Pasti kamu pernah bercita-cita menjadi seorang astronaut, meninggalkan bumi untuk melihat luar angkasa, mencoba merasakan seperti apakah gravitasi nol itu. Di benakmu pasti akan sangat keren melakukan semua hal itu. Benarkah demikian?
Menurut para astronaut, ternyata menuju luar angkasa tidaklah semenyenangkan seperti yang kamu kira. Itu karena banyak efek samping yang terjadi pada tubuhmu. Berikut ini adalah efek samping pada tubuhmu yang telah diakui para astronaut.
Gravitasi nol membuat seluruh barang dapat melayang. Hal itu berlaku pula untuk bagian dalam tubuhmu, termasuk darahmu. Darahmu tak lagi turun ke bawah, ke seluruh bagian organ, melainkan dapat menuju ke bagian kepala dan itu membuatmu merasa pusing.
Untuk menghilangkan rasa sakit di kepala tersebut, caranya adalah dengan kencing. Tujuannya adalah mengeluarkan cairan dalam tubuhmu agar tidak menuju ke kepala.
Rasa pusing itu pastinya bisa membuatmu mual. Belum lagi makanan yang ada di lambungmu juga ikut melayang serta tubuhmu terus berputar tanpa arah, tidak mengenal mana yang atas dan mana yang bawah.
Hal ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan sangat membuatmu tidak nyaman. Dikatakan dengan membuat persepsi bahwa atas adalah apa yang ada di kepalamu dan bawah adalah kakimu, itu akan bisa sedikit mengatasi masalah tersebut.
Entah apakah ini hanya masalah pikiran saja atau benar-benar mempengaruhi lidah, rasa makanan akan berubah ketika di luar angkasa. Dan Winters, seorang fotografer Wired yang pernah berada di luar angkasa mengatakan jika coklat yang di makannya di atas sana tak lagi seperti coklat, melainkan seperti lilin.
Ketika berada ke luar angkasa, kamu pasti merasakan tubuhmu ringan tanpa beban karena tidak ada gaya gravitasi. Membawa barang berbobot 50 kg saja tidak menjadi masalah bagimu.
Kenyataannya, hal ini membawa masalah tersendiri bagi tubuhmu. Kamu terbiasa tak menggunakan fungsi otot dan ketika kembali ke bumi, kamu merasa lemas sekali dikarenakan tiba-tiba saja kamu harus kembali menggunakan otot untuk bergerak.
Pengaruh gravitasi juga sangat berpengaruh ke telingamu. Dikatakan telinga menjagamu untuk tetap seimbang sehingga gravitasi dadakan yang kamu rasakan menjadikanmu tidak seimbang. Telinga juga menjadi lebih sensitif dalam mendengarkan suara.
Ada kabar dari NASA jika beberapa astronautnya yang kembali ke bumi mendapati penglihatannya menjadi berubah. Ketika dicek, ternyata bagian belakang bola matanya mengalami pembengkakan. Hasil dari MRI tidak bisa menyimpulkan secara jelas penyebabnya, tetapi ada beberapa argumen yang berpendapat itu dikarenakan adanya perubahan jumlah cairan yang menuju ke otak serta bagian punggung.
Ini pengalaman dari para astronaut langsung. Ketika menangis di luar angkasa, air matamu tidak menetes atau mengalir ke pipi seperti biasanya, tetapi malah menempel seperti bola cairan. Lebih lanjut lagi, para astronaut mengatakan jika air mata itu menyengat mereka. Alasannya adalah karena kornea yang biasanya basah menjadi kering dan ketika menangis, air mata pun tidak keluar seperti air.
Oleh sebab inilah para astronaut membutuhkan persiapan yang sangat lama dan banyak. Mereka harus dilatih fisik dan mentalnya karena bisa hidup di luar angkasa dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Jika sudah seperti ini, apakah kamu masih ingin bermimpi menjadi seorang astronaut?