Ilustrasi Atossa (DanielTheGreat, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Malansir Encyclopedia, Atossa lahir sekitar tahun 545 SM merupakan putri dari pendiri Kekaisaran Persia, Cyrus. Setelah kematian ayahnya pada tahun 529 SM, saudara laki-laki Atossa, Cambyses, naik tahta. Atossa dan Cambyses lahir dari ibu yang berbeda. Untuk menjaga kemurnian keluarga kerajaan, Cambyses menikah dengan Atossa. Sayangnya, Cambyses meninggal dalam perjalanan kembali ke Persia setelah penaklukan Mesir.
Tahta Cambyses jatuh ke tangan sepupu jauh keluarga kerajaan, Darius. Semua keturunan Cyrus dinikahi Darius untuk mengamankan kekuasaannya tidak terkecuali Atossa. Darius dan Atossa memiliki anak laki-laki bernama Xerxes, yang kelak menjadi penerus kekaisaran. Perebutan penerus ini cukup sengit sebab Darius juga memiliki anak dengan istri-istri yang lain. Akhirnya dimenangkan oleh Atossa, meyakinkan Darius dengan dua fakta bahwa Xerxes adalah putra sulung Raja Darius, sekaligus cucu sulung Cyrus.
Begitu Xerxes menjadi raja, pengaruh Atossa semakin besar. Dia menetapkan standar untuk generasi yang akan datang, sekaligus menetapkan hak prerogatif baginya untuk campur tangan dalam kasus kudeta Raja. Kemampuannya untuk mempengaruhi kebijakan Kekaisaran Persia membuat orang Yunani Kuno mengklaim bahwa dialah yang mendalangi invasi Persia ke negara mereka.