Dalam budaya dan keyakinan kekristenan, nama Martin Luther tentu merupakan sebuah nama besar yang melekat karena kepemimpinannya dalam melakukan reformasi gereja di zaman Eropa kuno. Laman National Geographic menjelaskan bahwa Martin Luther dilahirkan dari keluarga yang cerdas, kaya, dan cukup terpandang.
Luther juga cerdas karena ia merupakan lulusan Sarjana Teologia sekaligus ilmu eksak. Bahkan, pada saat usianya masih cukup muda, Luther sudah menjadi profesor di bidang teologia, musik, dan cabang keilmuan lainnya. Ia juga dikenal sebagai rahib dan imam yang kelak menjadi reformis gereja di Eropa.
Pada 1517, saat Luther masih berusia 34 tahun, ia sudah menerbitkan 95 tesis dan diskusi ilmiah yang berhubungan dengan praktik keagamaan dan indulgensi dalam gereja-gereja kuno di Eropa. Nah, tentu saja, tesis dan diskusi tersebut membuatnya mengalami ekskomunikasi atau pengucilan sebagai hukuman dari pihak gereja terhadap anggotanya karena melakukan pelanggaran berat.
Dalam reformasinya, Martin Luther juga menentang kedudukan hierarki dalam gereja yang terpusat pada sistem kepemimpinan tunggal dunia. Hal ini dipertentangkan oleh Luther karena ia menganggap bahwa kekuasaan tunggal tidak cocok untuk mengatur keimanan seseorang. Malah, kekuasaan tunggal akan bersinggungan dekat dengan korupsi.
Harus diakui bahwa sejak munculnya ideologi yang dibawa oleh Martin Luther, bangsa Eropa secara umum bertambah lebih maju dan bebas. Pola pikir dan peninggalan Martin Luther pun sudah tersebar luas di seluruh dunia, yakni dikenal sebagai denominasi ideologi Protestan.
Itulah beberapa pemimpin dan reformis muda yang membawa pengaruh besar bagi dunia. Rupanya, kepemimpinan tidak harus melulu berada di jalur politik, bukan? Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasan kamu, ya!