Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamur

Menurut peneliti, jamur berbicara menggunakan hingga 50 kata

Hampir setiap makhluk hidup saling berkomunikasi dengan metode khususnya masing-masing. Mulai dari bahasa manusia, gerakan tubuh atau suara-suara tertentu oleh hewan, hingga melalui sinyal kimia tak terlihat yang dikeluarkan oleh daun dan akar tanaman.

Baru-baru ini, seorang peneliti bernama Andrew Adamatzky, profesor di University of the West of England, menemukan bahwa jamur pun ternyata memiliki pola bahasa komunikasinya sendiri. Hasil studi ini dipublikasikan pada jurnal Royal Society Open Science. Yuk, simak fakta dan ulasannya berikut ini.

1. Sistem komunikasi melalui sinyal getaran listrik

Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamurilustrasi jamur (unsplash.com/Tony Sebastian)

Pada penelitian ini, Profesor Adamatzky mengamati adanya lonjakan aktivitas listrik pada jamur yang dapat diinterpretasikan seagai bentuk komunikasi. Lonjakan aktivitas listrik ini memiliki kesamaan dengan sistem saraf pusat.

Meskipun tidak memiliki sistem saraf, jamur dikenal memiliki jaringan miselium. Jaringan ini terbentuk dari kumpulan struktur hifa, dan berperan dalam menyerap dan mendistribusikan karbon atau makanan yang dibutuhkan.

Hasil studi ini menunjukkan kemungkinan bahwa jaringan miselium pada jamur juga dapat mengubah informasi melalui interaksi dari getaran listrik menggunakan cara yang serupa dengan neuron pada sistem saraf. Sebagai bukti pendukung, hasil uji menunjukkan bahwa jamur menunjukkan respon terhadap stimulasi mekanik, kimia, dan optik dengan cara mengubah pola aktivitas elektriknya.

2. Penelitian ini berhasil mendeteksi 50 kosakata jamur

Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamurmetode penelitian deteksi tegangan listrik pada jamur (royalsocietypublishing.org)

 Untuk mempelajari pola aktivitas elektrik pada sistem komunikasi jamur, mikroelektroda disisipkan pada subtrat miselium jamur untuk mengukur tegangan listrik yang dikeluarkan. Hasil uji terhadap pola tegangan listrik tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa rangkaian aktivitas.

Yang menarik, lonjakan tegangan listrik tersebut menyerupai kosakata dengan panjang kata-kata serupa bahasa manusia. Kosakata yang terdeteksi mencapai hingga 50 kata, dengan 15—20 kata yang ditemukan paling sering digunakan.

3. Penelitian melibatkan 4 jenis spesies jamur berbeda

Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamurilustrasi jamur (unsplash.com/Hans Veth)

Penelitian ini diujikan terhadap empat spesies jamur, yaitu jamur hantu (Omphalotus nidiformis), jamur enoki (Flammulina velutipes), jamur gerigit (Schizophyllum commune), dan jamur ulat (Cordyceps militaris). Hasil uji ini mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa setiap spesies memiliki kosakata masing-masing.

Menurut peneliti, jamur gerigit dan jamur ulat memiliki bentuk komunikasi yang lebih kompleks dibanding 2 jamur lainnya. Selain itu, terdapat korelasi antara kompleksitas bahasa dan ciri fisik yang dimiliki.

Baca Juga: Cara Atasi Infeksi Jamur pada Kucing, Hati-hati Menular

4. Makna bahasa belum diteliti dan diterjemahkan

Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamurilustrasi jamur (unsplash.com/Külli Kittus)

Dengan puluhan kosakata terdeteksi, beberapa diantaranya berupa kata-kata pendek dan beberapa lainnya lebih panjang, tergantung pada jenis jamur. Misalnya, Cordyceps militaris mencatat rata-rata 8,9 lonjakan listrik, sedangkan Omphalotus nidiformis hanya menghasilkan sepanjang 3,3 dalam satu kata.

Meskipun arti dari kata-kata ini belum diterjemahkan, namun diprediksi bahwa lonjakan listrik ini bisa jadi menandakan situasi tertentu, seperti adanya tanah yang subur atau munculnya ancaman. Prediksi lainnya, tegangan listrik ini mungkin juga merupakan mekanisme baru untuk mentransmisikan informasi di seluruh miselia jamur.

5. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut

Bisa Berkomunikasi Seperti Manusia, 5 Fakta Bahasa Jamurilustrasi penelitian deteksi tegangan listrik (unsplash.com/Jeswin Thomas)

Meskipun penemuan ini menarik dan menjanjikan, namun tetap saja terdapat kemungkinan bahwa sinyal listrik ini sama sekali tidak mewakili komunikasi dalam bentuk apapun. Bahkan, menurut Adamatzky, lonjakan aktivitas listrik yang teramati ini bisa jadi justru muncul dari ujung miselium jamur yang telah bermuatan listrik saat melewati elektroda.

Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut jelas diperlukan untuk dapat menyimpulkan dengan pasti apa arti sebenarnya dari impuls listrik jamur yang terdeteksi tersebut. Namun, terlepas dari apapun hasil penelitian ini, sifat-sifat jamur yang telah terbukti mampu bereaksi secara adaptif terhadap perubahan cahaya, suhu, dan polutan udara diharapkan dapat bermanfaat bagi manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Simbiosis antara Semut Pemotong Daun dan Jamur

Nurul M Photo Verified Writer Nurul M

Berusaha menulis sesuai fakta. Mohon maaf jika terdapat misinformasi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya