kenangan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip (nstagram.com/theroyalfamily)
Satu hari setelah kematian Ratu Elizabeth II, Dewan Aksesi (tokoh-tokoh senior pemerintah) akan bertemu di Istana St. James untuk mengumumkan Raja Charles sebagai penguasa baru. Ratusan penasihat rahasia, PM, dan menteri senior, akan diminta hadir.
Sesuai protokol Operation London Bridge, tamu harus memakai gaun pagi atau setelan santai dengan dasi hitam atau gelap tanpa aksesori tambahan. Proklamasi kemudian dibacakan di St. James Palace dan Royal Exchange dengan mengukuhkan Charles sebagai raja.
Setelahnya, anggota parlemen akan memberikan penghormatan di House of Commons dan seluruh kegiatan parlemen ditunda 10 hari. Pukul 15:30, perdana menteri dan kabinet akan mengadakan audiensi dengan raja baru.
Dua hari setelah pengumuman kematian, jenazah Ratu Elizabeth II akan dibawa kembali ke Istana Buckingham. Karena Ratu meninggal di Balmoral, Skotlandia, maka operasi Unicorn akan diaktifkan. Operasi ini berisi prosedur pembawaan jenazah ke London dengan kereta kerajaan jika memungkinkan.
Namun, jika kondisi tidak mendukung, maka protokol operasi Overstudy yang dilakukan. Pada operasi ini, peti mati akan dipindahkan dengan pesawat. PM dan jajaran menteri akan menghadiri resepsi untuk menyambut peti mati.
Tiga hari setelahnya, Raja Charles selaku penerus takhta, akan menerima mosi belasungkawa di Westminster Hall pada pagi hari. Pada sore hari, Raja akan memulai tur Inggris. Serangkaian kunjungan dimulai dengan bertandang ke parlemen Skotlandia dan kebaktian di Katedral St. Giles di Edinburgh.
Pada hari keempat, Raja Charles akan tiba di Irlandia Utara dan kembali menerima mosi belasungkawa di Kastil Hillsborough. Ia juga menghadiri kebaktian di Katedral St. Anne di Belfast. Pada hari ini juga, berlangsung latihan Operation Lion, yakni protokol pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham ke Istana Westminster.
Hari kelima, jenazah Ratu Elizabeth II akan dipindahkan ke Istana Westminster. Upacara ini akan berlangsung sepanjang rute dan melewati jalanan London. Setelah peti mati tiba, kebaktian akan dilangsungkan di Westminster Hall.
Pada hari keenam sampai sembilan, ratu akan disemayamkan di Istana Westminster. Protokol yang berlangsung dinamakan Operation Feather. Peti mati Ratu Elizabeth II akan dibaringkan di atas kotak yang ditinggikan bernama catafalque di tengah Westminster Hall.
Momen persemayaman ini dibuka untuk umum selama 23 jam per hari. Selain itu, terdapat tiket khusus untuk VIP, sehingga mereka dapat memiliki slot waktu. Di waktu yang sama, hari keenam setelah kematian Ratu, gladi resik upacara pemakaman kenegaraan dilaksanakan.
Sementara itu, saat H+7, Raja Charles akan melakukan perjalanan ke Wales untuk menerima mosi belasungkawa lainnya di parlemen Welsh. Selanjutnya, menghadiri kebaktian di Katedral Liandaff di Cardiff.
Barulah pada hari kesepuluh, upacara pemakaman kenegaraan dilangsungkan di Westminster Abbey. Saat tengah hari, akan ada 2 menit waktu mengheningkan cipta di seluruh negara untuk menghormati kepergian sang ratu.
Prosesi akan berlangsung di London dan Windsor. Selain itu, akan ada kebaktian di Kapel St. George di Kastil Windsor, dan ratu akan dimakamkan di Kapel Memorial Raja George VI dalam area kastil.
Demikian ulasan lengkap Operation London Bridge yang dilakukan saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Selamat jalan, Queen Elizabeth II!