6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahan

Sempat dikira punah, ekidna kembali lagi setelah 62 tahun

Ekidna merupakan hewan endemik Indonesia yang bisa ditemukan di Papua. Sayangnya, mungkin kita kurang mengenal hewan satu ini karena kalah terkenal dengan kerabatnya, platipus.

Padahal, ekidna tak kalah unik dan keren dibanding platipus. Dia punya penampilan seperti landak, tapi bertahan seperti trenggiling. Dia juga punya hubungan penting dengan orang Papua. Terakhir, ia baru saja bangkit dari kepunahan. Berikut 7 fakta menarik tentang ekidna.

1. Terdapat 4 spesies ekidna di Nusantara

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi spesies ekidna (unsplash.com/Emmanuel Higgins)

Ekidna bukanlah satu spesies tunggal, melainkan ia terbagi ke 4 spesies. Dilansir Britannica, terdapat ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus) yang dapat ditemukan di Papua dan Australia. Kedua, ekidna moncong panjang barat (Zaglossus burijini) yang menghuni Pulau Papua, Salawati, Waigeo, dan Batanta.

Ketiga, ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni) yang hidup di Papua dan Papua Nugini. Terakhir, ekidna moncong panjang barat Sir David (Zaglossus attenboroughi) yang hanya hidup di Papua bagian utara dan memiliki persebaran paling kecil.

Sebenarnya terdapat dua spesies ekidna lain yang berasal dari genus Megalibgwilia. Namun dua spesies tersebut sudah lama punah dan hanya dapat dikenali dari profil fosilnya.

2. Salah satu jenis bangkit dari kepunahan setelah 62 tahun

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi ekidna bangkit dari kepunahan (unsplash.com/Richard Lin)

Semua ekidna moncong panjang memiliki status critically endangered. Namun, terdapat satu spesies ekidna yang tak pernah terlihat lagi selama 62 tahun dan bahkan diperkirakan telah punah. Ia adalah ekidna moncong panjang Sir David atau Zaglossus attenboroughi.

Dilansir BBC, ekidna moncong panjang Sir David terakhir kali terlihat pada 1961 di Pegunungan Cycloop Papua. Sejak saat itu, sosoknya hanya bisa dilihat dari satu spesimen yang diawetkan. 

Namun secara mengejutkan, ekidna moncong panjang Sir David kembali muncul pada Juli 2023 lalu! Sosoknya tertangkap kamera jebak yang dipasang saat ekspedisi cycloop. Penemuan itu diwarnai suka cita, karena menandakan spesies ekidna yang selama ini dikira punah ternyata masih hidup.

3. Mamalia yang bertelur seperti platipus dan berkantung seperti kanguru

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi bayi ekidna (unsplash.com/Mark mc Neil)

Hanya sedikit mamalia yang bertelur dan mungkin kita lebih mengenal platipus dibanding ekidna. Ekidna sendiri merupakan satu dari dua mamalia bertelur yang masih hidup di zaman sekarang.

Dilansir Live Science, ekidna betina umumnya hanya mengeluarkan satu telur dalam satu. Telurnya bercangkang lunak dan berbulu. Begitu telur keluar, ekidna akan memasukkan telurnya ke kantung di tubuhnya.

Telur tersebut akan menetas 10 hari kemudian. Karena tidak memiliki puting seperti mamalia lain, bayi ekidna akan mendapat susu dari pori-pori kelenjar susu. Bayi ekidna akan menetap di kantung induknya selama 45-55 hari.

4. Melindungi diri seperti landak dan trenggiling

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi cara berlindungan ekidna (unsplash.com/Pat Whelen)

Sekilas mungkin kita mengira ekidna adalah landak. Secara penampilan, ekidna memiliki duri di tubuhnya seperti landak. Dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance, duri ekidna memiliki panjang 5 centimeter dan berwarna gelap untuk membantu ekidna bersembunyi.

Walaupun ia memiliki duri dan tampak menakutkan, namun ekidna bukanlah hewan pemberani. Saat berhadapan dengan predator, ekidna akan memilih untuk menggulung seperti bola, menyembunyikan kaki dan moncongnya. Alhasil, ia terlihat seperti bola berduri yang membuat predator kesulitan untuk memangsanya.

5. Ekidna adalah teknisi lingkungan yang handal

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi ekidna menggali tanah (unsplash.com/Enguerrand Blanchy)

Ekidna memiliki cakar di setiap kakinya. Cakar tersebut digunakannya untuk menggali tanah dan mencari makanan. tanpa kita sadari, cakar tersebut juga yang membuatnya menjadi teknisi lingkungan yang handal.

Dilansir NM Healthy Soil, ekidna menggali banyak lubang setiap harinya. Saat menggali lubang, ia membantu serasah dan daun untuk terkubur, sehingga mempercepat dekomposisi. Benih yang ada di sekitarnya juga jadi terkubur sehingga mempercepat perkecambahannya. Selain itu, dengan menggali tanah, ia membantu menjaga siklus karbon dan nitrogen tanah.

6. Memiliki posisi sakral bagi masyarakat Papua

6 Fakta Menarik Ekidna, Satwa Asli Papua yang Kembali dari Kepunahanilustrasi masyarakat Papua (unsplash.com/Surya Prakosa)

Ekidna bukan sekedar hewan biasa. Bagi masyarakat Papua, ekidna memiliki posisi khusus dan spesial. Dilansir Mongabay, beberapa suku menganggap ekidna sebagai hewan keramat. Bahkan, anjing paling jago berburu takut dengan ekidna. Hal tersebut membuat ekidna begitu dihormati dan dianggap sebagai raja hutan.

Selain itu, ekidna juga dianggap sebagai simbol perdamaian antara kedua suku. Dalam suku lain, berburu ekidna dijadikan sebagai hukuman bagi pelanggar hukum adat. Secara tak langsung, itu artinya mengusir si pelanggar hukum adat karena berburu ekidna bukanlah hal yang mudah.

Ekidna memiliki arti penting bagi lingkungan dan masyarakat. Sayangnya, satwa asli Indonesia ini makin sulit ditemukan dan statusnya terancam punah.

Baca Juga: 8 Fakta Unik Ekidna, Hewan Mamalia Bertelur yang Mirip Landak

Pradhipta Oktavianto Photo Verified Writer Pradhipta Oktavianto

Tukang tulis yang menyukai alam dan konservasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya