Ultah ke-16, Berikut 16 Potret Luar Angkasa Hasil Teleskop Spitzer

Di gambar tersebut terlihat bintang Zeta Opiuchi yang di depannya terdapat Bow Shock atau gelombang kejutan. Gelombang tersebut berasal dari angin yang tertiup dari arah bintang. Jika dibanding dengan matahari kita, bintang ini 6 kali lebih panas, 8 kali lebih luas, 20 kali lebih berat dan 80.000 kali lebih bercahaya.

Terlihat dari lensa inframerah teleskop Spitzer, bintang ini seperti mengapung di atas hamparan kapas nan lembut. Namun apakah kamu menyangka bahwa yang mengelilingi bintang tersebut merupakan sekumpulan debu yang sangat banyak?

Memiliki nama lain Ro Oph, merupakan salah satu daerah pembentukan bintang yang paling dekat dengan solar sistem kita. Di gambar tersebut terlihat sebuah bintang yang baru lahir, muncul dari selimut debu dari Ro Oph nebula.

Penampakan seperti mata terlihat dari jarak 700 tahun cahaya dari Bumi. Namun, itu merupakan sebuah gambar nebula yang bernama Helix.

Bintang yang kamu lihat paling bersinar itu bukan si doi ya, melainkan bernama Eta Carinae. Satu dari sekian bintang masif di galaksi Bima Sakti. Sinar inframerah dari teleakop Spitzer membuat warna debu di sekitar bintang tersebut berwarna merah.

Messier 84 atau yang lebih dikenal sebagai galaksi Sombrero. Spitzer observasi adalah yang pertama kali mengungkap ada sebuah cincin debu yang mengelilingi galaksi ini.

Warna merah dari gambar tersebut berasal dari lensa inframerah milik teleskop Spitzer. Aslinya terdapat cahaya yang bersinar di tengah-tengah spiral. Galaksi ini berada di rasi bintang Ursa Mayor dan lumayan dekat dengan Bumi.

Messier 82 ini terletak di rasi bintang Ursa Mayor dengan jarak 12 juta tahun cahaya. Di kenal juga sebagai galaksi Cigar. Pada daerah yang terlihat berwarna merah terdapat awan debu sangat besar yang tertiup ke luar angkasa disebabkan oleh angin dan radiasi yang berasal dari bintang.

Gambar tersebut adalah hasil dari gabungan data beberapa teleskop NASA yang ada di luar angkasa seperti Hubble, GALEX dan Observatorium Chandra X-ray. Galaksi ini memiliki ukuran 70 persen dari galaksi Bima Sakti dengan lebar 170.000 tahun cahaya.

Galaksi ini berada di rasi bintang Scluptor dengan jarak 500 juta tahun cahaya dari bumi. Cincin kebiruan di sekitar pusat disebabkan oleh ledakan besar saat galaksi ini bertabrakan dengan galaksi yang berada di dekatnya 200 juta tahun cahaya yang lalu.

Gambar tersebut merupakan hasil karya dari dua teleskop NASA, Spitzer dan Hubble. Terletak di 1.500 juta cahaya dari bumi membuat nebula ini begitu bersinar.

Terletak 10.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Auriga. Gambar tersebut menunjukkan cahaya hijau dari daerah pembentukan bintang. Sedangkan cahaya hitam merupakan background gelap dari luar angkasa.

Penampakan dari Nebula Amerika Utara ini menggabungkan cahaya yang tampak dari Digitized Sky Survey dan teleskop Spitzer. Gambar ini juga mengandung rasi bintang muda yang usianya kurang lebih 1 juta tahun cahaya.

Pasti kamu bertanya-tanya, galaksi merah apa itu? Ternyata gambar tersebut merupakan pemandangan dari pusat Bima Sakti yang diperoleh dari sinar inframerah teleskop Spitzer. Gambar tersebut merupakan rasi bintang Sagitarius. Selain itu terdapat juga ratusan ribu bintang berusia tua dan muda.

Nebula ini tampak seperti lautan debu. Warna biru yang ada di tengah mewakili bintang yang lebih tua, sedangkan warna merah yang ada di sekitarnya merupakan awan panas yang disebabkan oleh bintang-bintang.

Di dalam gambar tersebut banyak sekali gugus bintang yang lahir dari gumpalan gas dan debu yang sama. Sedangkan gambar hijau dan oranye menunjukkan gugus nebula yang sangat jauh. Debu yang telah panas karena radiasi bintang terlihat berwarna merah.

Sungguh menakjubkan sekali bukan gambar-gambar luar angkasa yang diambil dari teleskop Spitzer? Yuk, bagikan potret-potret luar biasa ini ke temanmu!