Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Jakub Dziubak)
ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Jakub Dziubak)

Intinya sih...

  • Anjing menyendiri karena rasa sakit, seperti masalah sendi atau gangguan pencernaan, yang memerlukan pemeriksaan dokter hewan.

  • Stres akibat perubahan lingkungan, seperti kedatangan hewan baru atau pindah rumah, membuat anjing memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri.

  • Kurangnya stimulasi mental dan fisik dapat membuat anjing kehilangan minat pada permainan dan interaksi sosial, sehingga memerlukan permainan interaktif dan aktivitas baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anjing secara alami merupakan hewan sosial yang sedang berinteraksi dengan manusia atau lingkungannya, sehingga perubahan perilaku kerap menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik. Perubahan yang ini ternyata bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, sehingga pemilik kerap kali tidak menyadari hal tersebut hingga perilakunya semakin terlihat jelas.

Tingkah laku menyendiri pada anjing tidak selalu diakibatkan oleh satu faktor, melainkan bisa berasal dari masalah kesehatan, stress lingkungan, hingga kondisi emosional tertentu. Berikut ini merupakan beberapa penyebab anjing lebih sering menyendiri dan minim aktivitas.

1. Mengalami rasa sakit

ilustrasi dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anjing yang sedang merasakan sakit biasanya akan menarik diri, sebab berusaha memproteksi dirinya dari sentuhan atau aktivitas berat. Rasa sakit bisa berasal dari masalah sendi, cedera ringan, gangguan pencernaan, hingga kondisi medis yang mungkin tidak selalu terlihat dari luar.

Anjing kerap menunjukkan tanda halus, seperti bergerak dengan perlahan atau lebih memilih berbaring di sudut ruangan untuk menghindari aktivitas berat. Perubahan ini juga pada umumnya memerlukan pemeriksaan dokter hewan agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani dengan tepat.

2. Stres akibat perubahan lingkungan

ilustrasi anjing chihuahua (pexels.com/nishizuka)

Perubahan lingkungan seperti kedatangan hewan baru, pindah rumah, atau rutinitas harian yang berubah drastis bisa memicu stress secara signifika pada anjing. Stres ini sering membuat anjing lebih memilih untuk menyendiri karena mereka memerlukan waktu untuk menenangkan dirinya atau menyesuaikan diri dengan kondisi baru.

Tanda-tanda stres bisa terlihat dari perilaku lain, seperti kehilangan nafsu makan, gelisah, atau sikap yang lebih waspada, sehingga penting bagi pemilik untuk mengenali pola perubahan tersebut. Memberikan ruang aman dan suasana yang stabil akan membantu anjing untuk kembali merasa nyaman dan berani beraktivitas seperti biasanya.

3. Kurangnya stimulasi mental dan fisik

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)

Anjing yang tidak memeroleh cukup stimulasi mental atau aktivitas fisik kerap menjadi lebih pasif, sebab tidak ada dorongan untuk bergerak. Kondisi ini bisa menimbulkan kebosanan yang berkepanjangan, sehingga membuat anjing kehilangan minat pada permainan, interaksi sosial, hingga kegiatan rutin lainnya.

Jika terus dibiarkan, maka anjing akan mengalami penurunan energi, sekaligus perilaku menyendiri karena tidak terbiasa dengan hal tersebut. Menyediakan permainan interaktif melatihnya dengan rutin atau melakukan aktivitas baru bisa membantu mengembalikan semangat, serta vitalitas dari anjing.

4. Masalah emosi

ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Mitchell Orr)

Nyatanya anjing juga bisa mengalami kecemasan atau depresi yang diakibatkan karena faktor emosional, seperti kehilangan pemilik, trauma, atau rasa takut yang berkepanjangan. Kondisi emosional ini akan membuat anjing lebih memilih untuk menjauh dari keramaian dan mengurangi interaksi dengan orang atau hewan lain.

Gejala ini pada umumnya muncul bersamaan dengan tanda lain, seperti perubahan pola makan, gangguan tidur, hingga penurunan minat pada aktivitas yang disukainya. Justru dengan memberikan perhatian ekstra, rutinitas yang menenangkan, hingga bantuan profesional jika diperlukan, maka kondisi emosional anjing bisa membaik secara bertahap.

Perilaku menyendiri dan penurunan aktivitas pada anjing bukanlah sesuatu yang boleh dianggap sepele, sebab bisa menjadi tanda adanya masalah fisik atau emosional. Justru dengan memperhatikan perubahan kecil, maka bisa membantu anjing untuk kembali sehat, aktif, dan merasa aman. Pendekatan yang tepat akan memastikan anjing merasa bahagia dan memiliki kualitas hidup yang optimal!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team