5 Perbedaan Bunglon Hutan dan Bunglon Hijau, Habitatnya Berbeda!

Setiap hewan punya caranya masing-masing untuk mempertahankan diri atau mengusir predator yang hendak memakannya. Dalam hal ini bunglon hijau jadi salah satu hewan yang unik karena ia akan mengubah warna tubuhnya saat merasa terancam, terang iNaturalistPa. Tubuh yang awalnya berwarna hijau terang perlahan akan berubah menjadi cokelat atau hitam untuk menakut-nakuti predator. Selain itu biasanya bunglon hijau juga akan membuka mulutnya lebar-lebar dan berusaha menggigit predator.

Berbeda dengan bunglon hutan yang tak mampu mengubah warna saat merasa terancam. Kadal satu ini justru akan berpura-pura mati ketika merasa terancam. Kebiasaan berpura-pura mati tersebut disebut thanatosis dan beberapa spesies bunglon hutan seperti Gonocephalus grandis mampu melakukannya.

Saat ada predator yang mendekat atau menyentuhnya bunglon hutan akan membalikan tubuhnya, tidak bergerak, menjadi kaku, dan membuka mulutnya seakan-akan sudah mati. Barulah saat predator sudah pergi bunglon hutan akan bangkit dan langsung kabur untuk bersembunyi.

Jika berbicara ukuran tentunya bunglon hutan punya ukuran yang jauh lebih besar dari bunglon hijau. Bagaimana tidak, bunglon hutan saja mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm sementara panjang maksimal bunglon hijau hanya di kisaran 30 cm, jelas Ecologyasia. Jika melihat perawakannya bunglon hutan juga punya tubuh yang lebih besar dan berotot. Matanya besar, kepalanya besar, kepalanya bulat, dan ia punya layar yang memanjang dari atas kepala sampai punggung.

Sementara itu bunglon hijau punya badan yang lebih kecil dan ramping, kepalanya juga lebih lonjong dengan mata bulat yang tidak terlalu besar. Karena ukurannya yang kecil gigitan bunglon hijau juga tak terlalu menyakitkan. Hal ini berbanding terbalik dengan bung hutan yang gigitannya mampu membuat luka yang cukup menyaktikan. Terlebih lagi jika yang menggigitmu adalah bunglon hutan dewasa dengan panjang yang mencapai 60 cm, tak cuma sakit tapi tanganmu juga bisa berdarah.

Mungkin kamu lebih sering melihat bunglon hijau daripada bunglon hutan, hal ini sangat wajar mengingat kedua kadal ini punya habitat yang cukup berbeda. Bunglon hutan dan bunglon hijau sejatinya sama-sama hewan arboreal yang hidup di pepohonan namun bunglon hutan cenderung memilih habitat yang masih asri dan jarang dijamah manusia. Hal ini sangat berbeda dari bunglon hijau yang bisa hidup dimanapun mulai dari di hutan, sawah, kebun, taman, area pemukiman, sampai perkotaan.

Laman iNaturalist menjelaskan kalau bunglon hutan kerap hidup di daerah yang punya ketinggian sekitar 700 sampai 1.800 meter di atas permukaan laut. Artinya hewan ini lebih sering menghuni dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan. Ia biasanya mendiami hutan lebat dan hutan di area gunung walau dalam beberapa kesempatan bunglon hutan juga terlihat area pemukiman, namun hal ini cukup jarang terjadi. Bandingkan dengan bunglon hijau yang hampir bisa ditemukan di mana saja mau itu di dataran tinggi, pegunungan sampai dataran rendah.

Bunglon hijau terkenal dengan tubuhnya yang punya warna hijau terang dari kepala hingga ujung ekor. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan bunglon hutan yang warnanya jauh lebih bervariasi. Hitam, cokelat, kuning, biru, hijau, abu-abu, kemerahan, sampai putih jadi warna yang bisa kamu temukan pada bunglon hutan. Tak cuma warnanya yang bervariasi, corak atau pola di tubuh bunglon hutan juga beragam, lho. Pola garis, bintik-bintik, kotak-kotak, sampai pola tak beraturan ada di tubuh kadal satu ini.

Tentunya warna dan pola yang dimiliki bunglon hijau dan bunglon hutan memiliki kegunaannya tersendiri. Warna hijau dengan sedikit bintik putih pada bunglon hijau sangat efektif untuk berkamuflase di rerumputan dan pohon-pohon yang pendek. Sementara itu warna dan corak bunglon hutan yang sangat bervariasi memudahkan kadal tersebut untuk bersembunyi di dedaunan, rerumputan, sela-sela kayu, sela-sela batu, ranting pohon, pohon yang sudah mati, sampai daun kering yang ada di lantai hutan.

Bunglon hijau dan bunglon hutan merupakan dua kadal yang sama-sama berasal dari famili Agamidae. Namun secara spesifik kedua kadal ini berada di genus yang berbeda, bunglon hijau berasal dari genus Bronchocela sementara bunglon hutan berasal dari genus Gonocephalus. Keduanya juga punya jumlah spesies yang berbeda, bunglon hutan punya 17 spesies sementara bunglon hijau punya 15 spesies, terang The Reptile Database. Namun entah bunglon hutan atau bunglon hijau keduanya sama-sama jenis kadal yang dapat ditemukan di Benua Asia mulai dari Thailand, Myanmar, Malaysia sampai Indonesia.

Bunglon hijau dan bunglon hutan memang terlihat cukup mirip jika kamu tak memperhatikannya dengan baik. Mereka punya warna yang sama-sama kehijauan, sama-sama punya ekor dan kaki panjang, sama-sama hidup di pepohonan, dan sama-sama memakan serangga.

Namun sebenarnya kedua kadal ini punya banyak perbedaan yang cukup mencolok mulai dari bentuknya, ukurannya, habitatnya, sampai strategi pertahanannya. Jika kamu ingin bisa membedakan bunglon hijau dan bunglon hutan maka kamu harus teliti dan memperhatikan ukuran, bentuk atau tempat penemuannya.