Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Moo Deng (commons.wikimedia.org)

Intinya sih...

  • Moo Deng, bayi kuda nil kerdil, jadi sensasi di media sosial karena perilakunya yang lucu.
  • Kuda nil kerdil dan kuda nil biasa memiliki perbedaan dalam morfologi, perilaku, dan habitat.
  • Pygmy hippo lebih kecil, soliter, dan aktif pada malam hari; kedua spesies menghadapi ancaman kepunahan yang unik.

Moo Deng, seekor bayi kuda nil kerdil (Pygmy hippopotamus) sedang menjadi sensasi hangat di media sosial. Perilakunya yang lucu membuatnya digemari banyak netizen dari berbagai penjuru dunia.

Walaupun terlihat sangat mirip, kuda nil kerdil dan kuda nil biasa atau common hippo adalah dua spesies yang berbeda. Dua hewan ini memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal morfologi, perilaku, dan habitat.

1. Asal-usul dan habitat

ilustrasi kuda nil kerdil dewasa (unsplash.com/@jochieng1)

Common hippo (Hippopotamus amphibius) bisa ditemukan di sebagian besar wilayah sub-Sahara Afrika, terutama di daerah yang memiliki aliran sungai dan danau yang luas.

Mereka lebih sering terlihat di area terbuka yang menyediakan akses mudah ke air. Ini menjadi tempat mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk mendinginkan tubuh di bawah air.

Sebaliknya, pygmy hippo (Choeropsis liberiensis) adalah spesies yang jauh lebih jarang ditemukan. Populasi mereka terbatas di hutan hujan tropis Afrika Barat, terutama di Liberia, Sierra Leone, Guinea, dan Pantai Gading.

Habitat pygmy hippo terdiri dari daerah rawa-rawa dan hutan lebat yang menawarkan perlindungan dan kelembapan.

2. Ukuran dan morfologi

Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua spesies ini adalah ukuran tubuh. Kuda nil biasa bisa mencapai berat hingga 3.500 kilogram dan panjang lebih dari 4 meter. Tubuh mereka sangat besar dengan kaki pendek, mulut lebar, dan kulit tebal yang membantu mereka bertahan di air serta melindungi dari panas.

Kuda nil kerdil, seperti namanya, jauh lebih kecil. Berat rata-rata mereka hanya sekitar 250-275 kg, dengan panjang sekitar 1,5 meter. Morfologi mereka lebih ramping dengan kaki relatif lebih panjang dibandingkan dengan kuda nil biasa. Pygmy Hippo juga memiliki kepala yang lebih kecil dan mulut yang tidak terlalu lebar. 

3. Perilaku dan pola kehidupan

ilustrasi kuda nil kerdil (pixabay.com/Andy Mitchell)

Perbedaan lainnya terletak pada perilaku sosial dan pola kehidupan. Kuda nil biasa adalah hewan yang sangat sosial dan biasanya hidup dalam kelompok besar yang disebut pod. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 hingga 30 individu.

Sebaliknya, pygmy hippo cenderung lebih soliter. Mereka jarang terlihat berkelompok dan lebih sering menghabiskan waktu sendirian atau dengan pasangan selama musim kawin.

Kuda nil kerdil juga lebih aktif pada malam hari (nokturnal), berbeda dengan Common Hippo yang lebih aktif di siang hari saat mencari makanan di tepi sungai. 

4. Adaptasi lingkungan dan ekologi

Adaptasi lingkungan menjadi faktor kunci dalam membedakan cara hidup kedua spesies ini. Common Hippo telah berevolusi dengan baik untuk menjalani hidup di lingkungan semi-akuatik.

Mereka memiliki kulit yang tebal dan kelenjar khusus yang mengeluarkan "keringat merah" yang berfungsi melindungi kulit dari matahari.

Di sisi lain, kuda nil kerdil mengandalkan adaptasi yang lebih subtil. Kulit mereka lebih tipis dibandingkan dengan kuda nil biasa. Namun, perbedaan ini tidak terlalu signifikan karena kuda nil kerdil juga mengeluarkan keringat yang berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan bersifat antibakteri. 

Kuda nil kerdil bergerak lebih gesit yang memungkinkan mereka bergerak cepat di bawah tutupan hutan yang lebat. 

5. Status konservasi dan ancaman

ilustrasi kuda nil biasa (pexels.com/Brett Bennett)

Dari segi konservasi, kedua spesies ini menghadapi tantangan yang signifikan, meski dalam skala yang berbeda. Common Hippo terdaftar sebagai vulnerable (rentan) dalam daftar IUCN.

Meskipun populasi mereka masih cukup besar, mereka terancam oleh perburuan untuk gading dan daging mereka, serta hilangnya habitat akibat konversi lahan untuk pertanian dan pembangunan.

Sementara itu, kuda nil kerdil berada dalam status yang lebih genting, terdaftar sebagai endangered (terancam punah). Populasi mereka diperkirakan hanya tersisa kurang dari 3.000 ekor di alam liar. Deforestasi yang masif di Afrika Barat menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup pygmy hippo, bersama dengan perburuan liar.

6. Upaya konservasi

Kedua spesies ini memerlukan upaya konservasi yang berbeda. Bagi Common Hippo, upaya perlindungan habitat sungai dan danau sangat penting, begitu pula dengan pengawasan ketat terhadap perburuan ilegal.

Untuk Pygmy Hippo, perlindungan hutan tropis Afrika Barat merupakan kunci. Beberapa organisasi konservasi internasional telah bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk melindungi spesies ini.

Kesadaran publik juga harus ditingkatkan agar lebih banyak sumber daya dapat diarahkan untuk menyelamatkan kedua spesies kuda nil ini dari ancaman kepunahan.


Kuda nil dan kuda nil kerdil adalah dua spesies yang berbeda secara signifikan, baik dari segi ukuran, perilaku, hingga habitat. Meskipun berasal dari famili yang sama, mereka menghadapi tantangan yang unik dalam bertahan hidup di alam liar. 

Referensi

Pygmy Hippo Foundation. Diakses pada Oktober 2024. Pygmy Hippo.
National Geographic. Diakses pada Oktober 2024. How Moo Deng the pygmy hippo is different from common hippos.
Walzer, Chris, and Gabrielle Stalder. “Hippopotamidae (Hippopotamus).” In Elsevier eBooks, 584–92, 2014. 
The Humane Society of the United States. Diakses pada Oktober 2024. Hippo.
Zoological Society of London. Diakses pada Oktober 2024. Pygmy hippo conservation.

Editorial Team