Picu Kontroversi, 7 Teori Pseudo-Sejarah Ini Wajib Kamu Ketahui

Dibuat oleh para folkloris, ilmuwan, dan arkeolog di luar arus utama, pseudo-sejarah atau sejarah semu yang berusaha untuk menceritakan kisah-kisah tentang apa yang "sebenarnya" terjadi di bumi pada masa lampau.
Kontroversial dan kadang terdengar tidak masuk akal, berikut 7 teori pseudo-sejarah yang wajib kamu ketahui.
1. Robert Bauval dan Teori Korelasi Giza-Orion

Piramida Mesir memang menjadi misteri tersendiri bagi para sejarawan. Namun pada tahun 1994, Egiptologis asal Belgia, Robert Bauval mengklaim telah memecahkan kode rahasia mereka. Menurut Bauval, pembangunan piramida dilakukan dengan cara yang sangat spesifik — mereka diletakkan sebagai cerminan dari bintang-bintang di Sabuk Orion.
Bauval mengatakan kalau masyarakat Mesir pada saat itu memikirkan dewa mereka, Osiris, ketika membangun piramida. Bauval juga menggunakan tata letak dan posisi Sungai Nil untuk melakukan pengukuran di dalam teorinya. Tidak mengherankan jika sebagian besar komunitas ilmiah menganggap teori ini sebagai sebuah pseudo-sejarah.
Pada tahun 1999, Journal of the Royal Astronomical Society memuat artikel dari seorang profesor Universitas Cape Town, Tony Fairall, yang membantah semua teori Bauval.
Menurut Fairall, pertama, tata letak piramida Giza yang sebenarnya sama sekali tidak sesuai dengan tata letak Sabuk Orion. Kedua, Orion tidak ada hubungannya dengan Osiris (Orion adalah pemburu dari Yunani kuno sedangkan Osiris adalah dewa alam baka Mesir kuno).
Fairall kemudian menjelaskan bahwa tidak hanya arah dan bentuk Sungai Nil yang terus berubah selama berabad-abad, tetapi Bauval juga tidak menjelaskan abad atau tahunnya secara spesifik, sehingga memaksa Bauval untuk "mundur" perlahan dari teorinya pada tahun 2000.
2. Graham Hancock dan teori-teori sejarahnya
Singkatnya, Graham Hancock dapat digambarkan sebagai salah satu bapak teori ancient aliens (teori alien atau astronot kuno).
Hancock pertama kali mendapatkan popularitas dengan bukunya, Fingerprints of the Gods, di mana dia mengklaim kalau para dewa Mesir dan para dewa Amerika Selatan bukanlah dewa, melainkan "pelancong" dari tempat lain yang datang ke Bumi untuk memberi kita pengetahuan dan teknologi yang sangat mutakhir pada masa lampau.
Hancock telah menulis beberapa buku dengan nada yang sama, seperti Magicians of the Gods: The Forgotten Wisdom of Earth's Lost Civilisation misalnya. Ia juga menyetujui gagasan tentang Bumi yang pernah menjadi rumah bagi peradaban yang luar biasa maju sampai dihancurkan oleh banjir besar pada 12.000 tahun yang lalu.
Menurutnya, bukti dari peradaban tersebut dapat ditemukan di dalam reruntuhan kuno. Reruntuhan kuno secara logis menggambarkan rasi bintang dan pola yang sama karena mereka semua dibangun oleh sisa-sisa peradaban yang berhubungan dengan "peradaban induk" tersebut.
Robert Bauval yang disebutkan di atas adalah salah satu pengikutnya. Bauval menambahkan Teori Korelasi Giza-Orion ke dalam daftar bukti pendukung teori Hancock, dan menganggap kalau sisa-sisa peradaban induk telah menyebar ke seluruh dunia.
Teori-teori Hancock dieksplorasi dan diadu dengan sains konvensional dalam program BBC Horizon: Atlantis Reborn. Namun, teorinya tidak dapat sepenuhnya "berdiri," sehingga membuat Hancock dan Bauval mengajukan pengaduan terhadap BBC karena merasa "dicurangi." Sayangnya, Komisi Standar Penyiaran Inggris tidak setuju dengan mereka.
3. Margaret Murray dan teorinya tentang penyihir

Margaret Murray adalah seorang folkloris Inggris yang hidup dari tahun 1863 hingga 1963. Sebagai folkloris, Murray menaruh minat pada cerita rakyat Mesir dan belajar banyak tentang bagaimana artefak material terkait dengan sistem kepercayaan mereka. Pada tahun 1921, ia menerbitkan buku pertamanya yang berhubungan dengan sihir.
Dia mencoba menjawab pertanyaan tentang mengapa ada begitu banyak penyihir yang diadili di seluruh Eropa dan Amerika. Menurutnya, semua penyihir tersebut dihukum karena mempraktikkan hal yang sama dan mengakui jenis mantra dan ritual yang sama — terlepas dari kenyataan kalau tidak ada sistem komunikasi yang memadai pada saat itu.
Teorinya menyebutkan kalau para penyihir, sederhananya, adalah sebuah "real deal." Dia percaya kalau para penyihir yang diadili selama beberapa abad terakhir sebenarnya mewakili kebangkitan kultus kuno yang menyembah dewa bertanduk.
Menurut Murray, mereka mempraktikkan pengorbanan anak dan kanibalisme atas nama dewa mereka, yang konon mengarah ke berbagai referensi iblis-binatang.
Berdasarkan dokumen dari Internet Sacred Text Archive, Murray juga percaya bahwa tidak hanya penyihir yang nyata, tetapi para peri, kurcaci, dan elf juga sangat nyata. Menurutnya mereka semua adalah ras manusia yang sangat rahasia dan menjadi "peninggalan" dari era Neolitik.
Teori-teori Murray, walaupun sama sekali tidak diterima oleh para sejarawan dan folkloris arus utama, menjadi katalisator bagi gerakan penyihir baru. Buku-bukunya juga menjadi semacam cetak biru bagi kaum neo-pagan dan Wiccans di seluruh dunia.
4. Paul Rassinier, Harry Elmer Barnes, dan The Holocaust Denial

Seperti namanya, gerakan ini menyangkal kalau rezim Nazi bertanggung jawab atas genosida orang Yahudi selama Perang Dunia II dan menyangkal keberadaan kamar gas. Teori ini juga menegaskan kalau setiap kematian yang terjadi di kamp konsentrasi adalah murni karena kesalahan mereka yang ditahan di sana.
Gerakan ini dimulai sebagian besar oleh Paul Rassinier, seorang bekas tahanan kamp konsentasi Buchenwald dan anggota singkat Majelis Nasional Prancis.
Melansir dari Jewish Virtual Library, setelah membaca laporan kamp konsentrasi dan kamp kematian yang dirilis setelah Perang Dunia II berakhir, Rassinier langsung menyangkal kalau ia pernah melihat kamar gas di Buchenwald (walau sebenarnya memang tidak ada) dan memperluasnya ke teori penolakan Holocaust.
Rassinier kemudian menulis serangkaian buku di mana ia memberikan bukti bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya Holocaust, dengan mengatakan kalau itu semua adalah propaganda yang dibuat oleh Sekutu, khususnya Amerika, untuk membenarkan penyerangan mereka ke Eropa dan kekejaman mereka selama Perang Dunia II.
Satu pemikiran dengan Rassinier, Harry Elmer Barnes — seorang sejarawan Amerika yang sangat pro-Jerman dan pro-Nazi dalam tulisan-tulisannya — juga menyatakan kalau kekejaman yang dilakukan di kamp konsentrasi Nazi hanya dilebih-lebihkan semata.
Mereka memasukkan gagasan bahwa tidak pernah ada kamar gas, dan bahwa krematorium hanya digunakan untuk membakar mayat yang meninggal karena sebab alamiah.
Menurut mereka, orang Yahudi yang meninggal dalam kamp-kamp tersebut secara sah dieksekusi sebagai mata-mata dan musuh negara, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim kalau pernah ada peristiwa Holocaust.
5. Eugene McCarthy dan teori hibrida simpanse-babi

