Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Apakah kehidupan di Bumi akan musnah?

Saat menatap ke arah langit di malam hari yang cerah, kamu akan menemukan objek astronomi yang cantik nan menawan, yaitu Bulan. Selama berabad-abad, Bulan menjadi objek keindahan yang dituangkan ke dalam berbagai karya sastra, seperti puisi, syair, lagu, lukisan, dan lain sebagainya.

Dalam sains sendiri, Bulan memiliki peran yang sangat penting bagi Bumi. Kehadiran Bulan membuat Bumi menjadi lebih stabil dalam berbagai aspek, seperti iklim dan pasang surut air laut.

Mendalami keseimbangan alam yang diciptakan oleh Bulan, pernahkah kamu membayangkan bagaimana jika satelit alami Bumi tersebut tiba-tiba meledak? Apa yang akan terjadi pada Bumi dan umat manusia? Daripada tenggelam dalam pertanyaan, yuk, simak penjelasan ilmiahnya berikut ini!

1. Puing-puing Bulan akan masuk ke atmosfer Bumi

Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!ilustrasi Bulan (pexels.com/Bruno Scramgnon)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Bulan meledak, seperti tertabrak asteroid atau bagian inti Bulan yang tiba-tiba bergejolak. Dilansir Forbes, apabila Bulan meledak, maka puing-puingnya akan menyebar ke segala arah.

Jika ledakannya kecil, serpihan-serpihan tersebut kemungkinan akan membentuk satelit baru yang lebih kecil. Namun, apabila ledakannya kuat, maka tidak akan ada yang tersisa. Puing-puing Bulan bakal menyebar lalu menciptakan sistem cincin yang mengelilingi Bumi. Perlahan, serpihan-serpihannya akan memasuki atmosfer Bumi dan menyentuh permukaan.

Kendati demikian, dampaknya tidak akan parah seperti dampak yang timbul dari tumbukan asteroid atau komet. Meskipun bongkahan Bulan berukuran sangat besar dan padat, energinya jauh lebih sedikit. Dampak yang bakal ditimbulkan oleh puing-puing Bulan yang menabrak Bumi diperkirakan sangat kecil. Mungkin akan bersifat destruktif, tapi tidak membahayakan manusia dalam tingkat yang parah.

2. Pasang surut air laut menjadi kacau

Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!ilustrasi air laut (pexels.com/Pixabay)

Meledaknya Bulan di angkasa akan memengaruhi pasang surut air laut di Bumi. Sebab, seperti diketahui, Bulan dan Bumi saling memberikan tarikan gravitasi. Mengutip dari NASA, gravitasi Bulan membuat lautan yang berada di sisi paling dekat dengan satelit alami Bumi itu mengalami pasang. Sebaliknya, sisi lautan yang jauh dari Bulan akan mengalami surut.

Bayangkan, apabila bulan meledak, maka ritme pasang surut air laut di Bumi akan kacau. Selain itu, ekosistem serta kehidupan di laut maupun pesisir bakal terancam. Kemudian, keseimbangan antara lautan dan daratan menjadi tidak stabil.

Baca Juga: Gunung Berapi Ditemukan di Mars, Lebih Tinggi dari Everest

3. Keseimbangan musim di Bumi akan terganggu

Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!ilustrasi perubahan iklim (pexels.com/Koen Swiers)

Bulan mengambil peran penting dalam menstabilkan kemiringan sumbu atau poros Bumi. Ini membuat Bumi memiliki pola iklim, musim, dan cuaca yang teratur. Jika Bulan tiba-tiba meledak, maka masalah besar akan menimpa umat manusia.

Sebagaimana yang dilansir Almanac, tanpa kehadiran Bulan, Bumi bakal mengalami perubahan iklim yang lebih ekstrim. Ini lantaran kemiringan poros Bumi menjadi tidak stabil. Akibatnya, fluktuasi iklim sulit untuk diprediksi. Sebagai contoh, suatu wilayah dengan iklim tropis yang stabil sepanjang tahun akan tiba-tiba mengalami musim dingin yang ekstrim. Yap, tanpa kehadiran Bulan, umat manusia bahkan hewan serta tumbuhan harus beradaptasi dengan iklim yang tak menentu

4. Cahaya dari benda langit lain akan terlihat lebih jelas

Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!ilustrasi langit tanpa Bulan (pexels.com/Miriam Espacio)

Jika Bulan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang tak tersisa, maka langit malam akan dihiasi oleh cahaya dari benda langit lainnya. Ini lantaran tidak ada lagi cahaya Bulan yang menghalangi kilauan objek-objek langit lainnya. Pantulan cahaya bintang, galaksi, nebula, dan lain-lain bakal terlihat secara lebih jelas.

Pemandangan langit pun akan menjadi lebih luas dan beragam. Para pengamat dan peneliti dapat melakukan eksperimen atau penjelajahan baru yang lebih jelas dan akurat. Jadi, meledaknya Bulan juga berdampak besar pada ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.

5. Panjang waktu 1 hari akan konstan 24 jam

Apa yang Terjadi jika Bulan Meledak? Ini Penjelasan Ilmiahnya!ilustrasi matahari (pexels.com/Lukas)

Fakta yang tak banyak orang ketahui tentang Bulan yakni satelit alami Bumi tersebut memberikan gaya gesekan kecil pada Bumi yang berputar. Ini menyebabkan laju rotasi Bumi melambat seiring berjalannya waktu.

Dilansir Forbes, waktu 24 jam hari ini adalah 22 jam ketika era dinosaurus menguasai Bumi dan kurang dari 10 jam saat miliaran tahun yang lalu. Ini lantaran, menurut penelitian, Bulan semakin hari semakin menjauh dari Bumi.

Mengutip dari Space, saat ini Bulan berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Jaraknya dengan Bumi rata-rata berada di sekitar 385.000 kilometer. Jarak tersebut diprediksi akan semakin bertambah seiring dengan Bulan yang perlahan menjauh dari Bumi dengan kecepatan 3,82 sentimeter per tahun. Namun, apabila Bulan meledak, maka hal tersebut tak berlaku lagi. Panjang waktu 1 hari di Bumi bakal konstan 24 jam atau tidak mengalami penambahan.

Terlihat kecil dan jauh, Bulan ternyata memiliki peran yang sangat penting bagi Bumi. Tanpa Bulan, keberlangsungan hidup manusia akan berubah total. Semua makhluk hidup di Bumi harus beradaptasi dengan "new normal" yang ekstrem. Jelas merupakan suatu hal yang tidak diharapkan terjadi, bukan?

Baca Juga: Apa Itu Equinox? Berikut Penjelasan serta Dampaknya

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya