Pertambangan Laut Dalam, Manfaat dan Dampak pada Ekosistem

Pertambangan adalah suatu aktivitas pengambilan sumber daya alam dari dalam bumi yang kemudian diolah kembali dan dimanfaatkan untuk kehidupan. Sumber daya alam yang ditambang dapat berupa mineral logam (emas, perak, tembaga), mineral bukan logam (batu bara, pasir, batu kapur), dan bahan bakar (minyak bumi dan gas alam). Proses pertambangan tidak hanya dilakukan di daratan dan pesisir, tetapi juga di lautan, salah satunya laut dalam (deep sea).
Pertambangan laut dalam merupakan aktivitas ekstraksi mineral dari dasar laut pada kedalaman 200 hingga 6.500 meter. Pertambangan ini biasanya dilakukan menggunakan pompa hidrolik yang membawa endapan dari laut dalam ke permukaan untuk diproses. Ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait pertambangan laut dalam? Yuk, simak faktanya di bawah!
1.Apa itu pertambangan laut dalam?
Saat ini, permintaan terhadap endapan mineral dasar laut terus meningkat. Hal ini diduga karena menipisnya endapan logam di daratan seperti tembaga, nikel, alumunium, mangan, seng, litium, dan kobalt. Permintaan terhadap logam-logam ini juga meningkat karena diperlukan untuk memproduksi berbagai teknologi seperti smartphone, turbin untuk listrik, panel surya, dan baterai.
Menipisnya mineral di daratan, membuat banyak orang mencari area pertambangan baru salah satunya laut dalam. Dilansir laman IUCN, pertambangan laut dalam adalah proses ekstraksi dan penggalian endapan mineral dari dasar laut. Proses pertambangan laut dalam ini biasanya dilakukan pada kedalaman 200 meter hingga 6.500 meter.