potret Ratu Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon, ibu dari Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris (commons.wikimedia.org/Queensland State Archives)
Ya, secara mendasar, sebutan pemimpin antara kerajaan dan kekaisaran memang berbeda. Pemimpin di kerajaan disebut raja atau ratu, sementara kekaisaran mengenal sebutan kaisar atau maharani (bisa juga disebut kaisarina). Perbedaan sebutan penguasa dari kerajaan dan kekaisaran ini bukan sekedar untuk memudahkan pengertian secara bahasa saja. Sebab, terdapat beberapa perbedaan mencolok antara seorang raja atau ratu dengan kaisar atau maharani.
Dilansir Sock Geeks, seorang raja atau jadi penguasa tunggal di daerah kekuasaannya, khususnya pada kerajaan berbentuk monarki absolut. Kalau kerajaan yang ada saat ini, yang sudah berubah menjadi monarki konstitusional, kekuasaan raja lebih dibatasi. Seorang raja atau ratu lebih banyak bertugas sebagai kepala negara dalam hal seremonial maupun mempromosikan aspek-aspek sejarah maupun budaya negara/kerajaan mereka tanpa atau dikurangi otoritas politiknya jika dibandingkan pada masa lalu, dilansir National Geographic.
Pada kerajaan dengan sistem monarki absolut, raja atau ratu dapat mengambil sejumlah keputusan politik penting, selama masih dalam ruang lingkup kerajaan mereka. Kebijakan tersebut terdiri atas menjaga stabilitas kerajaan, membuat aturan-aturan untuk rakyat kerajaan, melindungi kerajaan dari serangan luar, dan menciptakan kesejahteraan lewat kebijakan ekonomi yang tepat.
Beralih ke kekaisaran, seorang kaisar atau maharani memiliki kekuasaan yang jauh lebih tinggi dari raja atau ratu. Kaisar atau maharani akan menerapkan kebijakan yang harus diikuti kerajaan-kerajaan yang masuk di dalamnya dan seluruh kerajaan itu harus patuh. Pada daerah-daerah tanpa raja, kaisar atau maharani dapat menunjuk gubernur sebagai bentuk delegasi kekuasaan mereka di daerah yang jauh dari pusat kekaisaran.
Britannica melansir kalau pada era modern ini, istilah kekaisaran sebenarnya sudah tidak terlalu relevan. Kalaupun ada negara atau persatuan negara-negara yang bisa jadi representasi dari kekaisaran, maka contoh yang bisa kita lihat adalah Amerika Serikat, China, Uni Eropa, dan Rusia. Dalam "kekaisaran" modern itu, tidak ada satu kaisar atau maharani yang memimpin secara absolut. Meskipun begitu, keempat negara ini memang tetap memiliki pengaruh secara global dalam bidang politik, ekonomi, budaya, hingga ideologi, khususnya pada kawasan yang tergabung dalam "kekaisaran" tersebut.