Memposting di media sosial memang menjadi kebebasan setiap individu. Ingin berbagi informasi umum maupun tentang hubungan pribadi dengan pasangan, semua sah-sah saja. Yang menjadi masalah adalah ketika kita berlebihan memanfaatkannya.
Berdasarkan dari beberapa studi, terlalu sering memposting hubungan di media sosial, ternyata mengindikasikan banyak hal negatif tentang hubunganmu, lho!. Nah, apa saja? Yuk simak ulasan berikut ini!
Dilansir dari Inc.com, memposting suatu hubungan secara berlebihan di media sosial ternyata bisa menyebabkan gangguan kepribadian narsistik dan psikopatik. Narsistik adalah gangguan dimana seseorang menganggap dirinya penting dan harus dikagumi.
Sedangkan psikopatik adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan sikap manipulatif serta mencari sensasi. Semakin sering seseorang memamerkan hubunganya di media sosial, semakin besar pula kemungkinannya untuk menjadi narsisitik dan psikopatik.
Profesor Brad Bushman dari Ohio State University, mengatakan bahwa narsistik adalah pasangan yang buruk dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, meskipun media sosial sebagai platform “promosi diri” namun tetap harus dibatasi, ya!.
Berlebihan dalam segala hal memang tidak baik, termasuk membuat postingan di media sosial. Hasil penelitian dari Universitas Nortwestern, menunjukkan bahwa mereka yang sering memposting hubungannya di media sosial, sebenarnya merasa insecure dalam hubungannya di dunia nyata.
Selain itu, dilansir dari bride.com, pasangan yang secara terus-menerus memposting hubungan dan menambahkan komentar pada semua postingan, juga menunjukkan adanya tanda-tanda kodependensi. Yaitu sikap kecanduan hubungan dan cenderung mengklaim bahwa kamu adalah miliknya.
Nikki Goldstein, seksologis dan ahli hubungan, mengatakan pada Mail Online dalam Inc.com, pasangan yang lebih sering memposting hubungannya, sebenarnya mereka berusaha mencari pengakuan akan hubungannya dari oranglain di media sosial. Padahal, pasangan yang benar-benar bahagia tidak membutuhkan hal tersebut.
Mereka berusaha meyakinkan orang lain bahwa hubungannya baik-baik saja untuk meyakinkan diri mereka sendiri. Mereka memanfaatkan fitur suka, komentar, simpan, maupun berbagi untuk mendapat pengakuan tersebut.
Selain butuh pengakuan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Gwendolyn Seidman, Ph.D dan rekan-rekannya, mereka yang kerap kali memamerkan cinta dan romanstisme secara berlebihan di media sosial, juga mengindikasi bahwa mereka tidak puas dengan hubungan mereka.
Memposting hubungan di media sosial sama sekali tidak membuktikan seberapa besar cinta mereka satu sama lain. Dana Czachorowski, MA, LAC, seorang terapis berlisensi, mengatakan bahwa mereka yang memposting hubungannya di media sosial, seringkali mempunyai motif tersembunyi. Dengan kata lain, mereka putus asa untuk membuktikan perasaannya.
Nah, itulah menurut para ahli mengapa seseorang memposting hubungan mereka secara berlebihan di media sosial. Tidak ada salahnya membagikan hubungan dengan pasangan di medsos. Jika dilakukan secara seimbang dan tidak berlebihan, hal tersebut justru akan menunjukkan hubungan yang sehat dan bahagia, lho.