Seperti namanya, gerakan ini menyangkal kalau rezim Nazi bertanggung jawab atas genosida orang Yahudi selama Perang Dunia II dan menyangkal keberadaan kamar gas. Teori ini juga menegaskan kalau setiap kematian yang terjadi di kamp konsentrasi adalah murni karena kesalahan mereka yang ditahan di sana.
Gerakan ini dimulai sebagian besar oleh Paul Rassinier, seorang bekas tahanan kamp konsentasi Buchenwald dan anggota singkat Majelis Nasional Prancis.
Melansir dari Jewish Virtual Library, setelah membaca laporan kamp konsentrasi dan kamp kematian yang dirilis setelah Perang Dunia II berakhir, Rassinier langsung menyangkal kalau ia pernah melihat kamar gas di Buchenwald (walau sebenarnya memang tidak ada) dan memperluasnya ke teori penolakan Holocaust.
Rassinier kemudian menulis serangkaian buku di mana ia memberikan bukti bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya Holocaust, dengan mengatakan kalau itu semua adalah propaganda yang dibuat oleh Sekutu, khususnya Amerika, untuk membenarkan penyerangan mereka ke Eropa dan kekejaman mereka selama Perang Dunia II.
Satu pemikiran dengan Rassinier, Harry Elmer Barnes — seorang sejarawan Amerika yang sangat pro-Jerman dan pro-Nazi dalam tulisan-tulisannya — juga menyatakan kalau kekejaman yang dilakukan di kamp konsentrasi Nazi hanya dilebih-lebihkan semata.
Mereka memasukkan gagasan bahwa tidak pernah ada kamar gas, dan bahwa krematorium hanya digunakan untuk membakar mayat yang meninggal karena sebab alamiah.
Menurut mereka, orang Yahudi yang meninggal dalam kamp-kamp tersebut secara sah dieksekusi sebagai mata-mata dan musuh negara, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim kalau pernah ada peristiwa Holocaust.