7 Perbedaan DNA dan RNA pada Molekuler Makhluk Hidup 

DNA dan RNA ada di setiap tubuh makhluk hidup

Makhluk hidup di bumi tersusun dari berbagai struktur kompleks. Mulai protozoa bersel tunggal hingga tumbuhan dan hewan multiseluler, seluruhnya memiliki susunan yang berbeda-beda. Namun, di tingkat molekuler, semua kehidupan pada dasarnya terdiri dari blok bangunan yang sama, yakni DNA dan RNA.

Baik dari pengertian, fungsi, hingga struktur, terdapat perbedaan DNA dan RNA yang mencolok. Yuk, ketahui detailnya untuk mengidentifikasi molekul terpenting dari sel ini.

Apa itu DNA?

7 Perbedaan DNA dan RNA pada Molekuler Makhluk Hidup ilustrasi DNA (commons.wikimedia.org/Dosto)

DNA adalah singkatan dari Deoxyribonucleic Acid yang merupakan molekul informasi dan menyimpan semua materi genetik sel. Selain itu DNA juga memuat instruksi untuk sintesis molekul lain, seperti protein.

DNA merupakan polimer dan terbuat dari banyak molekul yang lebih kecil (monomer AKA) yang disebut nukleotida. Perbedaan DNA dan RNA, setiap nukleotida DNAmengandung gugus fosfat, gula 5-karbon, dan basa nitrogen. Empat jenis basa nitrogen dalam molekul DNA, yakni adenin, timin, guanin, sitosin. 

Ada lima jenis DNA, yakni:

  • A-DNA: Ditemukan pada kelembaban relatif 75%. Dalam lingkungan di mana terdapat konsentrasi garam atau konsentrasi ionik yang lebih tinggi, seperti K+, Na+, Cs+ atau dalam keadaan dehidrasi
  • B-DNA: Bentuk yang paling umum, hadir di sebagian besar DNA pada pH netral dan konsentrasi garam fisiologis 
  • C-DNA: Hal ini diamati pada kelembapan relatif 66% dan di hunian beberapa ion seperti Lithium(Li+)
  • D-DNA: Ini jarang diamati sebagai varian ekstrem
  • Z-DNA: Ditemukan di lingkungan dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi. 

DNA disusun menjadi struktur yang disebut kromosom. Set lengkap kromosom dalam sel membentuk genomnya. Manusia memiliki sekitar 3 miliar pasangan basa DNA yang tersusun menjadi 46 kromosom. Informasi yang dibawa oleh DNA disimpan dalam urutan potongan DNA yang disebut gen.

Apa itu RNA?

7 Perbedaan DNA dan RNA pada Molekuler Makhluk Hidup ilustrasi RNA (commons.wikimedia.org/Roland1952)

RNA adalah singkatan Ribonucleat Acid. Dilansir Jefferson, RNA kini dipahami sebagai salah satu bagian penting pengatur kunci sel. Perannya yakni mengatalisis reaksi biologis, mengontrol dan memodulasi ekspresi gen, merasakan dan mengomunikasikan respons terhadap sinyal seluler, dan sebagainya. 

Ada tiga jenis RNA yang memiliki fungsi berbeda, yakni:

  • Messenger RNA (mRNA) berfungsi membawa informasi untuk sintesis protein dari molekul DNA dalam nukleus ke ribosom
  • Ribosomal RNA (rRNA) berperan sebagai komponen struktural ribosom alias organel yang melakukan sintesis protein
  • Transfer RNA (tRNA) berguna mengirimkan asam amino ke ribosom. Asam amino ini digunakan untuk merakit rantai polipeptida baru
  • Small RNA (snRNA) yakni nuklir kecil membentuk kompleks bersama dengan protein yang digunakan dalam pemrosesan RNA di eukariota.

Perbedaan DNA dan RNA juga terdapat dalam susunan basa. RNA terdiri dari empat basa berbeda, yakni urasil, sitosin, adenin dan guanin.

Baca Juga: Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkini

Perbedaan DNA dan RNA

7 Perbedaan DNA dan RNA pada Molekuler Makhluk Hidup ilustrasi DNA dan RNA (commons.wikimedia.org/OpenStax Microbiology Copyright Holders)

Baik DNA maupun RNA, sama-sama asam nukleat. Bentuknya pun mirip dan sama-sama gak bisa dilihat dengan mata telanjang. Meski demikian, keduanya memegang peran dan cara kerja yang berbeda dalam tubuh. 