Dulu, Darwin mengklaim kalau manusia berkembang dari cabang pohon yang sama dengan simpanse. Sekarang, Dr. Eugene McCarthy mengambil teorinya sedikit lebih jauh dan menyebutkan kalau simpanse hanyalah salah satu dari "orang tua" kita.
Karyanya dalam bidang genetika telah membuatnya percaya kalau ia telah menemukan induk lain dari ras manusia, orangtua yang memberi kita semua sifat yang tidak dimiliki oleh simpanse, yaitu babi.
Menurut McCarthy, banyak ciri-ciri manusia yang dapat ditelusuri kembali ke nenek moyang primata kita, dan sifat-sifat lain — seperti kulit yang tidak berbulu, hidung yang menonjol, dan kecenderungan terestrial — yang semuanya mirip dengan babi.
Teorinya cukup kompleks, di mana McCarthy mengutip kesesuaian katup jantung babi dengan hati manusia sebagai bagian dari bukti pendukungnya. Dia juga menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada bukti kalau spesies akan kesulitan melakukan perkawinan antar-spesies, di mana keturunannya akan "tidak cocok" dan tidak dapat bertahan hidup lama.
Seperti yang dilansir dari artikelnya di Macroevolution.net, ada beberapa cara untuk perkawinan antar-spesies, termasuk gagasan kalau hibridisasi simpanse dan babi terjadi jutaan tahun yang lalu untuk menghasilkan hominid pertama.
McCarthy juga menjelaskan kalau perkawinan silang bisa terjadi di berbagai wilayah secara independen, sehingga membentuk basis dan ciri yang berbeda untuk masing-masing ras yang sekarang kita lihat pada manusia.
6. Ignatius Donnelly dan Atlantis

Sejarah arus utama telah menerima kenyataan kalau Atlantis adalah mitos belaka yang dibuat oleh Plato. Namun menurut Ignatius Donnelly — seorang gubernur era Perang Sipil Amerila dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk Minnesota — Atlantis itu nyata.
Menurut bukunya, Atlantis, the Antediluvian World, peradaban yang telah lama hilang itu sangat nyata. Keseluruhan buku ini akan membuktikan kalau Atlantis berada di Samudra Atlantik di sepanjang garis lintang yang sama dengan Laut Mediterania, dan itu adalah lokasi masyarakat beradab pertama di Bumi.
Ketika Atlantis tenggelam ke laut, ada sekelompok orang yang menyelamatkan diri dan membawa serta kisah-kisah tentang tanah air mereka. Kisah-kisah ini kemudian menjadi mitologi dan agama dunia — semua referensi tentang Taman Eden, Elysium, dan Asgard benar-benar gema dari legenda Atlantis.
Menurut Donnelly, berbagai dewa dan dewi yang disembah di seluruh dunia didasarkan pada cerita dari para pengungsi Atlantis, dan semua budaya lain juga didasarkan pada peradaban ini.
7. Zecharia Sitchin dan Teori Astronot Kuno
Zecharia Sitchin adalah salah satu dari orang-orang yang bertanggung jawab atas penciptaan teori astronot kuno (walaupun dia bukan satu-satunya). Dasar-dasar teorinya melibatkan sebuah planet yang ia sebut Nibiru, yang mendekati Bumi setiap 3.600 tahun sekali.
Mengutip dari artikel New York Times, sekitar 450.000 tahun yang lalu, alien dari Nibiru pertama kali datang ke Bumi untuk menambang cadangan emas kita. Menurut Sitchin, para alien menemukan "ras manusia purba" di Bumi yang dapat membantu mereka untuk menambang emas.
Para alien pun menjadi dewa bagi manusia purba dan teks-teks dari peradaban kuno seperti Sumeria menceritakan kisah para alien. Dengan bantuan alien dan teknologinya, umat manusia dapat membangun kota-kota besar pertama. Namun, sekitar 30.000 tahun yang lalu, kota-kota itu hancur dalam sebuah banjir besar.
Para alien akhirnya pergi sekitar 550 SM dan kita ditinggalkan sendirian sejak saat itu. Fakta menjadi mitologi dan agama. Sekarang, kita mulai menerjemahkan kembali teks-teks kuno dan akhirnya akan mendapatkan gambaran nyata dari sejarah dunia dan ras manusia.
Sebagian besar dari teori-teori ini bergantung pada ahli teori yang memiliki semacam "pengetahuan rahasia" yang memungkinkan mereka untuk menafsirkan tulisan-tulisan kuno. Tidak mengherankan kalau para sejarawan dan arkeolog arus utama menyambut teori ini dengan ketidakpercayaan sambil tergagap-gagap.
Nah, itu tadi 7 teori pseudo-sejarah yang wajib kamu ketahui. Bagaimana, apakah kalian percaya dengan teori-teori di atas?