ilustrasi kebotakan dan kerontokan rambut yang dialami kucing (vethelpdirect.com)
Dilansir VCA Animal Hospitals, kondisi dari rambut atau bulu kucing yang tampak dari luar bisa dijadikan indikator bagi kesehatan mereka secara umum. Jadi, jika mengalami rontok berlebihan, tentu ada gangguan kesehatan yang juga dialami oleh kucing kesayangan kita. Beberapa penyebab bulu kucing rontok sebagai berikut.
- Stres merupakan kondisi paling umum yang menyebabkan rambut atau bulu kucing rontok. Cara mengatasinya adalah menjauhkan kucing dari tempat yang membuatnya stres.
- Beberapa jenis makanan yang membuatnya alergi juga berpotensi menyebabkan kerontokan. Minimalkan alergi dengan memberi makanan yang cocok bagi kucing peliharaanmu.
- Penyakit kulit, seperti koreng, kudis, dan infeksi jamur, juga pasti membuat kucingmu mengalami kebotakan. Obati luka-luka di sekujur tubuh kucingmu dan jangan biarkan mereka berkeliaran di luar rumah.
- Ada gangguan atau ketidakstabilan hormon yang dialami kucing. Biasanya, hal ini bisa menyebabkan kerontokan masif di tubuh kucing. Rawat dan konsultasikan gangguan ini pada dokter hewan.
- Adanya parasit atau kutu yang berdiam di tubuh kucing. Kamu bisa menggunakan obat pembasmi kutu khusus untuk kucing. Jika sudah terlalu parah, bawa ke dokter hewan dan biasanya kucing akan mendapatkan obat suntik antikutu untuk melenyapkan semua kutu yang ada.
- Anabul (anak bulu) terkena penyakit berat, seperti kanker dan gangguan ginjal. Beberapa jenis kanker pada kucing bahkan tidak terdeteksi pada fase-fase awal. Bawa ke dokter hewan karena langkah-langkah medis diperlukan untuk meringankan penderitaan kucing.
Menurut Pet MD, kondisi kerontokan masif pada rambut atau bulu bisa juga menandakan adanya tumor di bagian tubuh kucing. Biasanya, penyakit berbahaya yang menyebabkan rambut kucing rontok adalah kanker pankreas yang akan menyebar ke organ tubuh lainnya.
Selain kerontokan, gejala lain pada kucing yang menderita kanker adalah muntah, menolak makan sama sekali, lemas, tidak kuat beraktivitas, dan kehilangan berat badan. So, jika menemukan gejala-gejala tersebut, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan medis. Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasan kamu, ya!