5 Fakta Kilat dan Petir, Ternyata Bisa Terjadi di Gunung Berapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kilat dan petir adalah fenomena alam yang biasa terjadi menyertai hujan dan badai. Fenomena ini bisa menakutkan, namun di saat yang sama juga membuat takjub. Bahkan jika dilihat dari kejauhan, cahaya kilat pun bisa tampak indah.
Nah, berbicara soal kilat dan petir, ternyata fenomena ini punya sejumlah fakta unik yang bisa membuat kita kagum. Mau tahu apa saja itu? Ini dia 5 di antaranya.
1. Suhu kilat jauh lebih panas daripada suhu permukaan matahari
Laman Weather menjelaskan bahwa sebenarnya secara teknis, kilat hanyalah gerakan arus listrik yang merambat dari awan ke tanah, sehingga tidak memiliki temperatur. Namun gerakan arus listrik tersebut membuat udara yang dilewatinya menjadi panas. Seberapa panas? Sekitar 27 ribu derajat Celcius, alias 5 kali lipat suhu di permukaan matahari! Wow!
2. Menghasilkan energi yang luar biasa
Selain sangat panas, aliran arus listrik pada kilat juga menghasilkan energi yang luar biasa besar. Dilansir dari Real Clear Science, satu sambaran kilat saja bisa menghasilkan energi hingga 1 miliar Joule. Energi sebanyak itu cukup untuk menyalakan sebuah lampu 60 watt selama 6 bulan penuh.
3. Ibukota petir dunia adalah Maracaibo, Venezuela
Kilat dan petir bukanlah fenomena yang terjadi secara merata di setiap tempat. Beberapa tempat terbilang jarang mengalaminya, sedangkan tempat-tempat lain bisa mengalami sambaran kilat dan petir hampir sepanjang tahun.
Editor’s picks
Tempat yang diyakini sebagai ibukota petir dunia alias tempat yang paling sering terjadi petir adalah Maracaibo, Venezuela. Tepatnya di Danau Maracaibo di sebelah Pegunungan Andes. Laman Live Science menyebut bahwa angin dari gunung bercampur dengan udara hangat dan lembap di atas danau membuat petir terjadi di sana hampir 300 hari dalam setahun!
Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Petir Gunung Berapi, Mengapa Bermuatan Listrik?
4. Kilat juga bisa terjadi di gunung berapi
Kilat dan petir ternyata tidak hanya bisa terjadi di awan. Aktivitas gunung berapi pun bisa menghasilkan kilat, dan fenomena ini disebut kilat gunung berapi. Laman Geology menyebut bahwa para ilmuwan umumnya setuju bahwa fenomena ini terjadi karena akibat pemisahan partikel bermuatan listrik positif dan negatif dari erupsi gunung berapi.
5. Kemungkinan seseorang tersambar petir cukup kecil, tapi efeknya bisa fatal
Dengan kekuatan dahsyat yang dimilikinya, petir adalah fenomena yang menakutkan. Sambaran petir bisa membakar batang pohon, maka tentu manusia yang tersambar petir bisa mengalami luka serius bahkan kematian.
National Geographic menyebut bahwa kemungkinan seseorang tersambar petir setidaknya sekali seumur hidup adalah sekitar 1 banding 3.000. Kedengarannya cukup kecil, tapi kamu perlu tetap berhati-hati karena petir telah membunuh ribuan orang. Di Amerika Serikat saja tercatat lebih dari 3.600 kematian terjadi akibat petir antara tahun 1959 dan 2003.
Meski begitu, hanya sekitar 10 persen dari seluruh korban yang pernah tersambar petir yang akhirnya mengalami kematian. Artinya seseorang memang bisa selamat dari sambaran petir, namun salah satu efek permanen yang umum terjadi adalah terbentuknya guratan berbentuk mirip akar pohon di kulit korban, yang disebut figur Lichtenberg.
Itulah 5 fakta soal petir dan kilat yang perlu kamu tahu. Fenomena alam yang satu ini memang menakjubkan, bukan? Tapi karena juga sangat berbahaya, pastikan kamu berlindung saat cuaca buruk disertai petir sedang terjadi ya.
Baca Juga: 5 Mitos & Fakta Tentang Petir, Gak Selalu Terjadi Saat Hujan Lho!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.