ilustrasi orang utan Kalimantan (flickr.com/CIFOR)
Semua spesies orang utan diklasifikasikan sebagai "sangat terancam punah" atau critically endangered oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. Populasi yang tersisa diperkirakan sekitar 70.000—100.000 ekor untuk orang utan Kalimantan, 13.600 ekor untuk orang utan Sumatra, dan 800 ekor untuk orang utan Tapanuli.
"Populasi orang utan Kalimantan telah menurun lebih dari 50 persen selama 60 tahun terakhir dan habitat spesies ini telah berkurang setidaknya 55 persen selama 20 tahun terakhir," ungkap World Wildlife Fund (WWF) dalam website-nya.
Menurut WWF, orang utan Kalimantan Barat Laut (Pongo pygmaeus pygmaeus) adalah subspesies yang paling terancam. Diperkirakan hanya tersisa sekitar 1.500 ekor karena perburuan liar dan habitatnya berubah menjadi pemukiman, perkebunan kelapa sawit, atau area pertambangan.
Sedangkan, orang utan Kalimantan Tengah (Pongo pygmaeus wurmbii) adalah subspesies dengan populasi terbanyak, kurang lebih sekitar 35.000 ekor. Subspesies yang terakhir adalah orang utan Kalimantan Timur Laut (Pongo pygmaeus morio) yang ukurannya paling kecil dan ditemukan di Sabah hingga Sungai Mahakam.