ilustrasi antler (pixabay.com/eshan chandra)
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, antler digunakan untuk musim kawin. Sehingga antler tumbuh saat akhir musim gugur yang bertepatan dengan musim kawin. Namun saat musim dingin, antler akan lepas dengan cara menggoreskan tanduk di semak dan pohon. Pada musim ini, hormon pertumbuhan akan berhenti memompa, pedicel kehilangan kalsium sehingga keduanya melemah dan tanduk lepas.
Kemudian antler akan tumbuh kembali saat musim semi dan setiap tahun antler akan tumbuh lebih besar sehingga akan terlihat mengancam bagi hewan lain. Dalam proses ini, hewan akan menginvestasikan energi yang cukup banyak agar tetap sehat.
Sedangkan tanduk, akan tumbuh terus mulai awal kehidupan hingga tua dan kemudian putus. Dalam proses pertumbuhannya, akan tampak lebih besar dari sebelumnya saat lahir. Uniknya jika rusak, tanduk akan tumbuh kembali.
Namun hal ini tidak mutlak karena ada beberapa hewan yang memiliki perilaku berbeda. Misalnya, domba memiliki tanduk yang bisa lepas setiap tahun padahal hewan lain yang memiliki tanduk tidak akan lepas sepanjang hidupnya. Satu lagi, tidak semua rusa memiliki antler. Seperti Water deer atau rusa air yang tidak menumbuhkan antler tapi taring.
Antler dan tanduk memiliki perbedaan yang cukup banyak bahkan bisa dilihat tanpa bantuan alat. Kalau sudah tahu perbedaannya, gak akan salah sebut lagi kan?