ilustrasi ular, hiu, dan manusia (pexels.com/pixabay | pexels.com/George Desipris | pexels.com/Anna Shvets)
Fertilisasi internal sering terlihat pada hewan darat. Umumnya terdapat tiga jenis makhluk hidup yang melakukan fertilisasi internal, yaitu:
- Ovipar merupakan hewan yang melakukan fertilisasi di dalam tubuh, kemudian dikeluarkan untuk dikembangkan. Telur yang telah dibuahi di dalam akan diletakkan dan berkembang di luar tubuh betina. Contoh hewannya adalah serangga, unggas, serta jenis ikan dan amfibi.
- Vivipar merupakan hewan yang proses reproduksinya terjadi melalui perkawinan. Sel telur yang telah dibuahi di dalam akan tumbuh dan berkembang juga di dalam rahim betina. Contoh spesiesnya adalah mamalia, seperti manusia, sapi, kucing, gajah, paus, singa laut, dan lumba-lumba.
- Ovovivipar adalah hewan yang melakukan fertilisasi secara kombinasi, baik secara ovipar dan vivipar. Telur yang telah dibuahi akan disimpan dalam tubuh betina. Contoh hewannya adalah ular, ikan hiu, bunglon, dan kadal.
Sebaliknya, hewan-hewan yang melakukan fertilisasi eksternal cenderung menggunakan air sebagai sarana fertilisasi. Hewan yang melakukan fertilisasi eksternal khas pada hewan akuatik yang tersebar luas termasuk hewan invertebrata (coelenterata, echinodermata, annelida, dan moluska) dan vertebrata (ikan dan amfibi).
Nah, itu lah beberapa perbedaan fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Sederhananya, fertilisasi internal terjadi ketika sel jantan menyatu dengan sel betina di dalam tubuh. Sebaliknya, fertilisasi eksternal dilakukan dengan pelepasan sel jantan maupun betina, serta menggunakan air untuk memudahkan sel jantan menuju sel betina.
Penulis: Fanny Haristianti