ilustrasi lampu jalan (pexels.com/Aleksandar Pasaric)
Dari deskripsi pengertian rangkaian seri dan paralel di atas, kamu pasti sudah menemukan perbedaan dasar dari keduanya, kan? Nah, selain hal tersebut, ternyata masih ada faktor lain yang membuat kedua aliran listrik ini berbeda.
Hal ini karena, nantinya kedua aliran listrik ini digunakan secara berbeda. Perawatan dan perbaikannya pun dengan caranya masing-masing.
1. Susunan komponen listrik
Perbedaan pertama tentu dari susunan komponen listriknya. Sebagaimana uraian di atas, komponen rangkaian seri disusun secara sejalur, sementara aliran listrik paralel bercabang dari sumber listriknya.
2. Besaran arus listrik
Karena aliran listrik dalam rangkaian seri gak bercabang, maka besaran arus listrik antara satu hambatan dengan yang lain sama. Adapun pada rangkaian paralel, setiap cabang rangkaian dialiri arus listrik berbeda, tetapi besar tegangannya sama.
3. Kabel dan sakelar
Selain cara kerja, perbedaan rangkaian seri dan paralel juga terdapat pada material penyusunnya. Rangkaian seri membutuhkan lebih sedikit kabel serta satu sakelar. Sebaliknya, rangkaian paralel yang bercabang-cabang membutuhkan lebih banyak kabel dan sakelar, sehingga biayanya lebih mahal.
4. Kontinuitas hambatan listrik
Sebuah contoh, ada lima lampu yang disusun dalam aliran listrik. Jika rangkaian yang digunakan adalah rangkaian seri, apabila lampu ketiga mati, maka seluruhnya ikut mati. Ini terjadi karena semuanya berada di satu sumber listrik yang sama.
Namun, apabila listrik mengaliri rangkaian paralel, maka hanya lampu ketiga dan lampu di hambatan sama yang ikut mati. Sementara, yang lain tetap menyala.
5. Hambatan total
Karena gak ada pembagian aliran listrik, maka besaran resistor total rangkaian seri bisa diketahui dengan menjumlahkan besar masing-masing hambatan. Adapun pada rangkaian paralel, untuk mengetahui hambatan total, kamu mendapat hambatan yang berbeda dan ukurannya lebih kecil.