ilustrasi wabah (pixabay.com/Fernando Zhiminaicela)
Penyakit thaun ternyata menjadi perdebatan di kalangan cendekiawan muslim, lho. Para ulama berbeda pandangan mengenai pengertian thaun dan waba.
Dilansir NU Online, sebagian besar ulama tidak membedakan pengertian keduanya. Baik thaun dan waba adalah penyakit mematikan yang menular, menyerang, dan bisa memakan korban dalam jumlah besar di satu daerah.
Menariknya, sejumlah ulama juga membedakan pengertian thaun dan waba. Misalnya, Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani mendefinisikan thaun dengan lebih spesifik.
Penyakit thaun adalah luka bernanah yang bisa muncul di siku, tangan, ketiak, jari, atau bahkan seluruh tubuh. Selain bernanah, luka ini bisa disertai memar sehingga rasanya sangat perih dan panas.
Warna kulit sekitar luka bisa merah, hijau, hitam, atau merah keunguan. Luka yang termasuk penyakit thaun ditandai dengan peningkatan detak jantung dan muntah-muntah.
Berbeda dengan thaun, waba memiliki definisi umum. Waba bisa masuk kategori penyakit thaun. Sebagian besar ulama menjelaskan waba sebagai wabah atau epidemi. Jenis penyakit ini bisa menjangkiti daerah tertentu dan belum pernah terjadi sebelumnya atau sesudahnya.
Itulah penjelasan tentang penyakit thaun yang mematikan di zaman Rasulullah SAW. Kita bisa meneladani sikap Rasulullah SAW dalam menghadapi situasi tersebut dan selalu mengingat pesan-pesannya.