ilustrasi seseorang memakai masker. (pexels.com/EVG Kowalievska)
Terbentuk melalui proses alamiah bukan berarti kabut tidak mempunyai dampak bagi kesehatan. Dilansir laman Asian Institute of Medical Science, menghirup kabur secara berlebihan dapat mengakibatkan seseorang terkena flu. Ini lantaran pada hakikatnya kabut tercipta dari tetesan-tetesan air. Jadi ketika seseorang menghirup kabut, itu artinya ia menghirup air ke dalam paru-parunya.
Kendati demikian, hal tersebut masih terbilang ringan apabila dibandingkan dengan dampak kabut polusi. Karena membawa banyak zat-zat kimia berbahaya, seseorang yang menghirup udara tak sehat berpotensi terjangkit berbagai macam penyakit serius, seperti ISPA, tuberkulosis, pneumonia, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan lainnya.
Meski sama-sama membawa dampak buruk bagi kesehatan, kabut polusi yang beterbangan di langit jelas lebih berbahaya. Sifatnya yang beracun bisa menyebabkan kematian bagi seseorang yang terlalu sering menghirupnya.
Setelah mengenal perbedaan kabut dan polusi di atas, mulai saat ini, jangan menganggap sepele masalah ini, ya. Gunakanlah masker dan terapkan protokol kesehatan lainnya apabila hendak beraktivitas di luar ruangan untuk meminimalisasi risiko terkena penyakit.