Di pelajaran fisika SMP dulu kamu pasti pernah belajar tentang "mejikuhibiniu", apa itu? Mejikuhibiniu bukanlah jurus maut ala anime atau manga, lho. Melainkan singkatan dari beberapa spektrum warna, yakni merah; jingga; kuning; hijau; biru; nila; dan ungu.
Warna-warna tersebut ada pada pelangi pada umumnya. Pelangi terbentuk karena cahaya Matahari dibiaskan oleh butiran air di udara, sehingga membentuk beberapa tingkatan warna yang terlihat indah di mata manusia.
Namun, bagaimana dengan pelangi putih? Pelangi ini sangat amat langka karena tidak membiaskan cahaya menjadi warna pelangi pada umumnya. Bahkan, warna putih seharusnya bukan termasuk dalam spektrum warna pelangi. Kenapa bisa ada pelangi berwarna putih? Bingung, kan?
Faktanya, pelangi putih memang ada, dan alam memang mengizinkan hal tersebut terjadi. Menurut laman Science Alert, hal ini terjadi akibat ilusi yang tercipta oleh kabut dan air. Alih-alih menamakan "pelangi", para ilmuwan lebih suka menamakan fenomena ini sebagai "busur kabut".
Busur berwarna putih ini terjadi pada saat cahaya Matahari masuk dan menembus udara yang mengandung butiran air yang sangat kecil. Butiran air berupa kabut ini tak akan cukup untuk memunculkan warna-warna yang lengkap, sehingga hanya akan memunculkan warna dasar, yakni putih.
Itulah lima fenomena optik yang terdapat di beberapa bagian Bumi. Gak nyangka ya, semua yang tampak indah di depan mata kita ternyata hanyalah ilusi optik akibat pembiasan cahaya.