Adanya DNA dan RNA menciptakan keseimbangan dan mampu menjalankan fungsinya dalam tubuh. Dilansir Technology Networks, berikut perbedaan DNA dan RNA yang perlu kamu ketahui.

1. Fungsi

DNA memegang peran sebagai penyimpanan informasi genetik jangka panjang. Termasuk di dalamnya, transmisi informasi genetik guna membuat sel lain. DNA adalah blue print alias cetak biru gen yang juga diturunkan pada organisme baru. 

Adapun RNA berperan mengubah informasi genetik yang terkandung dalam DNA ke format yang digunakan untuk membangun protein. Baru kemudian, memindahkannya ke pabrik protein ribosom. 

2. Struktur

Perbedaan DNA dan RNA juga terdapat dari penyusunnya. Struktur DNA terdiri dari dua untai dan tersusun dalam heliks ganda. Untaian ini terdiri dari subunit yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida mengandung fosfat, molekul gula 5-karbon, dan basa nitrogen.

Pada RNA hanya memiliki satu untai, tetapi tetap terdiri dari nukleotida. Untai RNA lebih pendek dari untai DNA. RNA terkadang membentuk struktur heliks ganda sekunder, tetapi hanya sebentar.

3. Panjang

DNA merupakan polimer dengan bentuk yang jauh lebih panjang daripada RNA.  Kromosom, misalnya, adalah molekul DNA tunggal yang panjang. Jika diurai, panjang kromosom bisa mencapai beberapa sentimeter.

Adapun molekul RNA memiliki panjang yang bervariasi, tetapi jauh lebih pendek daripada polimer DNA. Sebuah molekul RNA besar mungkin hanya beberapa ribu pasangan basa panjangnya. Pasangan basa sendiri merupakan satuan yang terdiri dari dua basa nukleotida yang diikat oleh ikatan hidrogen.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sel? Ini 5 Komponen Penyusunnya

4. Kandungan gula

Perbedaan DNA dan RNA berikutnya adalah kandungan gula. DNA memiliki gula deoksiribosa. Kandungan gula ini mengandung satu gugus hidroksil lebih sedikit daripada ribosa RNA. 

Adapun RNA mengandung molekul gula ribosa, yakni jenis gula tanpa modifikasi hidroksil dari deoksiribosa.

5. Basis dan pasangan dasar molekul

Basa dalam DNA adalah Adenin ('A'), Timin ('T'), Guanin ('G') dan Sitosin ('C'). Adapun pasangan dasarnya yakni AT (adenin-timin) dan GC (guanin-sitosin). 

RNA berbagi Adenin ('A'), Guanin ('G') dan Sitosin ('C') dengan DNA. Namun, selain itu, RNA memiliki Urasil ('U') alih-alih Timin. Adapun pasangan dasarnya yakni AU (adenin-urasil) dan GC (guanin-sitosin).

6. Lokasi

DNA sebagian besar ditemukan di nukleus. Selain itu, beberapa dalam jumlah kecil DNA juga ada terdapat pada mitokondria.

Adapun RNA terbentuk di nukleolus. Baru kemudian, pindah ke daerah khusus sitoplasma tergantung pada jenis RNA yang terbentuk. 

7. Reaktivitas

Perbedaan DNA dan RNA selanjutnya ada pada reaktivitas. DNA memiliki kandungan gula deoksiribosa dengan satu gugus hidroksil yang berarti lebih sedikit oksigen. Karenanya, DNA adalah molekul yang lebih stabil daripada RNA. Hal ini berguna untuk molekul yang memiliki tugas menjaga informasi genetik tetap aman.

Berbeda dengan bentuk DNA, RNA dengan gula ribosa, lebih reaktif daripada DNA. RNA pun cenderung lebih gak stabil dalam kondisi basa. Alur heliks RNA yang lebih besar berarti lebih mudah diserang oleh enzim.

8. Sensitivitas ultraviolet

Dari strukturnya, kedua jenis asam nukleat ini memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap sinar ultraviolet. DNA rentan terhadap kerusakan oleh sinar ultraviolet, sedangkan RNA lebih tahan terhadap kerusakan dari sinar UV. 

Perbedaan DNA dan RNA bisa diidentifikasi dari bentuk fisiknya. Selain itu, meski keduanya sama-sama asam nukleat, DNA dan RNA menjalankan fungsi yang berbeda. 

Baca Juga: 10 Bakat Ini Diturunkan Secara Genetik, Gak Usah Pusing Mencarinya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya