Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Penduduk Belanda Rata-Rata Lebih Tinggi?

ilustrasi penduduk Belanda (unsplash.com/Denise Jans)
Intinya sih...
  • Seleksi alam memengaruhi genetik populasi Belanda, dengan pria tinggi memiliki peluang reproduksi lebih tinggi.
  • Pola makan tinggi protein dan kalsium serta sistem kesehatan yang terorganisasi baik mendukung pertumbuhan optimal.
  • Faktor sosial-ekonomi, iklim, dan lingkungan juga berperan dalam pertumbuhan tinggi badan warga Belanda.

Belanda sering masuk dalam daftar negara dengan penduduk paling tinggi di dunia. Bukan sekadar persepsi, data antropometri dari berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa tinggi rata-rata laki-laki Belanda mencapai sekitar 183 cm, sedangkan perempuan sekitar 170 cm. Fakta ini menjadi menarik jika dibandingkan dengan banyak negara lain di Eropa yang memiliki pola hidup serupa, tapi tinggi badannya tak setinggi itu.

Ketika membahas fenomena ini, bukan hanya soal genetik atau makanan tinggi kalsium, tetapi juga soal bagaimana lingkungan dan seleksi alam berperan dalam jangka panjang. Fenomena ini juga membuka ruang untuk melihat relasi antara fisiologi manusia, adaptasi, serta kebijakan sosial yang mendukung pertumbuhan optimal. Jika kamu pernah penasaran kenapa rata-rata orang Belanda jauh lebih tinggi dari banyak populasi lain, berikut lima penjelasannya.

1. Seleksi alam memengaruhi genetik populasi

ilustrasi penduduk Belanda (unsplash.com/Denise Jans)

Perubahan tinggi badan warga Belanda dalam dua abad terakhir bisa ditelusuri lewat prinsip seleksi alam. Dalam beberapa studi populasi, ditemukan bahwa pria tinggi di Belanda memiliki peluang reproduksi lebih tinggi dibanding pria dengan postur pendek. Pola ini menyebabkan gen yang berkaitan dengan tinggi badan semakin terseleksi dan tersebar luas dalam populasi. Dengan kata lain, gen tinggi memiliki kemungkinan diwariskan lebih besar antar generasi.

Hasilnya bukan hanya terlihat dari meningkatnya rerata tinggi badan, tetapi juga pada seberapa cepat peningkatan tersebut berlangsung. Dalam dunia biologi evolusi, ini disebut sebagai directional selection, yaitu kecenderungan sifat tertentu untuk dominan karena memberikan keunggulan dalam adaptasi atau reproduksi. Fenomena ini menjadikan Belanda contoh konkret seleksi alam dalam konteks sosial modern.

2. Pola makan mendukung pertumbuhan optimal

ilustrasi susu (unsplash.com/Ilona Frey)

Konsumsi protein hewani tinggi menjadi ciri khas pola makan masyarakat Belanda, terutama produk susu seperti keju, yoghurt, dan susu segar. Kandungan kalsium dan protein dari makanan ini terbukti mendukung pertumbuhan tulang, terutama pada fase pertumbuhan anak dan remaja. Selain itu, asupan vitamin D dan zat besi juga relatif tinggi berkat gaya hidup yang memperhatikan keseimbangan nutrisi.

Gaya konsumsi seperti ini sudah menjadi kebiasaan lintas generasi dan bukan sekadar tren sesaat. Dengan akses mudah terhadap pangan berkualitas tinggi, potensi genetik yang sudah dimiliki bisa dimaksimalkan melalui dukungan lingkungan yang tepat. Jadi, bukan sekadar karena faktor gen saja, tapi juga karena kualitas asupan yang mendukung potensi tubuh untuk berkembang optimal.

3. Sistem kesehatan memengaruhi kualitas tumbuh kembang

ilustrasi pemeriksaan kesehatan (unsplash.com/National Cancer Institute)

Belanda memiliki sistem kesehatan yang terorganisasi baik, terutama dalam pemantauan pertumbuhan anak. Pemeriksaan rutin sejak bayi memungkinkan deteksi dini jika ada hambatan pertumbuhan, sehingga bisa diatasi dengan cepat. Ketersediaan layanan medis yang merata juga memungkinkan setiap anak mendapat hak yang sama untuk berkembang tanpa terganggu oleh hambatan medis yang sebenarnya bisa dicegah.

Lingkungan kesehatan yang baik tidak hanya memperpanjang harapan hidup, tapi juga menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan tinggi badan. Asupan gizi yang terus dikawal, ditambah intervensi medis saat dibutuhkan, berkontribusi besar dalam memastikan tubuh tumbuh maksimal sesuai dengan potensi biologisnya.

4. Faktor sosial-ekonomi menunjang stabilitas gizi

ilustrasi mata uang Belanda (unsplash.com/Wim van 't Einde)

Penduduk Belanda secara umum memiliki standar hidup yang tinggi dan stabil. Pendapatan rata-rata memungkinkan akses mudah terhadap makanan sehat, fasilitas olahraga, serta lingkungan tempat tinggal yang mendukung gaya hidup aktif. Semua faktor ini memengaruhi pola tumbuh kembang dari masa kanak-kanak hingga remaja, periode di mana tinggi badan bertambah secara signifikan.

Tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga budaya dan kebijakan publik yang menempatkan kesehatan sebagai prioritas. Kampanye gizi, olahraga di sekolah, hingga jalur sepeda yang luas menjadi simbol perhatian terhadap gaya hidup sehat. Kombinasi faktor sosial dan ekonomi ini bukan hanya menyehatkan, tapi juga mempercepat pertumbuhan fisik secara konsisten di seluruh populasi.

5. Iklim dan lingkungan menyesuaikan adaptasi tubuh

Belanda (unsplash.com/Tamar Gogua)

Iklim dataran rendah yang sejuk dan relatif stabil sepanjang tahun, membuat metabolisme tubuh tidak terlalu terbebani dengan kebutuhan bertahan hidup ekstrem. Dalam kondisi seperti ini, tubuh dapat mengalokasikan energi lebih besar untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, termasuk tulang dan otot. Ini berbeda dengan populasi yang hidup di lingkungan keras atau bergunung, di mana energi lebih banyak digunakan untuk bertahan hidup daripada untuk tumbuh.

Selain itu, lingkungan fisik Belanda yang cenderung datar dan mendukung mobilitas, membuat aktivitas fisik seperti bersepeda menjadi bagian dari keseharian. Aktivitas ini ikut merangsang pertumbuhan tulang terutama pada masa pertumbuhan. Secara tidak langsung, iklim dan lingkungan telah menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan tinggi badan yang lebih optimal dibandingkan negara dengan kondisi geografis dan iklim ekstrem.

Tinggi badan warga Belanda bukan semata hasil kebetulan, tapi gabungan dari proses biologis, sosial, dan lingkungan yang saling mendukung selama generasi. Melalui sudut pandang ilmiah, fakta ini menjadi bukti bahwa tubuh manusia terus beradaptasi sesuai dengan tantangan dan peluang yang diberikan oleh lingkungannya. Semoga artikel ini menjawab rasa penasaran kamu selama ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us