4 Ilmuwan Muslim Persia Paling Berpengaruh di Dunia
- Peradaban Islam era keemasan menciptakan banyak temuan luar biasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
- Al-Khwarizmi mengembangkan konsep alogaritma dan angka Arab, serta menemukan aljabar, astronomi, dan geografi.
- Ibnu Sina memperkenalkan pengobatan herbal, psikoterapi, dan penemuan dalam fisika serta karya sastra.
Dulu, peradaban Islam pernah berjaya menciptakan banyak pemikiran dan temuan luar biasa oleh para ilmuwannya dalam berbagai bidang seperti filsafat, medis, astronomi, matematika, fisika dll pada abad pertengahan atau era keemasan bagi Islam.
Tentu hasil karya mereka ini menginspirasi dunia khususnya ilmu pengetahuan dari dunia barat era modern.
Ilmuwan-ilmuwan terkemuka awalnya merupakan orang Arab misalnya Al-Kindi dan Al-Battani. Al-Kindi merupakan filsuf pertama dalam sejarah Islam mengatakan bahwa Tuhan bukanlah spesies, tapi merupakan pencipta dengan pendekatan filsafat bukan berlandaskan teologi semata.
Al-Battani, beliau adalah pemikir astronomi yang menentukan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Selain Arab, orang Persia juga berkontribusi dalam menyumbang pengetahuan dunia. Walaupun mereka bukan lahir di wilayah geografis Iran modern dewasa ini.
Melalui artikel ini akan menyajikan siapa saja sih ilmuwan tersebut. Dijamin bakalan kamu kenal nih.
1. Al-Khwarizmi

Dilansir Famous scientists, nama lengkapnya Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi lahir di Khwarezmia bagian dari Persia abad pertengahan sekitar tahun 780. Ia dikenal sebagai matematikawan terkemuka, astronom, astrolog dan ahli geografi.
Pengaruh besar dunia matematika dunia dari Al-Khwarizmi adalah ia mengembangkan konsep alogaritma maksudnya berkaitan dengan serangkaian praktik untuk memecahkan masalah tertentu. Orang modern menggunakan alogaritma untuk penjumlahan dan pembagian panjang berdasarkan temuan Al-Khwarizmi sekitar 1200 tahun lalu, lho.
Beliau memperkenalkan angka Hindu-Arab atau angka Arab berdasarkan karya aritmatikanya yang menggunakan angka 1 hingga 9 beserta angka 0.
Temuan matematika lainnya yakni aljabar. Aljabar sendiri mengacu pada penambahan angka pada kedua sisi persamaan untuk mengkonsolidasikan atau membatalkan suku. Al-Khwarizmi menjelaskan aljabar menggunakan kata-kata dan diagram untuk memecahkan masalahnya.
Dalam astronomi, ia menyusun kalander, menghitung posisi sebenarnya matahari, bulan, planet, astronomi bola, tabel astrologi, perhitungan paralaks dan gerhana. Ia membuat jam matahari yang bisa diamati dari mana saja. Jam matahari tersebut sering dipasang di masjid untuk menentukan waktu salat.
Dalam geografi, ia mengoreksi penelitian Ptolemeus seorang ahli geografi dengan menciptakan temuannya sendiri yakni al-Ard manuskrip tentang bentuk bumi.
2. Ibnu Sina

Oxfordschools menjabarkan, bernama lengkap Abu Ali Al-Husain bin Ali bin Sina lahir di Bukhara, Uzbekistan kuno sebagai keturunan Persia pada 980. Panggilan akrabnya, Ibnu Sina adalah seorang dokter yang memperkenalkan cara penyembuhan baru dalam dunia medis saat itu, bukan melakukan pembedahan bersifat tradisional.
Misalnya, dulu untuk menyembuhkan orang lain harus melakukan amputasi pada tubuh yang terluka, tapi Ibnu Sina mengubah itu semua dengan menggunakan pengobatan herbal dan penggunaan antiseptik untuk menyembuhkan luka fisik.
Dalam bukunya yakni the Qanon of Medicine tertulis 670 obat-obatan. Ia menemukan solusi mengenai dampak penyakit mental pada saraf dan tubuh seperti stress, ketakutan, kecemasan dan kesedihan diatasi melalui psikoterapi.
Ibun Sina, orang pertama yang mengungkap infeksi dan cara menularkan penyakit seperti cacar dan campak. Ia bisa menggambarkan penyakit seperti okluski vagina, fibroid dan demam nifas. Soal operasi, ia bisa melakukan beberapa cara untuk menghentikan pendaharan dengan mengikat atau moksibusi dengan api.
Dalam karya sastra, ia menulis beberapa puisi pendek dipengaruhi oleh musik. Dalam fisika, ia menemukan sebuah mesin dapat digunakan untuk mengukur panjang secara akurat dengan menggambarkan pergerakan yang merupakan hukum pertama Newton.
3. Al-Farabi

Al-Farabi lahir dari seorang Ibu Turki dan Ayah Persia di Farab (Otrar). Al Farabi berkontribusi besar khusus terhadap filsafat dan kajian musik. Sebagai filsuf, Farabi memisahkan filsafat dari teologi (ajaran ketuhanan). Ia percaya bahwa Tuhan telah menciptakan dunia melalui kecerdasan yang seimbang.
Filsafat politik hasil otak Farabi mengatakan bahwa tujuan pemimpin dalam memerintah adalah menyebarkan kebahagiaan. Maka itu baginya, pemimpin harus menunjukkan karakter yang baik dan benar dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia terinspirasi dari contoh politik Yunani yang menerapkan prinsip kebahagiaan tertinggi.
Farabi mengadaptasi banyak materi dari karya Plato dan Aristoteles, filsuf Yunani. Namun, sering bertentangan terhadap pandangan Islam tentang perang, struktur dunia dan akhirat. Farabi menjelaskan bahwa praktek politik harus didasari oleh pendidikan dalam ilmu teoritis dan diterapkan kepada kerangka banyak bangsa, jelas the Great thinkers.
Al-Farabi menulis tentang buku musik yang terkenal berjudul kitab al-Musiqa (Musik). Ia menuangkan pengetahuannya tentang notasi musik dan menemukan beberapa alat musik. Takjubnya, ia bisa memainkan alat musik untuk terapi musik yang membuat orang tertawa, menangis, mengurangi stress dll. Musik digunakan untuk hal terkait kejiwaan.
4. Al-Farghani

Ilmuwan bernama lengkap Abu al-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Tanggal lahirnya masih simpang siur. Perkiraan sejarawan bahwa ia hidup dari 798-861 lahir di Farghana, Uzbekistan kuno sebagai orang Arab atau Persia, menurut laman Russia islworld.
Al-Farghani ahli dalam bidang astronomi yang senantiasa mengamati benda-benda langit. Ia bisa membuktikan secara ilmiah bahwa bumi berbentuk bola. Farghani juga menemukan keberadaan bintik matahari dan meramalkan terjadinya gerhana matahari pada 832.
Al Farghani mempelajari lokasi bintang-bintang dan memperkirakan bahwa ada benua asing di barat (benua Amerika). Farghani juga memeriksa ulang keakuratan data astronomi yang dilakukan oleh pendahulunya. Karya dari ilmuwan ini menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa astronomi.
Karya Ringkasan Ilmu Bintangnya mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dunia barat. Pada abad XII, buku ini diterjamahkan ke dalam bahasa Latin dan perkembangannya diterjemahkan lagi ke dalam bahasa-bahasa Eropa lain.
Farghani menghubungkan kajian astronomi dengan penelitian geografisnya. Ia meletakkan tabel objek geografis dan membaginya menjadi tujuh zona iklim dari timur ke barat menunjukkan kordinat pastinya. Ia berkontribusi untuk mengukur panjang median yang melintasi gurun antara Tadmor dan ar-Raqqah pada 832-833.
Kontribusi mereka terasa banget dewasa ini. Misalnya alogaritma menjadi teknik pemecahan masalah pada sistem komputasi. Penentuan waktu salat melalui jam. Terakhir, penyembuhan secara medis bisa dilakukan dengan menggunakan banyak pengobatan dll. Membuktikan betapa jayanya era keemasan Islam ribuan tahun lalu.