5 Fakta Menarik Joan of Arc yang Mengubah Jalannya Sejarah

Joan of Arc adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Prancis. Dari seorang gadis desa, ia berubah menjadi pemimpin militer yang berani dan berkontribusi besar dalam Perang Seratus Tahun. Kepercayaannya yang kuat pada wahyu ilahi membuatnya tak gentar menghadapi tantangan, bahkan saat nyawanya terancam.
Meski hidupnya berakhir tragis di tiang eksekusi, kisahnya tidak pernah padam. Joan tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik dalam bidang militer, keagamaan, maupun nasionalisme, hingga namanya diabadikan dalam berbagai karya seni. Berikut adalah lima fakta menarik tentang Joan of Arc yang mengubah jalannya sejarah.
1. Lahir pada saat Prancis sedang konflik dengan Inggris

Joan of Arc lahir di Domrémy, Prancis, tahun 1412, di tengah Perang Seratus Tahun antara Prancis dan Inggris. Pada masa itu, Prancis berada dalam kondisi sulit karena banyak wilayahnya dikuasai oleh Inggris dan sekutu mereka. Joan tumbuh dalam lingkungan peperangan, yang kemudian membentuk keyakinannya untuk memperjuangkan negaranya.
Di usia 13 tahun, Joan mengaku mendapat wahyu dari Tuhan melalui St. Michael, St. Catherine, dan St. Margaret. Pesan yang diterimanya menegaskan bahwa ia memiliki misi untuk membantu Charles VII naik takhta dan mengusir Inggris dari Prancis. Ia kemudian berhasil meyakinkan seorang pemimpin lokal untuk membawanya menemui Charles VII.
2. Mengaku menerima pesan dari malaikat agung

Joan percaya bahwa ia dipilih oleh Tuhan untuk menyelamatkan Prancis berdasarkan penglihatannya sejak usia 13 tahun. Dalam wahyu tersebut, malaikat agung Michael, Santo Catherine, dan Santo Margaret menampakkan diri kepadanya di taman ayahnya dan mengatakan kepadanya bahwa nasib kerajaan ada di tangannya.
Mereka menyampaikan bahwa ia memiliki peran penting dalam mengembalikan kekuasaan Prancis ke tangan yang sah. Penglihatan ini memberinya keberanian untuk mendekati para pemimpin militer dan politik Prancis. Ia berulang kali menyatakan bahwa suaranya berasal dari Tuhan dan memberikan arahan yang jelas mengenai strategi perang.
3. Memimpin pasukan untuk merebut kembali kota Orleans

Pada tahun 1429, Joan of Arc memimpin pasukan Prancis dalam merebut kembali Orléans dari Inggris. Kota ini memiliki nilai strategis yang tinggi, dan kejatuhannya bisa berarti kekalahan besar bagi Prancis. Sebelum kedatangannya, pasukan Prancis mengalami kesulitan. Namun, kehadirannya membawa semangat baru dalam pertempuran.
Dengan keberaniannya, pasukannya berhasil mengusir Inggris dalam waktu sembilan hari. Kemenangan ini menjadi titik balik dalam Perang Seratus Tahun dan membuktikan bahwa Joan merupakan seorang pemimpin yang disegani. Kemenangan ini juga memaksa Inggris untuk meninggalkan pengepungan.
4. Memiliki beberapa nama

Joan of Arc dikenal dengan berbagai nama sepanjang hidupnya. Nama aslinya adalah Jehanne d'Arc, tetapi ia lebih suka dipanggil Jehanne la Pucelle, yang berarti Joan si pelayan. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, namanya kemudian diadaptasi menjadi Joan of Arc, meskipun istilah ini tidak dikenal di masanya.
Selain itu, ia juga dijuluki Maid of Orléans karena perannya dalam membebaskan kota tersebut. Di persidangannya, ia mengungkapkan bahwa di desanya ia sering dipanggil Jeannette, sementara setelah terjun ke medan perang, namanya dikenal luas sebagai Joan. Meski memiliki banyak nama, namanya tetap dikenal sebagai simbol keberanian Prancis.
5. Menjadi santo pelindung Prancis dan simbol kebanggaan nasional

Setelah dieksekusi pada tahun 1431, nama Joan of Arc tetap hidup dalam ingatan rakyat Prancis. Joan dieksekusi dengan dibakar pada tanggal 30 Mei 1431, kemudian orang Inggris membuang abunya ke Sungai Seine. Namun, butuh berabad-abad sebelum Gereja Katolik secara resmi mengkanonisasinya sebagai seorang santo.
Barulah, pada tahun 1920, Joan akhirnya diangkat menjadi santo pelindung Prancis. Selain menjadi santo pelindung negara, ia juga dihormati sebagai pelindung para tentara, tawanan, dan orang-orang yang menghadapi penganiayaan. Kini, kisahnya menjadi inspirasi dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu militer maupun perjuangan hak-hak perempuan.
Joan of Arc adalah sosok yang mengubah jalannya sejarah dengan keberanian dan keyakinannya. Dari seorang gadis desa yang mendapat penglihatan ilahi hingga menjadi pemimpin perang yang disegani, perjalanan hidupnya penuh dengan keajaiban dan tragedi.