ilustrasi sel eukariotik (commons.wikimedia.org/Mediran | commons.wikimedia.org/CNX)
Istilah 'eukariotik' berasal dari kata Yunani 'eu' yang artinya baik dan 'karyon' berarti kernel. Secara keseluruhan, diterjemahkan menjadi 'inti yang baik atau benar'. Eukariota lebih kompleks dan jauh lebih besar daripada prokariota. Sel ini menyusun sebagian besar kingdom makhluk hidup, kecuali Monera.
Organel dalam sel eukariotik bertindak sebagai kompartemen kecil yang terikat membran serta melakukan semua fungsi kehidupan di dalam sel. Termasuk menjalankan transfer energi, pencernaan, pengelolaan limbah, reproduksi, dan respirasi seluler.
Sel eukariotik diperkirakan berkembang setidaknya 2,7 miliar tahun yang lalu. Sekitar 1-1,5 miliar tahun terjadinya evolusi prokariotik, menurut National Institutes of Health. Hipotesis lainnya memaparkan bahwa nukleus dan fitur eukariotik lainnya pertama kali terbentuk setelah organisme prokariotik menelan satu sama lain, melansir Live Science.
Karakteristik sel eukariotik, yakni:
- Jenis sel bisa uniseluler, bisa juga multiseluler
- Ukurannya berkisar dari diameter 10 μm – 100 μm
- Memiliki inti sel
- Ribosom lebih besar dan berbentuk linier
- Susunan DNA juga berbentuk linier
- Terdapat mitokondria
- Memiliki sitoplasma dan organel sel
- Terdapat retikulum endoplasma
- Plasmid jarang dijumpai pada sel eukariotik
- Ribosom berukuran besar
- Memiliki lisosom dan sentrosom
- Pembelahan sel melalui mitosis
- Ukuran flagela lebih besar
- Bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Manusia, tumbuhan, dan hewan merupakan pemilik sel eukariotik. Meski terdapat perbedaan sel hewan dan tumbuhan yang menjadikan kedua jenis mahkluk hidup ini sangat berbeda satu sama lain.