Pernah Hidup, Ini 6 Burung Predator Raksasa Prasejarah yang Menakutkan

Andalgalornis merupakan burung predator raksasa yang hidup pada masa Miosen Akhir, atau sekiitar 23 juta tahun yang lalu. Kerangka dari burung yang masih satu keluarga dengan Phorusracos ini ditemukan di Provinsi Entre Rios dan Catamarca, sebelah Barat Laut Argentina.

Burung ini memiliki tinggi 1,5 meter dan hampir sama dengan rata-rata ukuran manusia dewasa, serta umumnya memangsa mamalia kecil pada era tersebut. 

Titanis menjadi salah satu burung yang cukup ditakuti pada masa Pliosen hingga Pleistosen, atau sekitar 3.1 juta tahun yang lalu dan mendapatkan julukan sebagai Terror Bird. Burung bernama latin Titanis walleri ini memiliki habitat di Amerika Utara, dengan tinggi badan 2,5 meter dan berat sekitar 150 kg. Fosil hewan ini ditemukan pada tiga tempat di Florida dan satu di Texas, yang juga memiliki persamaan dengan beberapa burung sejenis di Amerika Selatan. 

Phorusracos merupakan salah satu burung raksasa yang berhabitat di Patagonia, Argentina pada era Awal hingga Pertangahan Miosen. Hewan bernama latin Phorusracos longissimus yang memiliki arti sangat panjang ini memiliki tinggi 2,5 meter dan berat badan 130 kg. Fosil burung ini ditemukan pada tahun 1887, oleh Fiorentino Ameghino, yang ditemukan pada daerah yang ada di ujung selatan, yakni Provinsi Santa Cruz, Argentina. 

Gastornis menjadi burung predator yang memiliki habitat di Eropa Tengah pada Zaman Akhir Paleosen hingga Eosen, yang berkisar antara 30 juta tahun lalu. Burung bernama latin Gastornis gigantea umumnya memangsa mamalia kecil yang hidup pada masa itu. Tinggi yang mencapai 2 meter membuat burung ini menjadi pemangsa utama di pada masa tersebut. 

Argentavis merupakan burung terbang terbesar yang pernah ada di muka bumi, dengan rentang sayap sepanjang 7 meter hingga 8 meter. Burung bernama latin Argentavis magnificens adalah burung predator yang dapat memangsa hewan-hewan mamalia yang cukup besar dengan tubuhnya yang besar dan kuat. Fosil burung ini ditemukan di Sebelah Barat Daya dan area Tengah Argentina, bersama dengan burung besar lainnya. 

Kelenken menjadi burung yang tidak terbang terbesar, dari keluarga Phorusrhacidae yang pernah ada, dengan panjang tengkorak yang telah ditemukan sepanjang 71,6 cm. Fosil dari binatang bernama latin Kelenken Guillermoi, ini ditemukan pada tahun 1999 oleh seorang anak sekolah pada tahun tersebut bernama Guillermo Aguirre Zabala.

Tempat ditemukannya fosil tersebut tidak jauh dari stasiun kereta api Comallo, Provinsi Rio Negro. Burung ini diperkirakan hidup pada masa Miosen, berkisar 15 juta tahun yang lalu. 

Itu dia burung-burung pemangsa berukuran raksasa yang pernah hidup di masa prasejarah. Kebayang gak sih bagaimana jadinya kalau mereka masih hidup?