Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Patung Patanjali (commons.wikimedia.org/Alokprasad)

Dalam dunia yoga nama Patanjali sering disebut sebagai sosok yang berjasa dalam merumuskan sistem yoga yang kita kenal saat ini. Melalui Yoga Sutra Patanjali memberikan landasan filosofis yang membentuk cara praktik dan pemahaman yoga hingga ke seluruh dunia. Namun, siapa sebenarnya Patanjali dan bagaimana perannya dalam sejarah yoga? Baca dan ikuti artikel ini hingga selesai, yuk!

1. Siapa Patanjali, apakah keberadaannya nyata?

ilustrasi Patanjali (commons.wikimedia.org/Own scan of Sjoman, Norman E. (1999))

Patanjali diyakini sebagai seorang filsuf dan yogi yang hidup sekitar abad ke-2 SM hingga abad ke-4 M, meskipun ada perdebatan mengenai kapan tepatnya ia hidup. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia berasal dari daerah Gonarda di India atau Tirunelveli di Tamil Nadu. Ia dikenal sebagai penulis Yoga Sutra, sebuah teks kuno yang menjadi pedoman utama bagi praktik yoga modern. Selain itu, beberapa sumber juga mengaitkan Patanjali dengan karya di bidang tata bahasa Sanskerta, yakni Mahabhashya, yang merupakan komentar atas Astadhyayi karya Panini, serta pengobatan Ayurveda.

Yoga Sutra Patanjali diperkirakan ditulis pada periode klasik Hindu, saat pemikiran filosofis India berkembang pesat dengan ajaran Vedanta, Samkhya, dan Buddhisme yang turut mempengaruhi ajarannya. Patanjali dianggap menggabungkan berbagai pemikiran spiritual dan menyusunnya dalam format yang sistematis untuk membantu pencari kebijaksanaan mencapai pencerahan melalui yoga.

2. Yoga Sutra dan pengaruhnya pada budaya spritual hingga praktik yoga modern

Kitab Rigveda (commons.wikimedia.org/mssarahwelch)

Yoga Sutra adalah kumpulan 196 sutra atau ayat singkat yang merangkum filosofi dan praktik yoga. Dalam teks ini, Patanjali memperkenalkan konsep Ashtanga Yoga atau delapan langkah yoga yang mencakup Yama (disiplin moral), Niyama (disiplin diri), Asana (postur), Pranayama (pengendalian napas), Pratyahara (penarikan indria), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi), dan Samadhi (pencerahan). Salah satu ayat terkenal dalam Yoga Sutra adalah "Yogas citta-vrtti-nirodhah" yang berarti "Yoga adalah penghentian dari pergerakan pikiran" (Yoga Sutra 1.2). Yoga Sutra menjadi dasar bagi banyak tradisi yoga yang berkembang di berbagai belahan dunia.

Selain itu, Yoga Sutra juga mencerminkan pengaruh filosofi Samkhya, yang merupakan salah satu dari enam sistem filsafat India kuno. Konsep dualisme antara Purusha (kesadaran murni) dan Prakriti (materi) dalam Samkhya terlihat dalam ajaran Patanjali, yang menekankan pentingnya melepaskan diri dari keterikatan duniawi untuk mencapai kebebasan sejati.

3. Warisan Patanjali dalam dunia yoga

praktik yoga di India (commons.wikimedia.org/Ministry of AYUSH)

Pengaruh Patanjali masih terasa hingga kini. Yoga Sutra menjadi referensi utama bagi para praktisi, guru, dan pencari spiritual yang ingin memahami esensi yoga lebih dalam. Metode yang ia susun telah membantu banyak orang menemukan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Banyak sekolah yoga di India dan dunia yang masih menjadikan ajaran Patanjali sebagai dasar dalam latihan mereka. Beberapa guru besar yoga seperti B.K.S. Iyengar dan K. Pattabhi Jois sering mengacu pada Yoga Sutra dalam pengajaran mereka.

Pada masa modern, Yoga Sutra telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diajarkan dalam berbagai konteks, mulai dari praktik yoga klasik hingga terapi mental dan pengembangan diri. Banyak psikolog dan ahli kesehatan mental juga mengadaptasi konsep-konsep dalam Yoga Sutra untuk membantu individu mengatasi stres dan kecemasan.

4. Mitos dan legenda tentang Patanjali

ilustrasi Shiva Patanjali (www.britishmuseum.org/Aavindraa)

Dalam tradisi Hindu dan mitologi India, Patanjali sering digambarkan sebagai inkarnasi dari dewa ular Ananta Sesha yang melilit Dewa Wisnu. Legenda menyebutkan bahwa Patanjali turun dari surga dalam bentuk ular dan kemudian berubah menjadi manusia untuk mengajarkan yoga kepada umat manusia. Legenda ini melambangkan kebijaksanaan yang mendalam serta kedekatan Patanjali dengan ajaran-ajaran spiritual yang ia wariskan.

Beberapa kisah juga mengaitkan Patanjali dengan para resi atau orang suci yang menerima wahyu dari para dewa. Konon, Patanjali mengajarkan Yoga Sutra kepada sekelompok murid di dalam gua di pegunungan Himalaya, di mana ia dipercaya mencapai tingkat kesadaran yang sangat tinggi.

Patanjali bukan hanya seorang penulis tetapi juga seorang pemikir yang membentuk cara kita memahami dan mempraktikkan yoga hingga saat ini. Yoga Sutra yang ia tinggalkan tetap relevan sebagai panduan dalam perjalanan menuju ketenangan pikiran dan kesadaran spiritual. Warisannya terus hidup dalam praktik yoga modern dan berbagai studi tentang filsafat India yang masih dikaji hingga saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team