Fakta Konjungsi Bulan dan Spica, Fenomena Langit Awal Februari 2024

Bisa diamati pada 1 Februari 2024

Memasuki Februari 2024, banyak fenomena langit yang dinanti para pencinta astronomi. Salah satu fenomena yang akan menyambut awal Februari 2024 yakni konjungsi Bulan dengan bintang Spica. Seperti diketahui, konjungsi adalah fenomena astronomi ketika dua atau lebih benda langit saling bertemu di langit.

Akan tetapi, dua atau lebih benda langit tersebut tidak benar-benar bertemu secara real. Istilah "bertemu" atau "berpapasan" digunakan lantaran ketika konjungsi terjadi, dua atau lebih benda langit tersebut terlihat seperti berdekatan apabila diamati dari Bumi. Nah, pada awal Februari 2024, bakal ada konjungsi Bulan dan Spica. Penasaran seperti apa lebih jelasnya? Yuk, simak fakta-faktanya di bawah ini!

1. Mulai berdekatan pada Kamis dini hari

Fakta Konjungsi Bulan dan Spica, Fenomena Langit Awal Februari 2024ilustrasi konjungsi Bulan dengan Spica. (tangkapan layar/Sky Map)

Mengutip dari Earthsky, Bulan akan berpapasan dengan Spica pada Kamis, 1 Februari 2024, dini hari. Fenomena konjungsi antara satelit alami Bumi dengan salah satu bintang paling terang di langit malam ini mulai terjadi pada pukul 01.04 waktu setempat, sebagaimana dilansir Starlust. Ketika konjungsi terjadi, Bulan akan tampak saling berdekatan dengan Spica.

Untuk jaraknya, Spica bakal muncul di 1,7 derajat selatan dari Bulan. Pengamat bisa menyaksikan konjungsi spektakuler ini dengan mata telanjang apabila langit cerah. Pertemuan antara Bulan dan Spica tersebut akan menciptakan pemandangan langit yang indah untuk para pengamat bintang atau stargazer.

Baca Juga: 5 Fakta Samudra Pasifik yang Mengagumkan, Punya Gunung Tertinggi!

2. Bulan dalam fase cembung akhir

Fakta Konjungsi Bulan dan Spica, Fenomena Langit Awal Februari 2024ilustrasi Bulan pada fase cembung akhir. (stellarium.org)

Ketika konjungsi berlangsung, Bulan berada pada fase cembung akhir atau waning gibbous. Mengutip dari Kopernik Obervatory & Science Center, fase cembung akhir yaitu fase di mana Bulan tampak seperti "punggung bungkuk". Fase ini terjadi di hari ke-17, yakni ketika Bulan berada di posisi 225 derajat.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Bulan dalam fase cembung tersebut akan berpapasan semu dengan Spica. Meskipun dimulai pada Kamis dini hari, pengamat masih bisa menyaksikan kemesraan Bulan dan Spica pada Kamis malam selagi jarak keduanya belum terlalu jauh. Bulan cembung akhir dan bintang Spica yang biru akan menjadi kombinasi menakjubkan untuk diamati di langit malam.

3. Spica adalah bintang paling bersinar di konstelasi Virgo

Fakta Konjungsi Bulan dan Spica, Fenomena Langit Awal Februari 2024ilustrasi Spica (stellarium.org)

Spica adalah bintang yang paling bersinar di konstelasi Virgo. Bintang ini dikenal sebagai "raksasa biru" yang sangat panas. Dilansir Britannica, Spica memiliki magnitudo visual 1,04. Ini membuatnya masuk ke dalam daftar 20 bintang paling terang di langit malam, yakni di posisi ke-16.

Mengutip dari Space, jarak antara Spica dengan Bumi mencapai 260 tahun cahaya. Apabila diamati dari Bumi, bintang yang memiliki nama lain Alpha Virginis ini akan tampak seperti bintang kecil, berwarna biru, dan bersinar terang. Jadi, pengamat bisa dengan mudah menemukan Spica di langit malam yang cerah.

Terlebih, pada awal Februari ini, Spica akan berdampingan degan Bulan membentuk fenomena konjungsi. Pengamat bisa dengan puas mengamati Spica sekaligus Bulan yang tengah berada di fase cembung akhir. Meskipun bisa diamati dengan mata telanjang, untuk melihat Spica lebih dekat, pengamat bisa menggunakan alat bantu seperti teleskop. Bagaimana? Apakah kamu salah satu yang tertarik mengamati fenomena konjungsi Bulan dan Spica tersebut?

Baca Juga: Daftar Fenomena Astronomi Langka Terjadi di 2024, Jangan Lewatkan!

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya