atau juga topan Haiyan. Kecepatan anginnya saat itu mencapai 315 km/jam dengan gelombang setinggi 7,6 meter. Lebih dari 6,000 korban jiwa hingga banyak kerusakan bangunan dilaporkan karenanya.

Baca Juga: 8 Daerah Paling Rawan Bencana Alam di Dunia, Sering Badai dan Gempa

3. Hurricane

Perbedaan Cyclone, Typhoon, dan Hurricane, Ternyata Gak Sama!ilustrasi pohon kelapa saat badai (pexels.com/guilherme-christmann)

Hurricane (badai) juga dianggap sebagai siklon tropis paling parah. Dilansir Lumen Learning, badai ini biasanya berasal dari daerah Atlantik Utara, Pasifik Utara bagian tengah, atau juga Samudera Pasifik bagian timur. Jadi, jika kamu mendengar ada angin berkecepatan lebih dari 74 km/jam di Amerika Utara atau Amerika Tengah, itu adalah badai.

Florida, Meksiko, Hawaii, dan Kepulauan Karibia adalah beberapa tempat di mana badai sering melanda. Dilansir Mental Floss, badai dikategorikan berdasarkan skala Saffir-Simpson pada akhir 1960an. Badai terlemah memiliki kecepatan angin berkisar antara 74—95 km/jam. Sedangkan yang terkuat adalah di atas 156 km/jam.

Badai bisa bertahan dalam 5—10 hari. Badai juga sering disebut dengan The Eye, karena seperti mata, di mana biasanya langit cerah, suhu hangat, dan tekanan atmosfer rendah.

Ketiga bencana angin di atas tentunya bisa sangat merusak jika sampai ke daratan. Meskipun namanya hampir mirip, tetapi terdapat perbedaan antara cyclone, typhoon dan juga hurricane. Perbedaan utamanya tentu berasal dari mana pusaran angin tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Seram dari Angin Puting Beliung, Bisa Picu Kerusakan!

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya