ilustrasi kelinci bermain di halaman (pixabay.com/castleguard)
Karena sejak lama kelinci menjadi hewan yang dimangsa, dia mudah untuk menyembunyikan rasa sakitnya. Akibatnya, ketika dia sudah tidak tahan, sakitnya sudah terlanjur parah. Hal inilah yang membuat pemiliknya harus benar-benar memperhatikan perubahan kondisi tubuh kelinci.
Tanda-tanda umum yang bisa dilihat adalah perubahan makan, perubahan aktivitas, air liur yang terlalu sedikit atau banyak, kepala cenderung miring, bulu kusut, telinga sangat dingin atau panas, mata sayu, menggunakan mulut untuk bernapas, menggaruk bulunya secara berlebihan, rontoknya bulu secara berlebihan, dan perilaku agresif.
Jangan pernah ‘menyekap’ kelinci di dalam kandang, ya. Meski terlihat seperti hewan peliharaan di dalam kandang, dia amat menyukai kebebasan seperti anjing dan kucing. Dia pun membutuhkan perhatian khusus karena sangat mudah sakit. Walau terlihat rumit, hewan ini tetap menyenangkan untuk dipelihara, kok!