Lautan dalam menyimpan begitu banyak misteri, termasuk dengan para penghuningnya yang memiliki bentuk yang unik-unik. Salah satunya adalah sebuah hewan yang dikenal sebagai babi laut (sea pig).
Dilansir Monterey Bay Aquarium, sea pig atau babi laut memiliki nama ilmiah Scotoplanes sp. Babi laut (sea pig) ini masuk ke dalam tipe invertebrata dengan habitatnya berada di laut dalam. Hewan satu ini memiliki enam pasang kaki yang digunakan untuk berjalan di dasar laut.
Babi laut (sea pig) memiliki tubuh berwarna pink dan menyukai dasar laut yang berlumpur. Perilakunya ini mirip dengan babi yang hidup di daratan. Meskipun begitu, hewan lautan dalam ini sebenarnya masuk ke dalam keluarga teripang.
Bentuknya mirip teripang dengan kaki berbentuk tabung di perut, punggung, dan sekeliling mulutnya. Tentunya, masing-masing kaki tersebut memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Dua kaki yang berada di punggungnya, biasa disebut sebagai papillae, memiliki fungsi untuk mendeteksi makanan penuh nutrisi. Kemudian, kaki-kaki atau tentakel-tentakel yang ada di mulutnya berfungsi untuk menggali sisa-sisa dan hewan yang sudah membusuk dari lumpur.
Terakhir, kaki-kaki yang ada di perutnya berfungsi untuk berjalan di atas lumpur yang lembut.
Babi laut (sea pig) hanya memiliki ukuran tubuh maksimal 6,5 inch atau 17 cm. Umumnya, ukuran tubuh hewan ini hanya berkisar antara 1,5 hingga 6 inch atau sekitar 4 hingga 15 cm. Meski tubuhnya mungil, sea pig ini tidak berenang mengikuti arus laut. Mereka justru berjalan dengan menggunakan lima hingga tujuh pasang kaki mereka.
Berbeda dengan teripang pada umumnya yang dapat ditemui di permukaan laut yang cukup dangkal, babi laut (sea pig) hanya dapat ditemui di laut dalam. Hewan mungil ini hidup di kedalaman antara 3.300 kaki (1000 m) di bawah permukaan laut hingga lebih dari 19.500 kaki (6.000 m) di bawah permukaan laut.
Karena hidup di laut dalam yang terkenal dengan keterbatasan sumber makanannya, sea pig bukanlah hewan yang memilih-milih makanan. Secara umum, mereka dapat memakan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang membusuk di dasar laut. Kemudian, saat hewan besar seperti paus mati dan tubuhnya jatuh ke dasar laut, babi laut akan berkumpul dalam jumlah besar untuk menikmati makanan tersebut.
Dilansir Ocean Conservacy, sangat tidak memungkinkan untuk hewan dengan tubuh hampir transparan ini dibawa ke permukaan. Hal ini karena tubuh mereka yang halus tersebut akan hancur apabila diangkat dari kedalaman ekstrem tempat mereka tinggal. Karena tidak dapat diangkat ke permukaan untuk studi lebih lanjut, maka, hingga saat ini masih belum banyak yang diketahui tentang hewan mungil nan lucu ini.
Pembahasan tentang sea pig (babi laut) pertama kali muncul pada tahun 1882. Hewan ini pertama kali dideskripsikan oleh ahli zoologi asal Swedia yang bernama Hjalmar Théel. Babi laut (sea pig) berhasil ditemukan dan menjadi salah satu dari 65 spesies baru yang ditemukan oleh kapal penelitian Inggris, HMS Challenger, selama ekspedisinya pada tahun 1872-1876.
Itulah dia fakta-fakta menarik dari sea pig atau babi laut. Meski dalam namanya terdapat kara 'babi', hewan ini tidak memiliki kemiripan lain dengan hewan babi di darat kecuali warna tubuhnya yang agak pink.